Warga Kalimantan Selatan Eks Anggota Gafatar Enggan Pulang

Reporter

Editor

Zed abidien

Minggu, 31 Januari 2016 16:08 WIB

Satu keluarga mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) turun dari bus yang menghantarkan mereka dari tempat penampungan asrama haji Donohudan Boyolali, Jawa Tengah menuju Youth Centre, Sleman, Yogyakarta, 29 Januari 2016. Total sebanyak 5 bus mengangkut mantan anggota Gafatar yang berasal dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Banjarmasin - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menjemput sedikitnya sebelas warga Kalimantan Selatan eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang ditampung di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah. Mereka ikut terangkut bersama rombongan eks anggota Gafatar asal Jawa Tengah.

“Mereka memiliki KTP Kalimantan Selatan,” kata Kepala Bidang Bantuan Sosial Dinas Sosial Kalimantan Selatan Iskandar yang kebetulan ikut menjemput ke Boyolali, Ahad, 31 Januari 2016.

Pemprov Jawa Tengah sebenarnya hanya mencatat sepuluh warga Kalimantan Selatan yang ikut terbawa ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Tapi, setelah Iskandar menelusuri lebih jauh, ada satu warga ber-KTP Kalimantan Selatan yang belum tercantum di daftar. Menurut dia, mereka sejatinya pendatang asal Klaten dan Kota Yogyakarta yang merantau ke beberapa daerah di Kalimantan Selatan, seperti Kabupaten Barito Kuala (1 jiwa), Tanah Laut (1 jiwa), Kota Banjarmasin (6 jiwa), dan Kota Banjarbaru (3 jiwa).

Dari keterangan yang ia himpun, pendatang asal Jawa ini mengadu nasib sekaligus tertarik ambil bagian dalam gerakan sosial yang digagas Gafatar. Setelah beberapa bulan di Kalimantan Selatan, ucap Iskandar, mereka melanjutkan hijrah ke Kalimantan Barat. “Mereka langsung bikin KTP Kalimantan Selatan dan ada yang sudah mengontrak rumah di sana. Mereka mayoritas enggak punya keluarga di Kalimantan Selatan. Cuma satu orang yang punya keluarga di Pelaihari (ibu kota Kabupaten Tanah Laut),” ujarnya.

Meski mengantongi KTP Kalimantan Selatan, Iskandar menegaskan, eks anggota Gafatar itu enggan kembali ke Kalimantan Selatan dengan alasan tidak punya keluarga. Selain itu, mereka tidak punya modal untuk membuka kembali usaha di sana. “Ada yang minta jualan bubur ayam saja, tapi di Klaten, sekalian berkumpul dengan keluarga. Memang asalnya Klaten,” ucapnya sambil tertawa.

Dari sebelas jiwa itu, enam di antaranya telah dijemput pihak keluarga di Klaten. Adapun sisanya masih menunggu koordinasi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Yogyakarta. Iskandar siap memfasilitasi apabila mereka ingin kembali ke Kalimantan Selatan. Pihaknya tidak menemukan bidan Rooslyana Hermaria Situmorang, 37 tahun, yang dikabarkan ikut Gafatar ke Kalimantan Barat.

Rooslyana merupakan bidan di Puskesmas Hatungan, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Keluarganya sempat melaporkan kehilangan Rooslyana kepada Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan pada Sabtu, 23 Januari lalu. “Kami belum menemukan bidan Rosi di Asrama Haji Boyolali,” tutur Iskandar.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kalimantan Selatan Muhammad Farhan mengaku masih mendata ulang warga Kalimantan Selatan eks anggota Gafatar yang terbawa ke Jawa Tengah. “Kami masih mendata. Ada tim yang ke Jawa Tengah.”

DIANANTA P. SUMEDI


33 Eks Gafatar Asal Mojokerto Dipulangkan ke... oleh tempovideochannel

Berita terkait

Pemimpin Sekte Kelaparan di Kenya Didakwa Terorisme, Sebabkan 429 Pengikut Tewas

17 Januari 2024

Pemimpin Sekte Kelaparan di Kenya Didakwa Terorisme, Sebabkan 429 Pengikut Tewas

Paul Mackenzie, pemimpin aliran sesat sekte kelaparan di Kenya akan didakwa melakukan pembunuhan dan terorisme atas kematian lebih dari 400 orang

Baca Selengkapnya

Film Jendela Seribu Sungai, Cerminan Kota Banjarmasin

5 Juli 2023

Film Jendela Seribu Sungai, Cerminan Kota Banjarmasin

Film itu sebagai cerminan Kota Banjarmasin bahwa anak-anak Seribu Sungai tak kalah hebat juga ramah terhadap penyandang disabilitas

Baca Selengkapnya

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

26 Juni 2023

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

Berikut profil Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang, dan Gafatar yang didirikan Ahmad Musadeq. Apa persamaan dan perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

26 Juni 2023

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

Mantan pengurus Al Zaytun, Ken Setiawan menyebut pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang berkaitan dengan pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq. Soal NII?

Baca Selengkapnya

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

25 Juni 2023

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

Fatwa MUI untuk kelompok dan orang yang pernah mendapatkan fatwa aliran sesat. Di antaranya, Ahmadiyah dan Gafatar.

Baca Selengkapnya

10 Indikator MUI untuk Keluarkan Fatwa Sesat, Apakah Ponpes Al Zaytun Masuk Kategorinya?

25 Juni 2023

10 Indikator MUI untuk Keluarkan Fatwa Sesat, Apakah Ponpes Al Zaytun Masuk Kategorinya?

MUI menetapkan 10 indikator untuk memberikan fatwa sesat, apakah Ponpes Al Zaytun masuk dalam kategorinya? Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Respons Kemenag soal Kontroversi Ponpes Al Zaytun: Bakal Bekukan Jika Terbukti Sesat dan Bantah Bantuan Miliaran

23 Juni 2023

Respons Kemenag soal Kontroversi Ponpes Al Zaytun: Bakal Bekukan Jika Terbukti Sesat dan Bantah Bantuan Miliaran

Kemenag buka suara soal kontroversi Ponpes Al Zaytun. Pihaknya menyebut bakal bekukan jika terbukti sesat dan bantah bantuan miliaran.

Baca Selengkapnya

Kemenag Bakal Bekukan Izin Pesantren Al Zaytun Jika Tebukti Sesat

23 Juni 2023

Kemenag Bakal Bekukan Izin Pesantren Al Zaytun Jika Tebukti Sesat

Pondok pesantren di Indramayu, Al Zaytun, dituding menyebarkan ajaran sesat hingga berujung demonstrasi penolakan dari masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya

MUI Pernah Mengkaji Kontroversi Ponpes Al Zaytun pada 2002: Begini Temuannya

21 Juni 2023

MUI Pernah Mengkaji Kontroversi Ponpes Al Zaytun pada 2002: Begini Temuannya

Pada 2002, MUI sebenarnya telah mengkaji sejumlah kontroversi Ponpes Al Zaytun, Indramayu, ini.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Aliran Sesat di Kenya Bertambah Jadi 201 Orang

14 Mei 2023

Korban Tewas Aliran Sesat di Kenya Bertambah Jadi 201 Orang

Sebanyak 22 mayat anggota kelompok aliran sesat kultus hari kiamat ditemukan di kawasan hutan Shakahola, Kenya, Sabtu, 13 Mei 2023.

Baca Selengkapnya