Polisi Maritim Malaysia Tangkap Nelayan Indonesia  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 4 Februari 2016 10:51 WIB

Ilustrasi nelayan melaut pada saat cuaca buruk. ANTARA/Dedhez Anggara

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Maritim Malaysia menangkap satu tim nelayan tradisional sekitar pukul 10.30, Sabtu, 30 Januari 2016. Polisi Malaysia dengan kapal bernomor lambung 3225 menangkap 1 nakhoda dan 4 anak buah kapal (ABK) dengan ukuran 5 grosston (GT) yang berasal dari Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Berita ini diterima Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI). Ketua KNTI Sumatera Utara Tajruddin Hasibuan mendapat informasi dari Suhaidi, 40 tahun, orang tua salah satu ABK, M. Chairil, yang berhasil mengabarkan penangkapan itu. "Ketika hendak pulang dari melaut, mereka ditarik ke Penang oleh polisi maritim," kata Tajruddin, Kamis, 4 Februari 2016.

Wakil Ketua Sekretaris Jenderal KNTI Niko Amrulah mengatakan pihaknya telah mengirimkan surat kepada pemerintah Indonesia untuk mengirim bantuan hukum kepada lima nelayan tersebut. “Surat sudah dikirim sejak tiga hari lalu, tapi belum ada balasan dari pemerintah,” kata Niko. "Saat ini belum tahu kondisi mereka (lima nelayan itu) di Penang seperti apa."

Menurut Niko, polisi maritim Malaysia diduga melanggar kesepakatan bersama antara Indonesia dan Malaysia dalam Memorandum of Understanding Common Guidelines Concerning Treatment of Fishermen by Maritime Law Enforcment Agencies. Kesepahaman tersebut, ujar Niko, telah ditandatangani kedua negara sejak 27 Januari 2012.

Konsekuensinya, kata Niko, apabila ada nelayan tradisional baik Indonesia maupun Malaysia melanggar batas kedaulatan, tidak dilakukan penangkapan. "Seharusnya membantu mengawal kapal tradisional kembali ke perairan asal negaranya, kecuali melakukan illegal fishing dan menggunakan bahan kimia," katanyaa.

Niko menambahkan, pelanggaran atas memorandum tersebut sama saja melanggar Hukum Laut Internasional UNCLOS 1982 pasal 51 ayat 1. Pasal itu berisi kewajiban negara kepulauan melindungi dan menghormati perairan yang menjadi wilayah tangkap nelayan tradisional. "Sejak ditangkap sampai saat ini belum ada informasi resmi keadaan mereka,” ucapnya.

ARKHELAUS W.

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

7 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

10 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

11 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

14 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

15 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

21 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

25 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

33 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

43 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

45 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya