Pesawat Super Tucano tiba di Pangkalan TNI_AU di Malang, pada September 2012. Pesawat ini didisain untuk melakukan serangan anti-gerilya, pengintaian dan patroli. TEMPO/Aris Novia Hidayat
TEMPO.CO, Malang - Bangkai pesawat latih milik TNI Angkatan Udara jenis Super Tucano yang jatuh di Jalan Laksda Adi Sucipto, Kelurahan/Kecamatan Blimbing, Kota Malang, terimpit tembok rumah. Pesawat jatuh di perkampungan padat.
"Ada satu-dua rumah yang rusak," kata Kepala Kepolisian Resor Malang Kota Ajun Komisaris Besar Decky Hendarsono, Rabu, 10 Februari 2016.
Badan pesawat yang terjepit tembok rumah menyulitkan petugas mengevakuasi bangkai pesawat. Namun petugas dari TNI AU berhasil membawa sejumlah bagian kecil komponen pesawat.
Elemen pesawat diangkut lalu dimasukkan ke dalam truk tertutup. Sedangkan sisanya, petugas akhirnya menggunakan alat potong guna memudahkan proses evakuasi. Sebagian badan pesawat dimasukkan dalam karung.
Polisi dan TNI melarang warga mendekat dan melihat proses evakuasi. "Polisi membantu TNI mengamankan dan menjaga," ujarnya.
Sekitar seratus personel kepolisian terlihat berjaga di lokasi jatuhnya pesawat, termasuk Brigade Mobil Kepolisian Daerah Jawa Timur.
Pesawat latih milik TNI AU jenis Super Tucano jatuh di Jalan Laksda Adi Sucipto, Kelurahan/Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Ada tiga korban jiwa dalam kejadian itu, yakni dua awak pesawat dan seorang penghuni rumah.