Virus Zika Masuk Indonesia? Kemenkes Minta Warga Tak Panik

Selasa, 2 Februari 2016 22:19 WIB

Jentik nyamuk Aedes aegyti terlihat di pusat penelitian pengendalian virus Zika dan penyakit akibat nyamuk lainnya di Kementrian Kesehatan Umum di Guatemala City, 26 Januari 2016. Para ibu hamil dihimbau tidak mengunjungi negara-negara di Amerika Latin. REUTERS/Josue Decavele

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Untung Suseno Sutarjo mengatakan bahwa virus Zika yang sekarang dikabarkan mewabah di Benua Amerika, sebenarnya bukan suatu hal yang harus ditakuti. "Zika ini biasa saja, bukan suatu yang menakutkan," kata Untung saat dihubungi pada Selasa 2 Februari 2016.

Ia mencontohkan kasus infeksi virus Zika di Brazil yang ramai diberitakan media. Menurutnya, status infeksi korban itu masih dalam status diduga.

Warga Indonesia, kata Untung, tak perlu panik. Pasalnya, virus Zika sebenarnya sudah pernah ada di Indonesia sebelumnya, yakni pada dekade 1990an dan pada 2005 serta 2007.

Untuk mengantisipasi wabah ini, Untung mengatakan yang paling penting adalah penyadaran masyarakat akan kebersihan lingkungannya. Gerakan dari masyarakat untuk membersihkan lingkungannya sendiri, dianggap cukup mencegah timbulnya wabah virus Zika di Indonesia.

Untung menegaskan gerakan kebersihan lingkungan ini penting karena virus Zika ini menyebar dari nyamuk. Karena itu, ia menghimbau agar masyarakat lebih memperhatikan genangan air, tumpukan sampah dan kondisi kebersihan lingkungannya. Ia mengatakan hal itu bisa dimulai dengan pemberantasan sarang nyamuk.

Jika misalnya aksi itu dinilai kurang, pemerintah siap melakukan fogging di daerah-daerah. Peran pemerintah daerah, menurut Untung, juga penting dalam menggerakkan masyarakat. "Intinya kami ingin mendorong masyarakat hidup bersih," ujarnya.

Hingga saat ini, lebih dari 20 negara, termasuk Brasil, telah melaporkan terjadinya kasus infeksi virus Zika. Sebagian besar infeksi yang terjadi ringan, bahkan tanpa gejala, meskipun ada laporan terjadi gangguan kelumpuhan yang disebut sindrom Guillain-Barre.

Ancaman terbesar diyakini terjadi pada kehamilan ibu hingga ke janin yang belum lahir. Ada sekitar 4.000 kasus microcephaly—bayi yang lahir dengan otak kecil—di Brasil sejak Oktober lalu.

Organisasi kesehatan dunia, WHO juga telah menyatakan status darurat internasional terkait dengan penyebaran virus Zika ini. Cepatnya penyebaran virus Zika ini membuat WHO juga merespons penyebaran virus ini dengan cepat.

DIKO OKTARA

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

4 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

6 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

12 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

13 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

22 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

39 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

40 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

59 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya