Kebijakan Bebas Visa, Jusuf Kalla: Ada Risikonya, tapi...

Reporter

Editor

Elik Susanto

Selasa, 16 Februari 2016 20:14 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla, memberikan keterangan kepada awak media seusai melakukan pertemuan tertutup dengan sejumlah petinggi grup Bank Dunia, di kantor Wakil Presiden, Jakarta, 12 November 2015. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menjelaskan soal kebijakan pemerintah pusat memberikan bebas visa untuk sejumlah negara apabila warganya datang ke Indonesia. Menurut Kalla, kebijakan itu berisiko karena membuat siapa pun bisa dengan mudah masuk ke Indonesia.

Namun, kata Kalla, selain berisiko, juga ada positifnya. "Positifnya, turis dan pengusaha asing jadi mudah datang ke Indonesia. Itu keuntungan bagi kita," ujar Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden, Selasa, 16 Februari 2016.

Jika wisatawan mancanegara gampang berkunjung ke Indonesia, angka kunjungan ke Indonesia akan meningkat. Dampak yang bakal ditimbulkan, kata Kalla, devisa negara akan naik pesat.

Perhitungan Kalla, sebelum ada kebijakan bebas visa, Indonesia ketinggalan jauh dari Malaysia dan Thailand dalam hal kunjungan wisatawan asing. Indonesia pada tahun ini menargetkan turis asing yang datang bisa mencapai 12 juta.

Angka di atas jauh lebih kecil dibandingkan dengan kunjungan turis asing ke Singapura yang mencapai 16 juta, Malaysia bisa 26 juta, dan Thailand menembus 28 juta. Pada 2019, dengan kebijakan bebas visa ini diharapkan wisatawan yang datang ke Indonesia bisa menembus 20 juta.

Adapun soal keamanan, Jusuf Kalla berjanji menyeimbangkan kemudahan masuk warga negara asing ini dengan pemeriksaan yang lebih ketat. Salah satunya, kata Kalla, pemeriksaan barang di setiap bandara diperketat. "Soal teroris kita antisipasi. Negara ketat seperti Amerika dan Australia saja masih tertembus," kata Kalla.

Jumlah negara yang mendapat fasilitas bebas visa bila warganya datang ke Indonesia telah mencapai 84. Negara-negara itu antara lain Montenegro, Uzbekistan, Kamerun, Palestina, Pakistan, Honduras, Mongolia, Uruguay, Albania, Mozambik, Namibia, Guatemala, dan Bhutan. Pemerintah juga memberikan bebas visa untuk Australia, Brasil, dan Cina.

ISTMAN M.P. | ARKHELAUS WISNU


Berita terkait

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

16 jam lalu

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

Korea Selatan tercatat sebagai negara penyumbang wisatawan asing terbesar di Vietnam dengan jumlah 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

7 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

8 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

10 hari lalu

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

10 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

11 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

15 hari lalu

Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

Malaysia menyiapkan meja bantuan yang dikelola oleh petugas berbahasa Mandarin untuk membantu wisatawan Cina.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

22 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

22 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

22 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya