Beredar, Notula Pertemuan Gafatar bersama Musadeq

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 4 Februari 2016 19:08 WIB

Ahmad Musadeq (tengah) saat istirahat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 10 Maret 2008. Musadeq didakwa menodai agama Islam karena mengaku sebagai nabi melalui ajarannya Al Qiyadah Al Islamiyah. ANTARA/Ujang Zaelani

TEMPO.CO, Pontianak - Notula rapat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) pada 8 September 2015, yang dipimpin oleh Ahmad Musadeq, menginstruksikan perang. Bahkan Musadeq mengisyaratkan tebas leher bagi anggota keluarga yang tidak ikut.

“Sifat orang beriman tidak mau berkasih sayang dengan orang yang menentang Allah dan rasulnya, berkawan akrab, mengambil musuh sebagai kawan. Kalau bapak-bapakmu tidak ikut, nanti di perang badar, tebas leher bapakmu. Kalau tidak begitu, Anda bukan orang mukmin atau anak-anakmu yang tidak ikut tebas lehernya. Maka, anak itu bawa, dan jika istrinya tidak mau, ambil anaknya,” ujar Musadeq dalam notula itu.

Notula yang berhasil didapat Tempo ialah notula rapat Mei dan September 2015. Dokumen tersebut milik Fazza Angga Novansyah, warga Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dilaporkan hilang oleh keluarganya.

Musadeq mengatakan pengikutnya harus yakin memenangi peperangan di jalan Tuhan. Roh Tuhan masuk ke diri kita dan kita betul-betul dikendalikan oleh Dia. “Ketahuilah bahwa tentara Tuhan itu pasti menang,” katanya. Untuk menghadapi perang, pengikutnya harus bersiap-siap. Jika punya rumah atau tanah, disarankan untuk dijual.

“Punya duit sekarang jangan pikir yang macam-macam. Tinggal berapa tahun lagi, anak-anak kita sudah gede. Pada zaman nabi, banyak anak umur 15 tahun ikut perang, umur 17 sudah menjadi jendral,” katanya.

Sebelumnya, Musadeq menyatakan pemilihan Borneo (Kalimantan) sudah tepat karena masih banyak hutan. Musadeq menginstruksikan pengikutnya untuk latihan di hutan. Musadeq menginstruksikan pengikutnya membuat Garda dan bekerja sama dengan bidang sumber daya manusia serta menteri-menteri yang lain.

Dalam amanatnya, Musadeq menambahkan, jika nama-nama sudah ada, mereka harus segera difungsikan berkelompok dan menyebar. “Banyak tempat latihan (di Kalimantan), tinggal bagaimana kita harus kuat. Yang lain, program pertanian jalan, nanti kalau perang, bagaimana pertaniannya? Yang perang, perang, yang tani, tani. Jadi hasil pertanian itu untuk mendukung agar tidak kelaparan,” katanya.

Dokumen notula tersebut berjudul Rapat Penurunan Hasil Rapat Pejabat Nasional, Selasa, 8 September 2015. Hadir dalam rapat, 45 anggota laki-laki dan dua anggota perempuan.

Belum diperoleh konfirmasi dari bekas pengurus Gafatar lain tentang otentisitas dokumen ini. Polisi juga belum memberikan konfirmasi soal temuan dokumen ini. Sekitar 1.000 anggota Gafatar dipulangkan paksa dari Kalimantan Barat dalam beberapa pekan terakhir karena dituduh meresahkan masyarakat setempat.



ASEANTY PAHLEVI

Berita terkait

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

20 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

26 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

11 Maret 2024

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

27 Februari 2024

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

Bawaslu menyebut petugas pengawas Pemilu asal Papua Tengah itu dilaporkan hilang sejak 11 Februari lalu.

Baca Selengkapnya

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

3 Februari 2024

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

Tanggal 3 Februari hari apa? Hari ini diperingati sebagai hari cincin pernikahan, hari orang hilang, hingga hari perawan suyapa.

Baca Selengkapnya

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

17 Januari 2024

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

KontraS menyampaikan bahwa pihaknya sedang berusaha untuk memulihkan akun X Aksi Kamisan @aksikamisan.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang

1 Januari 2024

Kebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang

Hampir 60 ribu pengunjung datang ke Kebun BInatang Ragunan pada hari terakhir 2023, namun puncak kunjungan diperkirakan terjadi hari ini.

Baca Selengkapnya

Polsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang

5 Desember 2023

Polsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang

Kapolsek Duren Sawit mengatakan mayat di Kalimalang telah dievakuasi ke RSCM untuk pengecekan identitas.

Baca Selengkapnya

Upaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama

27 November 2023

Upaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama

Temuan mayat manusia tinggal tengkorak dan beberapa tulang itu sudah terjadi sejak 23 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari

15 November 2023

Penemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari

Sebelum mayat korban ditemukan mengambang di Kali Angke, keluarga korban sempat melaporkan SB sebagai orang hilang.

Baca Selengkapnya