Petugas membawa puing pesawat Super Tucano yang jatuh di pemukiman warga di kawasan Jalan LA Sucipto, Malang, Jawa Timur, 10 Februari 2016. Tiga korban aibat jatuhnya pesawat tempur taktis tersebut yakni pilot Mayor Pnb IFI, copilot Saiful dan Ibu Pujianto yang merupakan warga sekitar. TEMPO/Aris Novia Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan Kementerian Pertahanan selalu melakukan audit terhadap pesawat-pesawat yang dimiliki oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara. Dia menegaskan hal ini menanggapi permintaan Dewan Perwakilan Rakyat agar pesawat-pesawat latih Super Tucano diaudit, setelah satu pesawat jatuh di pemukiman warga di Malang, Jawa Timur.
"Selama ini kami audit kok. Saya kan jalan ke lapangan terbang, industri, depo-depo, kemudian hanggar-hanggar," kata Ryamizard saat ditemui di Aula Bhinneka Tunggal Ika di Gedung Kementerian Pertahanan, Jumat, 12 Februari 2016.
Walau begitu, ia sendiri mengaku masih belum mengetahui penyebab jatuhnya pesawat Super Tucano. Kata dia, sudah ada tim yang menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat ini. Ia menduga faktor yang memungkinkan jatuhnya pesawat itu adalah human error, faktor cuaca, atau faktor kerusakan mesin.
"Kalau mesin kami pertanyakan," kata Ryamizard. Alasannya, pesawat itu telah diproduksi luas dan disebar sebanyak 650 unit. Ia menganggap hal itu merupakan indikasi dari pesawat itu laris dan bermutu.
Jika akhirnya penyebab diketahui, Ryamizard tidak menjamin hasilnya akan segera dibuka ke publik. Kata dia, beberapa rahasia ada yang boleh dan tidak boleh disampaikan ke publik. Contohnya rahasia negara yang juga terkait pertahanan nasional.
Sebelumnya, Indonesia membeli pesawat Super Tucano keluaran Embraer Defence System dari Brazil sebanyak 16 unit. Namun baru 12 unit yang baru masuk ke Indonesia. Satu dari 12 pesawat itu, jatuh di Malang saat test flight dan mengakibatkan empat orang tewas. Dua korban adalah pilot dan teknisi mesin pesawat, sedangkan dua lainnya adalah warga yang rumahnya tertimpa pesawat.
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
17 Januari 2024
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.