Staf anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu, Dita Aditia, saat memberikan pengaduan dan perlindungan, di kantor Komnas Perempuan, Jakarta, 1 Februari 2016. Dita Aditia meminta perlindungan terkait kasus tindak kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan oleh Masinton Pasaribu. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Masinton Pasaribu, menanggapi pencabutan laporan oleh asisten pribadinya, Dita Aditia Ismawati, di Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI terkait dengan kasus pemukulan yang diduga dilakukannya kepada Dita. Menurut dia, dengan dicabutnya laporan itu, kasus ini sudah selesai.
"Suse, sudah selesai," kata politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu sembari tertawa saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 22 Februari 2016.
Namun Masinton enggan menanggapi tudingan yang menyebutkan dicabutnya laporan tersebut oleh Dita karena adanya tekanan darinya. "Enggak perlulah (klarifikasi). Aku memilih diam," ujarnya.
Terkait dengan laporan Dita ke Mahkamah Kehormatan DPR yang belum dicabut hingga kini, Masinton juga enggan menanggapi. "Tanya saja ke MKD," ucap Masinton sambil berlalu memasuki mobilnya.
Pekan lalu, Dita mencabut laporannya di Bareskrim terkait dengan kasus pemukulan yang diduga dilakukan Masinton u terhadapnya pada 21 Januari lalu. Namun laporan Dita ke MKD pada 2 Februari lalu belum dicabut.
Masinton membantah telah memukul Dita. Menurut dia, saat berada di daerah Otista untuk mengantarkan Dita pulang, Dita yang tengah mabuk tiba-tiba menarik setir mobil yang dikemudikan tenaga ahlinya, Abraham Leo. Mobil yang oleng membuat Abraham refleks menepis tangan Dita dan tanpa sengaja mengenai wajah wanita itu.
Hal itu berbeda dengan apa yang disampaikan Dita. Melalui Sekretaris Badan Hukum Dewan Pimpinan Wilayah Partai NasDem DKI Jakarta Wibi Andrino, Dita mengaku yang memukulnya adalah Masinton. Menurut pengakuan Dita kepada Wibu, di dalam mobil itu, tidak ada orang lain selain Dita dan Masinton.