Orangutan Pongky Merintis Jalan Kembali ke Hutan

Reporter

Kamis, 4 Februari 2016 15:55 WIB

Petugas mengangkat orangutan sumatera (Pongo abelii) saat proses evakuasi di Taman Margasatwa Medan, Sumatera Utara, 2 Februari 2016. Orangutan berkelamin jantan tersebut bernama Pongki berumur 14 tahun. ANTARA/Irsan Mulyadi

TEMPO.CO, Banda Aceh - Orangutan Sumatera bernama Pongky direlokasi dari Kebun Binatang Medan, Sumatera Utara, ke pusat karantina milik Sumatran Orangutan Society (SOCP), Kamis 4 Februari 2016. Kampanye untuk relokasi orangutan yang awalnya disita dari kandang milik warga ini telah dilakukan sejak dua tahun terakhir.

“Upaya ini akhirnya terbayar. Hari ini, Pongky akhirnya direlokasi dari Kebun Binatang Medan ke pusat karantina SOCP,” kata Panut Hadisiswoyo, Direktur Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC).

Menurutnya, masih ada perjalanan panjang ke depan untuk Pongky sebelum dia bisa dilepaskan. Tapi pihaknya optimis bahwa ia memiliki peluang bagus untuk menjadi Orangutan liar lagi di hutan. “Kami berterima kasih kepada pemerintah atas bantuan dan dukungan untuk Pongky,” ujarnya.

Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Genman Suhefti Hasibuan, juga menyambut baik pengembalian Pongky dari Kebun Binatang Medan kepada BKSDA Aceh. Jenis satwa yang kini sudah dianggap langka itu akan direhabilitasi di SOCP dan kemudian dijanjikan dilepasliarkan ke habitat alaminya.

"Kami berharap ini menjadi pesan penting bahwa semua pihak harus mematuhi undang-undang yang berlaku terkait dengan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemya," kata Genman.

Pongky adalah Orang Utan Sumatera jantan berusia sekitar 14 tahun. Sebelumnya Pongky menjalani hidupnya selama satu dekade di kandang kawat kecil milik seorang warga di Aceh.

Pongky ditemukan oleh tim dari YOSL-OIC pada Juli 2013. Tim YOSL-OIC segera melaporkan kasus ini ke pihak BKSDA Aceh. Pongky kemudian disita dari warga tersebut dan dibawa ke Kebun Binatang Medan, Sumatera Utara.

Namun, menurut Helen Buckland, Direktur Sumatran Orangutan Society (SOS), Pongky hanya bertukar dari satu kehidupan di balik jeruji besi ke jeruji besi lainnya. “Dia seharusnya tidak pernah dikirim ke kebun binatang, Pongky harusnya segera diberi kesempatan untuk hidup di alam liar,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu 3 Februari 2016.

Berbagai organisasi konservasi dan individu yang peduli langsung melobi kebun binatang untuk menyerahkan Pongky ke pusat karantina SOCP. Tujuannya akhir adalah mengembalikan Pongky kembali ke alam liar.

Dokter hewan senior di SOCP, Yenny Saraswati, mengatakan akan melakukan pemerikasaan kesehatan lengkap, memastikan apakah Pongky bebas dari penyakit seperti TBC dan hepatitis. Setelah ada hasil tes, nasib Pongky diputuskan, apakah dapat kembali ke kehidupan di alam liar, atau perlu perawatan.

ADI WARSIDI

Berita terkait

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya sebagai Plh Sekda Kota Medan, Diskominfo: Sejak 24 April 2024

3 hari lalu

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya sebagai Plh Sekda Kota Medan, Diskominfo: Sejak 24 April 2024

Wali Kota Bobby Nasution menunjuk pamannya, Benny Sinomba Siregar sebagai Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kota Medan.

Baca Selengkapnya

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Profil Benny Sinomba Siregar

3 hari lalu

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Profil Benny Sinomba Siregar

Wali Kota Medan Bobby Nasution menunjuk Benny Sinomba Siregar jadi Plh Sekda Kota Medan. Benny adalah paman Bobby.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

21 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

33 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

38 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

38 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

40 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya

Pengelolaan Buruk Medan Zoo yang Ditutup Bobby Nasution

46 hari lalu

Pengelolaan Buruk Medan Zoo yang Ditutup Bobby Nasution

Karena Pengelolaan yang Buruk, Bobby Nasution Tutup Medan Zoo

Baca Selengkapnya

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

50 hari lalu

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

59 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya