Didukung ORI-010, Yayasan Kehati Tanam 300 Ribu Mangrove  

Reporter

Kamis, 11 Februari 2016 16:39 WIB

Pengunjung berwisata di kawasan hutan mangrove Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, 15 Januari 2016. Kawasan tersebut merupakan Mangrove Center di Jawa Barat yang memiliki lebih dari 15.000 pohon bakau yang ditanam sejak 2010. ANTARA/Rivan Awal Lingga

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) mengklaim berhasil menanam lebih dari 300 ribu batang mangrove dari donor Obligasi Retail Indonesia seri 010 (ORI 010). Pada periode 2013-2015, Yayasan Kehati mendapatkan dana hibah sekitar Rp 1,05 miliar untuk program "Mangrove untuk Bumi Indonesia".

"Ini dana hibah awal yang sangat bermanfaat," kata Direktur Eksekutif Yayasan Kehati M.S. Sembiring di Double Trees by Hilton Hotel Jakarta, Kamis, 11 Februari 2016.

Yayasan Kehati tidak mendatangi masyarakat pesisir dengan memberikan bantuan. Menurut Sembiring, Kehati memfasilitasi agen ORI 010 berdiskusi dengan warga tentang hal-hal yang dibutuhkan. "Kami tidak pernah datang beri bantuan, tapi ada diskusi apa yang mereka butuhkan. Banyak yang dilibatkan," katanya.

Awalnya, target penanaman 200 ribu pohon sebagai kesepakatan antara Yayasan Kehati dan pemegang ORI 010 melalui Kementerian Keuangan. Namun Kehati melampaui target dengan menanam 300 ribu batang mangrove. "Ini lebih dari yang kami targetkan. Ini melindungi kawasan pesisir dari abrasi," kata Sembiring.

Ia mengatakan program ini memiliki manfaat sosial dengan terbentuknya Jejaring Nasional Desa Adaptasi Perubahan Iklim. Jejaring ini didukung pemerintah daerah dari kabupaten sampai desa.

Salah satunya, menurut Sembiring, berdampak besar di sektor ekowisata, yang melibatkan masyarakat dan pemerintah daerah, termasuk merevitalisasi tambak desa dengan sistem silvo fishery. "Kami juga kerja sama antardesa dengan melibatkan 120 pelajar," katanya.

Beberapa wilayah yang mendapat dukungan ORI-010 ialah di Bireaun (Aceh), Brebes (Jawa Tengah), Indramayu (Jawa Barat), dan Delta Mahakam (Kalimantan). Di beberapa wilayah tersebut, Kehati melibatkan kelompok nelayan. "Kehati ingin mengajak semua menggalang resources melestarikan alam," katanya.



ARKHELAUS W

Berita terkait

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

8 jam lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

1 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Jaga Potensi Ekowisata di Sungsang Banyuasin, Seribuan Mangrove Ditanam di Areal Pelabuhan TAA

4 hari lalu

Jaga Potensi Ekowisata di Sungsang Banyuasin, Seribuan Mangrove Ditanam di Areal Pelabuhan TAA

Mangrove juga punya potensi pemanfaatan jasa lingkungan seperti pengembangan ekowisata serta tempat berkembang aneka biota laut.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

5 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

6 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

7 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

19 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

26 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

38 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

47 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya