TNI Cek Kesiapan Dirgantara Sokong Pertahanan

Reporter

Kamis, 11 Februari 2016 21:45 WIB

Perakitan pesawat CN 235 pesanan Senegal di hanggar Fixed Wing PT Dirgantara Indonesia di Bandung, Jawa Barat, 20 Januari 2016. PT DI mendapat pesanan dari TNI-AU, Thailand, Senegal, Vietnam, dan Filipina. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung -PT Dirgantara Indonesia kedatangan Asisten Perencanaan Umum Panglima TNI Laksamana Muda TNI Agung Pramono dan Kepala Pusat Penerangan (Puspen) TNI Mayor Jendral Tatang Sulaiman, Kamis, 11 Februari 2016.

Kehadiran keduanya untuk mengecek kesiapan PT DI dalam menyokong program pada bidang pertahanan.

Saat ini, Kementerian Pertahanan beserta TNI tengah berusaha untuk mengembangkan kemampuan pokok minimum atau minimum essential force (MEF). MEF merupakan proses untuk modernisasi alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia. PT DI yang ditunjuk sebagai salah satu produsen alutsista kini tengah berupaya keras untuk menunjukkan komitmennya dalam memenuhi pesanan Alutsista dengan durasi waktu hingga 2024 nanti.

"MEF itu ada tiga tahap, dan disalurkan menuju tiga Angkatan (AD, AL, AU) sementara ini kita akan melakukan revisi dengan orientasi poros maritim dunia," ujar Agung kepada awak media seusai acara kunjungan di PT DI, Jalan pajajaran, Kota Bandung, Kamis, 11 Februari 2016.

Menurut Agung, revisi itu merupakan langkah yang diambil TNI guna memaksimalkan konsep penguatan pertahanan dalam menyokong visi pemerintah menjadikan Tanah Air sebagai poros maritim dunia. "Revisi MEF ini dalam rangka untuk konsep pembangunan kita kedepan dan dihadapkan pada visi dan misi pemerintah yang berorientasi pada poros maritim," kata dia.

Sementara itu, Direktur Utama PT DI Budi Santoso mengatakan pihaknya tengah berupaya untuk selalu konsisten menyokong pemerintah dalam menggalakkan bidang pertahanan. PT DI tengah menyerahkan sekitar 53 unit pesawat transportasi medium.

Di antaranya, 9 unit pesawat CN 295, 12 unit pesawat CN 235, serta pesawat jenis NC212 sebanyak 32 unit. Selain itu pada 2015 lalu PT DI tengah menyerahkan sebanyak 31 unit helikopter jenis Bell 412 EP, 14 unit Bell 412 SP dan 36 unit helikopter jenis NBO105 kepada TNI.

Menurut Budi, perencanaan jangka panjang memang sangat diperlukan guna bisa memajukan industri pertahanan. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah dengan perusahaan plat merah yang bergerak di bidang industri pertahanan dirasa harus terus ditingkatkan.

"Pengalaman yang baik itu mungkin bisa dipelajari dari Turki atau Korea. Turki industri pertahanan maju karena pemerintahnya memiliki perencanaan jangka panjang yang cukup bagus. Mereka beli F16 selama 20 tahun, kemudian mengembangkannya," katanya.

AMINUDIN A.S.

Berita terkait

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

6 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Ingin Peringatkan Cina karena Dukung Industri Pertahanan Rusia

10 hari lalu

Antony Blinken Ingin Peringatkan Cina karena Dukung Industri Pertahanan Rusia

Antony Blinken akan memperingati otoritas Cina atas segala konsekuensi mengekspor bahan baku dari Rusia yang digunakan pada industri militer

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

10 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

16 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

21 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

26 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

52 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

59 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya