Wisata Sulsel Tidak Termasuk Dalam 10 Destinasi Prioritas
Editor
Budi Riza
Minggu, 21 Februari 2016 19:20 WIB
TEMPO.CO, Makassar --- Kementerian Pariwisata telah menetapkan sepuluh destinasi prioritas untuk dikembangkan. Namun tidak ada satupun destinasi wisata dari provinsi ini yang termasuk dalam kategori prioritas.
Menanggapi hal itu, sejumlah pelaku industri pariwisata tetap optimis bahwa destinasi wisata Sulsel bakal termasuk dalam prioritas berikutnya dari Kementerian Pariwisata.
10 destinasi prioritas itu adalah Borobudur, Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Kepulauan seribu (Jakarta), Toba (Sumatera Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Tanjung Lesung (Banten), Morotai (Maluku Utara), dan Tanjung Klayang (Belitung).
Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies Sulsel, Didi L Manaba, mengatakan dia merasa dengan keputusan kementerian itu.
"Saya tetap optimistis Sulsel akan dilirik oleh para wisatawan untuk berkunjung. Pastinya, pengembangan prioritas destinasi pariwisata bisa berdampak," kata dia kemarin.
Menurut dia, pariwisata di provinsi ini masih bisa berkembang karena pemerintah pusat akan tetap mendukung walaupun bukan termasuk dalam kategori unggulan. Ini bisa didorong dengan promosi dan gelaran sejumlah acara kegiatan.
"Potensi wisata Sulsel cukup banyak, seperti Toraja sehingga mungkin mereka mencari yang lain," kata dia.
Salah seorang pengurus Badan Promosi Pariwisata Makassar, Iin Madjid, berharap pemerintah daerah tetap berupaya agar salah satu destinasi wisata di Sulsel masuk dalam prioritas pengembangan destinasi wisata. "Sebenarnya saya mempertanyakan penyebabnya, dan tahun depan harus masuk" kata dia.
Sedangkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel Jufri Rahman berharap,”Kawasan Tanjung Bira akan menjadi prioritas utama utk dikembangkan oleh kementerian, selain 10 kawasan ini. Namun ini butuh dukungan semua pihak.”
Jufri mengatakan pihaknya terus mendorong pengembangan destinasi wisata ini termasuk dengan menambah agenda kegiatan. "Dukungan para anggota dewan juga sangat dibutuhkan sehingga kami tidak berjalan sendiri," kata dia.
IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI