Banjir setinggi 30 Cm menggenangi lintasan rel kereta api di ruas jalan Porong, Sidoarjo. (04/2). Banjir tersebut disebabkan curah hujan yang tinggi. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Sidoarjo - PT Kereta Api Indonesia merugi ratusan juta rupiah akibat jalur kereta api di Jalan Raya Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, terendam banjir. Kerugian terjadi akibat kehilangan pendapatan, penambahan biaya operasional kereta, perbaikan, dan peninggian rel.
"Secara keseluruhan kerugian yang kami alami masih dalam tahap perhitungan. Namun untuk pendapatan yang hilang dalam sehari sekitar Rp 200-250 juta," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasional Surabaya VIII Suprapto saat dihubungi Tempo, Selasa, 16 Februari 2016.
Suprapto mengatakan setiap hari ada 30 perjalanan kereta penumpang dan 2 kereta barang yang melintasi jalur kereta api di Porong. "Dengan tertutupnya jalur rel Porong sebagian perjalan kereta dibatalkan dan sebagian dialihkan ke jalur rel lain," katanya.
Jalur kereta api di Porong tidak bisa dilewati sejak Kamis, 11 Februari 2016, pukul 19.03. "Sampai saat ini juga belum bisa dilewati. Info terakhir yang kami terima dari petugas di lapangan, ketinggian air masih 40 sentimeter di atas kop rel," kata Suprapto.
Suprapto menjelaskan, sejak kemarin anak buahnya telah berupaya melakukan peninggian rel. Enam gerbong berisi kricak juga telah didatangkan. Namun, Suprapto belum bisa memastikan apakah peninggian itu bisa mengatasi masalah tersebut.
Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) juga telah mengoperasikan belasan pompa air untuk mengurangi volume air di Jalan Raya Porong. Pompa-pompa air itu menyedot genangan air ke tanggul kolam lumpur sebelum dialirkan ke Kali Porong.
"Kalau ditanya kapan rel sudah bisa dilewati, tergantung Gusti Allah memberi hujan lagi atau tidak," ujar Suprapto. Banjir Porong, intensitas hujan yang tinggi bukan satu-satunya penyebab banjir. Banjir Porong juga terjadi karena Sungai Ketapang yang selama ini jadi tempat pembuangan air meluap akibat air laut pasang.