Bertani, Eks Gafatar: Ahmad Mushadeq Sebut Ada Krisis Pangan

Reporter

Selasa, 2 Februari 2016 11:46 WIB

Warga eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) kelelahan setelah menempuh perjalanan dengan KRI Teluk Bone 511 saat merapat di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, 28 Januari 2016. Eks anggota Gafatar akan didata dan diberi pendampingan. Selain itu, mereka akan diberikan layanan konseling, pembinaan deradikalisasi dan Trauma healing. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Boyolali - Sebagian pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang ditampung di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, menilai materi wawasan kebangsaan dan bela negara yang diajarkan anggota TNI masih sebatas konsep dan wacana.

“Kami justru sudah langsung mengaplikasikannya sejak dulu. Tapi sekarang kami justru seperti menjadi pihak yang salah,” kata Zainudin, 40 tahun, pengikut Gafatar asal Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Selasa, 2 Februari 2016.

Zainudin menjadi anggota Gafatar sejak 2011. Hingga kini, Zainudin mengaku baru sekali bertemu dengan Ahmad Mushadeq saat acara pembinaan anggota Gafatar di Medan pada 2011. Dalam forum tersebut, Zainudin berujar, Mushadeq memaparkan tentang bahaya krisis pangan di masa depan.

“Dia (Mushadeq) tidak menakut-nakuti. Tapi justru membuka wawasan dan mengajak kami berpikir, ke depan mau apa,” ujar Zainudin. Dia menambahkan, para pengikut Gafatar saat itu juga mengucapkan janji rela berkorban harta dan jiwa untuk membangun bangsa.

Janji yang diikrarkan pada 2011 itu mulai direalisasikan pada 2014. Para pengikut Gafatar mulai aktif mensosialisasikan program ketahanan pangan mandiri yang akan dimulai di Kalimantan. “Banyak warga yang tertarik setelah melihat foto lokasi lahan yang akan kami garap,” kata Zainudin.

Menurut dia, para pengikut Gafatar bekerja keras di ladang sejak subuh hingga petang bukan karena ingin memperkaya diri sendiri. “Kalau cuma memikirkan kepentingan pribadi, para sarjana itu sudah nyaman di Jawa. Tapi mereka juga rela hidup di pelosok yang listriknya mengandalkan genset,” kata Zainudin menggambarkan kehidupannya selama tiga bulan di Desa Sukamaju, Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Disinggung ihwal penemuan sejumlah dokumen yang menunjukkan rencana Gafatar membangun negara sendiri, Zainudin mengatakan Gafatar sudah bubar sejak Agustus 2015. “Pancasila menjadi ideologi dasar organisasi kami, bukan sekadar slogan. Meski Gafatar sudah bubar, kami masih melanjutkan misinya untuk mewujudkan ketahanan pangan mandiri,” kata Zainudin.

Dari pantauan Tempo saat pemberian materi bela negara di Asrama Haji Donohudan pada Kamis, pekan lalu, ratusan pengikut Gafatar tampak bersemangat menyanyikan lagu Indonesia Raya. Mereka juga berkali-kali menimpali pernyataan pemateri dengan kata “setuju” sambil mengepalkan tangan ke udara.

Namun, menurut dekan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, M. Mukhsin Jamil, para pengikut Gafatar itu sekadar ingin memuaskan si pemateri. “Tidak mudah mengubah keyakinan mereka. Sebab, Gafatar sesuai dengan pilihan intelektual dan ideologis mereka,” kata Mukhsin saat dihubungi Tempo.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

7 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

13 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

55 hari lalu

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

27 Februari 2024

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

Bawaslu menyebut petugas pengawas Pemilu asal Papua Tengah itu dilaporkan hilang sejak 11 Februari lalu.

Baca Selengkapnya

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

3 Februari 2024

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

Tanggal 3 Februari hari apa? Hari ini diperingati sebagai hari cincin pernikahan, hari orang hilang, hingga hari perawan suyapa.

Baca Selengkapnya

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

17 Januari 2024

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

KontraS menyampaikan bahwa pihaknya sedang berusaha untuk memulihkan akun X Aksi Kamisan @aksikamisan.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang

1 Januari 2024

Kebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang

Hampir 60 ribu pengunjung datang ke Kebun BInatang Ragunan pada hari terakhir 2023, namun puncak kunjungan diperkirakan terjadi hari ini.

Baca Selengkapnya

Polsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang

5 Desember 2023

Polsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang

Kapolsek Duren Sawit mengatakan mayat di Kalimalang telah dievakuasi ke RSCM untuk pengecekan identitas.

Baca Selengkapnya

Upaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama

27 November 2023

Upaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama

Temuan mayat manusia tinggal tengkorak dan beberapa tulang itu sudah terjadi sejak 23 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari

15 November 2023

Penemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari

Sebelum mayat korban ditemukan mengambang di Kali Angke, keluarga korban sempat melaporkan SB sebagai orang hilang.

Baca Selengkapnya