Laskar Islam Unjuk Kekuatan, Turunkan Pasukan Berkuda
Reporter
Editor
Sabtu, 25 Februari 2006 01:16 WIB
TEMPO Interaktif, Surakarta: Ribuan massa Umat Islam Peduli Bangsa (UIPB), yang terdiri atas berbagai kesatuan laskar dan organisasi masyarakat di Surakarta, melakukan unjuk kekuatan di Stadion Lapangan Kota Barat, Surakarta, Jum'at (24/2). Mereka menyerukan perlawanan terhadap pelaku penghinaan Nabi Muhammad serta mendesak agar RUU Anti Pornografi segera disahkan. Acara yang diadakan Majelis Ulama Islam (MUI) Solo ini tak hanya diisi orasi sejumlah tokoh seperti Ustadz Wahyuddin dari Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Sukoharjo, tetapi juga unjuk kebolehan kekuatan fisik sejumlah santri. "Umat Islam merasa ditantang dengan adanya karikatur yang menghina Nabi Muhammad," kata Wahyuddin saat berpidato.Sejumlah santri dari Pondok Pesantren Isy Karima Tawangmangu, Karanganyar, mengendarai kuda dan mempertontonkan kemampuan bela dirinya dalam acara tersebut. Sementara elemen lain, sedikitnya delapan ribu massa yang berasal dari Majelis Mujahiddin Indonesia (MMI), Majelis Tafsir Al Qur;an (MTA), KAMMI, Hizbut Tahrir dan berbagai organisasi lainnya, mengerahkan massanya sembari berjalan kaki.Seusai mendengarkan sejumlah orasi, massa bergerak melakukan long march menuju ke Bundaran Gladak yang merupakan pusat kota Solo. Jalan protokol Slamet Riyadi macet disesaski massa yang berjalan kaki. Teriakan takbir terus dikumandangkan pengunjuk rasa yang sebagian besar menggunakan atribut para militer tersebut.Sekretaris UIPB, Muhammad Rodhi mengatakan unjuk kekuatan dalam bentuk tabligh akbar dan reli massa tersebut dimaksudkan untuk menyatukan umat Islam agar bersatu menghadapi pelecehan terhadap Nabi Muhammad. Dalam kesempatan itu, Rodhi juga menyatakan UIPB mendesak agar pemerintah memutuskan hubungan diplomatik terhadap negara manapun yang melecehkan prinsip-prinsip agama Islam."Kami memperingatkan dengan keras kepada negara barat agar menghentikan konspirasi jahat mereka terhadap Islam dan kaum muslimin kalau menginginkan terwujudnya perdamaian dunia. Pelaku pelecehan terhadap prinsip-prinsip Islam harus ditindak keras," katanya. Imron Rosyid