Dita Laporkan Masinton ke Polisi, NasDem Tak Ikut Campur  

Reporter

Editor

Anton Septian

Senin, 1 Februari 2016 23:58 WIB

Staf anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu, Dita Aditia, saat memberikan pengaduan dan perlindungan, di kantor Komnas Perempuan, Jakarta, 1 Februari 2016. Dita Aditia meminta perlindungan terkait kasus tindak kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan oleh Masinton Pasaribu. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago, menyatakan bahwa partainya tidak akan mencampuri masalah yang terjadi antara salah satu kadernya di Jakarta, Dita Aditya Ismawati, dan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Masinton Pasaribu.

“Itu kan urusannya urusan pribadi, sebagai asisten pribadinya Masinton. Nggak ada urusan dengan NasDem. Ngapain juga NasDem ikut campur?” ujar anggota Komisi Tenaga Kerja dan Transmigrasi tersebut saat dihubungi pada Senin, 1 Februari 2016.

Hal yang senada juga diungkapkan oleh Ketua DPP Partai NasDem lainnya, Johnny G. Plate. Saat dihubungi secara terpisah, Johnny menegaskan bahwa masalah yang terjadi antara Dita dan Masinton merupakan masalah pribadi. “Bukan masalah fraksi, partai, apalagi membawanya ke diskursus politik,” ujarnya.

Irma berujar, DPP Partai NasDem tidak berencana memanggil Dita untuk memberikan penjelasan atas terjadinya peristiwa penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Masinton itu. Namun, karena Dita melaporkan kejadian itu kepada Sekretaris Badan Hukum DPW NasDem DKI Jakarta, Wibi Andrino, wajar apabila Badan Hukum Partai NasDem memberikan bantuan kepada Dita. “Jadi, siapapun yang memerlukan akan dibantu. Tapi enggak ada urusan dengan partai. Ini betul-betul urusan pribadi Dita,” ujar Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem tersebut menegaskan.

Selain itu, menurut Johnny, Dita juga berhak melaporkan dugaan penganiayaan itu kepada polisi untuk mendapatkan keadilan. Johnny pun menyerahkan persoalan itu kepada pihak kepolisian dan juga Mahkamah Kehormatan Dewan. “Yang pasti, NasDem mendukung korban, apalagi kalau dia anggota dan kader kami,” katanya.

Pada 21 Januari kemarin, anggota Komisi Hukum, HAM, dan Keamanan DPR, Masinton Pasaribu, diduga telah menganiaya asisten pribadinya yang bernama Dita Aditia Ismawati. Dita pun melaporkan tindakan Masinton tersebut kepada Badan Reserse Kriminal Polri.

Masinton punya versi lain dari peristiwa itu. Saat itu, menurut Masinton, dia bersama dengan tenaga ahlinya, Abraham, dan sopirnya, Husni, menjemput Dita. Dita meminta dijemput di Camden Bar, Cikini, Jakarta.

Politikus PDI Perjuangan itu menuturkan, saat berada di daerah Otto Iskandar Dinata untuk mengantarkan Dita pulang, Dita yang tengah mabuk tiba-tiba menarik setir mobil yang dikemudikan oleh Abraham. Mobil yang oleng membuat tenaga ahli Masinton itu refleks menepis tangan Dita dan tanpa sengaja mengenai wajah Dita.

Hal itu berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Dita. Melalui Sekretaris Badan Hukum DPW Partai NasDem DKI Jakarta, Wibi Andrino, Dita mengaku bahwa yang memukulnya adalah Masinton sendiri. Di dalam mobil itu juga tidak ada orang lain selain Dita dan Masinton.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Antar Teman, Remaja di Depok Luka Parah Diserang Gengster

1 hari lalu

Antar Teman, Remaja di Depok Luka Parah Diserang Gengster

Anggota gengster menghadang korban di tengah jalan. Korban berusaha kabur namun terjatuh.

Baca Selengkapnya

Siswa MTs di Semarang Diduga Aniaya Adik Kelas Pakai Setrika karena Ajakan Jabat Tangan Tak Direspons

2 hari lalu

Siswa MTs di Semarang Diduga Aniaya Adik Kelas Pakai Setrika karena Ajakan Jabat Tangan Tak Direspons

Seorang siswa Madrasah Tsanawiyah atau MTs di Susukan, Kabupaten Semarang diduga menganiaya adik kelasnya menggunakan setrika di asrama

Baca Selengkapnya

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

3 hari lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

4 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

Polisi membebaskan pria berinisial FH, seorang korban begal yang sempat dijadikan tersangka karena membunuh pelaku begal berinisial E.

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

4 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

Polisi menghentikan proses penyidikan kasus pembunuhan pelaku begal di Jambi dan membebaskan korban pembegalan.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

5 hari lalu

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.

Baca Selengkapnya

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

6 hari lalu

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan kembali melelang mobil Rubicon milik terpidana perkara penganiayaan, Mario Dandy Satrio

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

6 hari lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

6 hari lalu

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan peristiwa meninggalnya Rio, salah satu mahasiswa di STIP menjadi evaluasi bersama bagi Kemenhub.

Baca Selengkapnya

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

8 hari lalu

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.

Baca Selengkapnya