Ingin Mandiri, Mantan Gafatar Tolak Tawaran Menjadi Buruh

Reporter

Rabu, 24 Februari 2016 13:06 WIB

Sejumlah mantan anggota Gafatar berkumpul di tempat penampungan sementara di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, 25 Januari 2016. Warga yang ditampung di asrama ini akan menjalani pendataan dan cek kesehatan. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho

TEMPO.CO, Boyolali – Sebagian bekas anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang ditampung di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, menolak solusi yang ditawarkan pemerintah, yakni bekerja di sejumlah perusahaan. "Kami tidak mau bekerja di perusahaan atau pabrik, tidak mau menjadi buruh yang kerjanya terikat," kata Kusyono, mantan anggota Gafatar asal Kabupaten Purbalingga, Rabu, 24 Februari 2016.

Kusyono adalah satu dari 39 eks anggota Gafatar asal Jawa Tengah yang dipulangkan dari Kalimantan Timur pada Selasa lalu. Sebelumnya, bujangan 32 tahun itu ditampung di Embarkasi Haji Batakan, Balikpapan, selama empat hari.

Kusyono bergabung sebagai anggota Gafatar pada 2014. Sebelum ikut hijrah ke Kalimantan, dia bekerja sebagai buruh serabutan di Purbalingga. "Saya bergabung karena tertarik dengan program kemandirian pangan Gafatar," ujarnya.

Selama setahun tinggal di Kampung Mendung, Kecamatan Muara Pahu, Kutai Barat, Kusyono dan 13 keluarga anggota Gafatar bertani di lahan yang disewa dari warga setempat (suku Dayak). "Indonesia dulu terkenal sebagai negara agraris. Jadi tidak salah kalau kami memilih bertani. Kerjanya bebas, tidak seperti buruh pabrik," ucapnya.

Pendapat senada diutarakan Zainudin, 40 tahun, mantan anggota Gafatar asal Sumatera Utara yang sudah genap sebulan ditampung di Asrama Haji Donohudan. "Belum ada gambaran bekerja sebagai buruh pabrik sepulang dari sini. Kami inginnya kembali bertani," tutur ayah tiga anak itu.

Menurut Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Boyolali Purwanto, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi sudah menginstruksikan kepada perusahaan-perusahaan untuk turut membantu para mantan anggota Gafatar dengan memberikan peluang bekerja. “Sudah kami sampaikan ke perusahaan-perusahaan di Boyolali," kata Purwanto.

Salah satu perusahaan garmen di Boyolali, PT ECO Smart Garment Indonesia, siap menerima eks anggota Gafatar. "Tapi kami butuh kepastian dari pemerintah ihwal status mereka, agar tidak timbul masalah pada kemudian hari," ucap pegawai bagian Resource Management General Manager PT ESGI, Nurdin Setiawan.

Status yang dimaksud Nurdin adalah kadar keterlibatan eks anggota Gafatar, apakah termasuk dalam struktur kepengurusan organisasi, sekadar ikut-ikutan, atau hanya sebagai korban. “Kalau sudah jelas statusnya, kami siap menampung mereka,” ujar Nurdin.

DINDA LEO LISTY





Advertising
Advertising

Berita terkait

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

8 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

13 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

56 hari lalu

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

27 Februari 2024

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

Bawaslu menyebut petugas pengawas Pemilu asal Papua Tengah itu dilaporkan hilang sejak 11 Februari lalu.

Baca Selengkapnya

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

3 Februari 2024

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

Tanggal 3 Februari hari apa? Hari ini diperingati sebagai hari cincin pernikahan, hari orang hilang, hingga hari perawan suyapa.

Baca Selengkapnya

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

17 Januari 2024

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

KontraS menyampaikan bahwa pihaknya sedang berusaha untuk memulihkan akun X Aksi Kamisan @aksikamisan.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang

1 Januari 2024

Kebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang

Hampir 60 ribu pengunjung datang ke Kebun BInatang Ragunan pada hari terakhir 2023, namun puncak kunjungan diperkirakan terjadi hari ini.

Baca Selengkapnya

Polsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang

5 Desember 2023

Polsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang

Kapolsek Duren Sawit mengatakan mayat di Kalimalang telah dievakuasi ke RSCM untuk pengecekan identitas.

Baca Selengkapnya

Upaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama

27 November 2023

Upaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama

Temuan mayat manusia tinggal tengkorak dan beberapa tulang itu sudah terjadi sejak 23 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari

15 November 2023

Penemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari

Sebelum mayat korban ditemukan mengambang di Kali Angke, keluarga korban sempat melaporkan SB sebagai orang hilang.

Baca Selengkapnya