Penolak Pabrik Semen Pati Berunjuk Rasa di PT TUN Surabaya  

Reporter

Rabu, 24 Februari 2016 16:13 WIB

Sejumlah warga Pengunungan Kendeng, Pati, datangi gedung KPK untuk berunjuk rasa di Jakarta, (25/11). Dalam aksinya mereka membawa hasil panen, sebagai bentuk protes terhadap rencana pembangunan pabrik semen di wilayah mereka. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Surabaya - Sekitar seratus warga Pegunungan Kendeng Utara, yang terdiri atas Kecamatan Sukolilo, Kayen, dan Tambakkromo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, berunjuk rasa ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara di Ketintang Madya, Surabaya, Rabu, 24 Februari 2016.

Mereka bermaksud mengetuk hati majelis hakim yang akan memutus perkara banding gugatan izin lingkungan pendirian dan penambangan semen PT Sahabat Mulia Sakti serta PT Indocement Tbk. Seorang di antara mereka mengaku berangkat dari Pati pada Selasa, 23 Februari 2016 pukul 21.00 WIB.

Para perempuan berkebaya memukul lesung berisi hasil bumi sambil menyanyikan tembang Wis Wayahe. “Swara lesung kabeh iki kanggo njaga semangate warga Pati (suara lesung semua ini untuk menjaga semangat warga Pati),” kata salah seorang perempuan pengunjuk rasa.

Mereka juga menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan keberanian petani Pati menolak pembangunan pabrik semen. Teatrikal ini diisi tarian Bujang Ganong dan naga yang meliuk-liuk mengelilingi pengunjuk rasa.

Baca juga: Hakim Batalkan Izin Pembangunan Pabrik Semen Kendeng Pati

Ketua Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JM-PPK) Gunretno mengatakan lesung merupakan simbol ketahanan pangan. Bagi warga Kendeng, lebih penting mengedepankan ketahanan pangan daripada tambang. “Petani dan orang di luar petani bisa hidup karena hasil panen,” ucapnya.

Gunretno menuturkan, pada 27 November 2009, warga Kendeng Utara pernah melakukan audiensi di Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya soal gugatan terhadap PT Semen Gresik. Saat itu, kata dia, pihak Pengadilan Tata Usaha Negara mengatakan belum menunjuk majelis hakim.

Namun, kata Gunretno, lima hari kemudian majelis hakim mengeluarkan putusan memenangkan perusahaan. Kasus ini berlanjut hingga tahap peninjauan kembali dan dimenangi warga.

Dengan slogan “Pati Bumi Mina Tani”, pengunjuk rasa berharap majelis hakim punya wawasan lingkungan saat memutus perkara. Menurut Ketua Serikat Pengajar Hak Asasi Manusia (Sepaham) Indonesia Herlambang Perdana Wiratraman, yang mendampingi pengunjuk rasa, warga Kendeng tidak menolak pembangunan.

Namun, kata dia, selama ini warga tidak pernah dilibatkan dalam rencana pembangunan pemerintah. “Bagaimana mau menerima sesuatu yang warga tidak pernah diajak bicara. Yang terjadi justru penyingkiran hak warga,” tuturnya.

SITI JIHAN SYAHFAUZIAH

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

15 jam lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

5 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

5 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

6 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

6 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

8 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

12 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

12 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

12 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

12 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya