TEMPO.CO, Jakarta - Politikus PDIP Masinton Pasaribu membantah dirinya menganiaya staf ahlinya, Dita Aditya yang juga anggota DPW Partai Nasional Demokrat DKI Jakarta. Menurut Masinton hal tersebut dipolitisir dan bagian dari pembunuhan karakter dirinya.
Masinton menuturkan mulanya ia hendak pulang ke rumah dinas di Kalibata setelah menghadiri suatu kegiatan. Di tengah jalan, tenaga ahlinya yang bernama Abraham mendapat telepon dan meminta izin untuk turun, karena ingin menjemput Dita. “Dita mabuk, minta tolong saya yang jemput untuk bawa mobil sekaligus anter pulang,” kata Masinton menirukan ucapan Abraham saat dihubungi Tempo, Sabtu, 30 Januari 2016
Ia pun berinisiatif untuk mengantar stafnya tersebut hingga ke salah satu bar di kawasan Cikini tempat Dita berada. Sesampainya di sana, Dita yang dalam kondisi mabuk diantar pulang dengan menggunakan mobil Masinton. Sementara mobil Dita dibawa oleh supir pribadi Masinton. “Dia duduk di depan, kemudian tenaga ahli aku (Abraham) yang bawa mobil. Aku duduk di belakang.” ujarnya
Masinton menuturkan mereka jalan ke arah Cawang untuk mengantar Dita pulang, tapi sesampainya di daerah Otista Dita yang dalam kondisi mabuk tiba-tiba menarik stir mobil. Mobil yang oleng membuat reflex tenaga ahli Masinton untuk menepis tangan Dita. “Refleks supir (Abraham) ngerem mendadak, terus menepis tangannya tapi terkena wajah,” tuturnya.
Pasca insiden tersebut, Masinton mengaku melihat ada memar di bagian mata Dita, ia mengaku sudah mengajak Dita untuk berobat namun ditolaknya lantaran merasa tidak ada masalah.
Masinton pun mempertanyakan laporan yang baru dibuat hari ini, menurutnya hal itu menunjukkan ada upaya pembunuhan karakter dirinya yang sedang berseteru dengan partai Nasional Demokrat. Peristiwa itu sendiri terjadi pada 21 Januari lalu. “Ini politisasi berkaitan character assassination,” kata dia.
Sebelumnya ketika rapat kerja dengan Jaksa Agung HM Prasetyo pada 20 Januari 2016, Masinton menyebut dalam kasus Freeport dan Mobile 8 ada pertarungan antargeng yakni pertarungan Surya Paloh dan Hari Tanoe. Akibat sikapnya tersebut partai Nasdem melayangkan protes pada Masinton dengan surat teguran yang dikirimkan melalui Fraksi Partai PDI Perjuangan.
AHMAD FAIZ
Berita terkait
Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga
39 menit lalu
Farhan Rizky Rhomadon, yang juga mahasiswa Universitas Pamulang, merasa kasihan terhadap korban pengeroyokan oleh beberapa warga sekitar.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng
3 jam lalu
Penganiayaan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang sedang berdoa rosario itu terjadi pada Minggu malam.
Baca SelengkapnyaMenko PMK soal Taruna STIP Tewas Dianiaya: Selama Ini Tanggung Jawab Institusi
4 jam lalu
Muhadjir mengatakan jika kasus tersebut berkaitan dengan mahasiswa seperti STIP, biasanya itu juga ditangani oleh pimpinan institusi
Baca SelengkapnyaMahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah
8 jam lalu
Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Tangsel jadi sasaran penganiayaan saat berdoa rosario di sebuah rumah.
Baca SelengkapnyaTaruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya
1 hari lalu
Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.
Baca SelengkapnyaJenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini
1 hari lalu
Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.
Baca SelengkapnyaPembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah
1 hari lalu
Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali
Baca SelengkapnyaTaruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka
1 hari lalu
Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda
Baca SelengkapnyaKepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior
1 hari lalu
Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet
Baca SelengkapnyaCCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas
2 hari lalu
Polres Jakarta Utara telah menerima laporan polisi tentang tewasnya siswa tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)
Baca Selengkapnya