Eks Gafatar Kalimantan Barat Nyasar di Sleman

Reporter

Selasa, 2 Februari 2016 15:11 WIB

Sejumlah orang berlari meninggalkan lokasi permukiman warga eks-Gafatar yang dibakar massa di kawasan Monton Panjang, Mempawah, Kalimantan Barat, 19 Januari 2016. Massa yang beringas hanya menyisakan 2 bangunan, 1 pos dan 1 musala. ANTARA/Jessica Helena Wuysang

TEMPO.CO, Sleman - Sebanyak 19 warga eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang terusir dari Mempawah tersasar ke Sleman. Mereka mengaku warga Sleman tapi memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Kalimantan Barat. "Nomor Induk Kependudukan mereka bukan Sleman, melainkan masuk Kalimantan Barat," kata Sigit Alfianto, Kepala Seksi Bantuan Sosial Korban Bencana Dinas Sosial DIY, Selasa, 2 Februari.

Dua ratusan warga eks Gafatar yang ditampung di Youth Center, Mlati, Sleman, dari seluruh DIY sudah dikirim ke kabupaten/kota masing-masing. Namun beberapa orang masih tinggal di penampungan itu dengan berbagai alasan.

Warga eks Gafatar yang dibawa ke Bantul sebanyak 45 orang. Dari Guningkidul sebanyak 15 orang, dan Sleman sebanyak 97 orang. Sedangkan dari Kota Yogyakarta sebanyak 65 orang. Mereka ditampung untuk pendekatan lebih intensif, melibatkan keluarga hingga ke petugas di setiap desa/kelurahan.

Sebelumnya, di Sleman ada 116 orang eks Gafatar. Ternyata ada 19 mengaku pernah ke kabupaten itu, tapi KTP-nya dari Kalimantan Barat. Ada pula yang mengatakan tidak ada keluarga yang bisa menampung. Selain itu, sisanya masih di Youth Center karena beberapa hal.

Khusus untuk warga Kalimantan Barat itu, kata Sigit, soal kependudukan mereka diurus oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Dinas itu bekerja sama dengan pemerintah Kalimantan Barat, terutama rencana mengembalikan mereka ke provinsi itu. "Mereka terdiri atas orang dewasa dan anak-anak," kata Sigit.

Untuk sementara, mereka tinggal di Youth Center sambil menunggu koordinasi antarpemerintah selesai. Petugas menelusuri penyebab mereka ikut ke Sleman. "Sementara kami tampung dulu di sini (Youth Center)," ujar Sigit.

Pargiat, 67 tahun, warga Caturtunggal, Depok, Sleman, mengaku bertani di Mempawah, sejak Desember lalu. Lahan pertaniannya ikut dibakar massa. "Kami ini kan hanya ingin bertani," katanya.

Dia berangkat tidak dengan keluarga, tapi dengan teman-temannya yang pernah ikut Gafatar. Ia mengaku tidak berkomunikasi dengan keluarga saat di Mempawah. Istri dan anak-anaknya di Sleman. "Ya, lihat saja nanti saya mau apa. Karena keluarga juga punya usaha jahit pakaian," katanya.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

26 Juni 2023

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

Berikut profil Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang, dan Gafatar yang didirikan Ahmad Musadeq. Apa persamaan dan perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

26 Juni 2023

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

Mantan pengurus Al Zaytun, Ken Setiawan menyebut pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang berkaitan dengan pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq. Soal NII?

Baca Selengkapnya

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

25 Juni 2023

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

Fatwa MUI untuk kelompok dan orang yang pernah mendapatkan fatwa aliran sesat. Di antaranya, Ahmadiyah dan Gafatar.

Baca Selengkapnya

Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

14 Januari 2019

Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

Sejak warga Gafatar meninggalkan kawasan itu, warga lokal pun enggan tinggal di Desa Penisir sehingga penampakan pemukiman tersebut mirip Kota Hantu.

Baca Selengkapnya

Ahli Hukum: Tak Ada Bukti Eks Petinggi Gafatar Makar

23 Februari 2017

Ahli Hukum: Tak Ada Bukti Eks Petinggi Gafatar Makar

Ahli hukum UI menyatakan tak ada alat bukti yang menunjukkan eks petinggi Gafatar berlatih militer dan berencana membeli senjata.

Baca Selengkapnya

Eks Petinggi Gafatar Disebut Tak Penuhi Syarat Lakukan Makar

22 Februari 2017

Eks Petinggi Gafatar Disebut Tak Penuhi Syarat Lakukan Makar

Eva berujar jaksa tidak dapat mengajukan alat bukti untuk membuktikan adanya perbuatan, kemampuan, dan niat para terdakwa untuk makar.

Baca Selengkapnya

Pelanggaran Kebebasan Berkeyakinan Terbanyak Menimpa Gafatar  

29 Januari 2017

Pelanggaran Kebebasan Berkeyakinan Terbanyak Menimpa Gafatar  

Pelanggaran kebebasan berkeyakinan terhadap Gafatar dimulai dari isu orang hilang. Lalu, polisi menyatakan mereka terlibat paham yang melanggar hukum.

Baca Selengkapnya

Wakil Bupati Gafatar Divonis 2 Tahun Penjara

17 Oktober 2016

Wakil Bupati Gafatar Divonis 2 Tahun Penjara

Sigit menjadi koordinator anggota Gafatar untuk berhijrah ke Kalimantan demi ketahanan pangan dan kehidupan yang lebih baik.

Baca Selengkapnya

Dianggap Kriminal, Eks Gafatar Mengaku Dipersulit Urus E-KTP

3 Oktober 2016

Dianggap Kriminal, Eks Gafatar Mengaku Dipersulit Urus E-KTP

Mereka sulit mengurus surat berkelakuan baik karena eks anggota Gafatar itu dianggap pernah melakukan tindakan kriminal.

Baca Selengkapnya

Pengacara Eks Gafatar Bantah Penculikan Dokter Rica  

31 Agustus 2016

Pengacara Eks Gafatar Bantah Penculikan Dokter Rica  

Pengacara mengatakan dokter Rica tidak merasa diculik, tapi pergi atas kemauan sendiri.

Baca Selengkapnya