Ratusan Ribu Warga Daerah Ini Belum Dapat Jaminan Kesehatan

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Minggu, 21 Februari 2016 22:25 WIB

Seorang petugas menunjukan bentuk kartu Jaminan Kesehatan Nasional di RS Fatmawati, Jakarta (01/01). Mulai 1 Januari 2014, pemerintah meluncurkan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), JKN merupakan program jaminan kesehatan yang akan diterapkan secara nasional dan ditangani oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperkirakan masih ada 116 ribu penduduk khususnya kalangan ekonomi bawah yang masih belum dilindungi oleh jaminan kesehatan baik oleh program daerah, provinsi, maupun pusat.

"Persoalannya keterbatasan kuota yang diberikan, karena penduduk sangat banyak," ujar Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Gunungkidul Bambang Sukemi Ahad 21 Februari 2016.

Bambang menuturkan, pada 2016 dari 749 ribu penduduk Gunungkidul baru 500 ribu penduduk yang sudah tercover jaminan kesehatan baik melalui Jaminan Kesehatan Daerah, Jaminan Kesehatan Sosial, dan juga Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

"Ada sisa 200 ribu penduduk, separonya kalangan PNS dan TNI/Polri, dan separo sisanya masyarakat umum," ujar Bambang.

Jumlah peserta jaminan kesehatan itu terbagi 444 ribu penduduk yang dibiayai pusat, 86 ribu dibiayai provinsi, dan 22 ribu dibiayai pemerintah

Dengan masih banyaknya kalangan sipil yang belum tercover jaminan ini, Gunungkidul telah menggencarkan kepesertaan secara mandiri sejak tahun lalu. “Tapi hasilnya tak memuaskan,” kata Bambang.

Menurut dia, yang memungkinkan untuk diperbesar kuota pemberian jaminan kesehatan yang memungkinkan hanya di tingkat provinsi. "Kalau daerah harus menambah kuota kepesertaan jaminan ini masih terlalu berat saat ini," ujarnya.

Aktivis Lembaga Forum Pemantau Independen Pakta Integriras (Forpi) Kota Yogyakarta Baharuddin Kamba menuturkan, dalam mengintegrasikan program jaminan kesehatan nasional, pemerintah daerah seharusnya segera mengupdate data warga agar tak ada yang tercecer.

"Di mulai dari warga ekonomi lemah, pendataan kepesertaan jaminan kesehatan dilakukan kontinyu mengacu program pusat (BPJS), program yang dikelola daerah segera dialihkan agar tak membingungkan," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

10 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

50 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

54 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

58 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya