Notulensi Rapat Sebut Tentara Tuhan, Ketua Gafatar Bungkam

Reporter

Jumat, 5 Februari 2016 15:40 WIB

Sampul majalah Tempo edisi 5-11 November 2007 tentang Ahmad Mushadeq dan gerakan Alqiyadah, yang difatwa sesat MUI. Nama Musadeq disebut-sebut berada di belakang Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Dok. TEMPO

TEMPO.CO, Sidoarjo - Bekas Ketua Gerakan Fajar Nusantara Jawa Timur Supardan enggan mengomentari dokumen notulensi rapat yang diperoleh Tempo. Dalam dokumen itu, Supardan memberikan arahan kepada anggota saat rapat di kantor Gafatar Jawa Timur sebelum eksodus ke Mempawah, Kalimantan Barat.

"Mohon maaf, saya no comment. Saya lupa-lupa ingat. Yang jelas, Gafatar sudah membubarkan diri Agustus 2015," kata Supardan saat dikonfirmasi Tempo, Jumat, 5 Februari 2016.

Supardan justru balik mempertanyakan keaslian dokumen notulensi rapat yang dimiliki Tempo. "Saya tidak kenal dengan Fazza (Fazza Angga Novansyah)," ucapnya.

Fazza, warga Sleman yang dilaporkan hilang oleh keluarganya, merupakan pemilik dokumen itu. Ia termasuk petinggi dalam struktur organisasi Gafatar. Dokumen yang berhasil didapat Tempo adalah notulensi rapat bulan Mei dan September 2015.

Dalam dokumen notulensi itu disebutkan Supardan memberikan arahan kepada pengurus Gafatar. Arahan itu disampaikan Supardan sebagai wejangan dari MS, yakni singkatan dari Mesias alias Ahmad Musadeq. Anggota bernama Sujito bertindak sebagai pembawa acara.

Dalam arahannya, Supardan menuturkan Gafatar hanya alat agar bisa berdekatan dengan stakeholder di pemerintahan. Gafatar menyatakan mereka adalah tentara Tuhan. Pengikut Gafatar juga diminta tidak takut dengan Tentara Nasional Indonesia, karena mereka adalah tentara Tuhan.

Supardan menyebutkan jumlah anggota Gafatar di Jawa Timur mencapai 8.345 orang dan sudah siap melawan TNI. Supardan juga mengutip pernyataan Ryamizard Ryacudu bahwa militer Indonesia jika berperang melawan Singapura hanya bertahan dua hari.

“Mereka sangat lemah karena tidak mempunyai kapal, mengejar kapal nelayan saja tidak sanggup, dan bisa membuat kapal dibangkrutkan. Saya pikir, kalau perbandingan 1 : 10, kekuatan kita 83.450 orang dan masih menang atas mereka,” tuturnya.

Sebelum dipulangkan ke rumah keponakannya di Perumahan Alamanda C3, Desa Dukuh Tengah, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Supardan sempat diperiksa polisi saat berada di Asrama Transito Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Supardan merupakan satu dari sembilan investor pemilik lahan di Mempawah.

NUR HADI





Berita terkait

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

26 Juni 2023

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

Berikut profil Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang, dan Gafatar yang didirikan Ahmad Musadeq. Apa persamaan dan perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

26 Juni 2023

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

Mantan pengurus Al Zaytun, Ken Setiawan menyebut pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang berkaitan dengan pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq. Soal NII?

Baca Selengkapnya

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

25 Juni 2023

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

Fatwa MUI untuk kelompok dan orang yang pernah mendapatkan fatwa aliran sesat. Di antaranya, Ahmadiyah dan Gafatar.

Baca Selengkapnya

Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

14 Januari 2019

Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

Sejak warga Gafatar meninggalkan kawasan itu, warga lokal pun enggan tinggal di Desa Penisir sehingga penampakan pemukiman tersebut mirip Kota Hantu.

Baca Selengkapnya

Ahli Hukum: Tak Ada Bukti Eks Petinggi Gafatar Makar

23 Februari 2017

Ahli Hukum: Tak Ada Bukti Eks Petinggi Gafatar Makar

Ahli hukum UI menyatakan tak ada alat bukti yang menunjukkan eks petinggi Gafatar berlatih militer dan berencana membeli senjata.

Baca Selengkapnya

Eks Petinggi Gafatar Disebut Tak Penuhi Syarat Lakukan Makar

22 Februari 2017

Eks Petinggi Gafatar Disebut Tak Penuhi Syarat Lakukan Makar

Eva berujar jaksa tidak dapat mengajukan alat bukti untuk membuktikan adanya perbuatan, kemampuan, dan niat para terdakwa untuk makar.

Baca Selengkapnya

Pelanggaran Kebebasan Berkeyakinan Terbanyak Menimpa Gafatar  

29 Januari 2017

Pelanggaran Kebebasan Berkeyakinan Terbanyak Menimpa Gafatar  

Pelanggaran kebebasan berkeyakinan terhadap Gafatar dimulai dari isu orang hilang. Lalu, polisi menyatakan mereka terlibat paham yang melanggar hukum.

Baca Selengkapnya

Wakil Bupati Gafatar Divonis 2 Tahun Penjara

17 Oktober 2016

Wakil Bupati Gafatar Divonis 2 Tahun Penjara

Sigit menjadi koordinator anggota Gafatar untuk berhijrah ke Kalimantan demi ketahanan pangan dan kehidupan yang lebih baik.

Baca Selengkapnya

Dianggap Kriminal, Eks Gafatar Mengaku Dipersulit Urus E-KTP

3 Oktober 2016

Dianggap Kriminal, Eks Gafatar Mengaku Dipersulit Urus E-KTP

Mereka sulit mengurus surat berkelakuan baik karena eks anggota Gafatar itu dianggap pernah melakukan tindakan kriminal.

Baca Selengkapnya

Pengacara Eks Gafatar Bantah Penculikan Dokter Rica  

31 Agustus 2016

Pengacara Eks Gafatar Bantah Penculikan Dokter Rica  

Pengacara mengatakan dokter Rica tidak merasa diculik, tapi pergi atas kemauan sendiri.

Baca Selengkapnya