Hari Primata, Profauna Ajak Stop Perdagangan Satwa Liar

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Sabtu, 30 Januari 2016 18:57 WIB

Kukang Nycticebus Kayan (Sumber: WildBorneo.com.my)

TEMPO.CO, Jakarta - Profauna Jawa Barat menggelar aksi kampanye Hari Primata Indonesia di Alun-alun Bandung, Sabtu, 30 Januari 2016. Kampanye tersebut untuk mengajak semua pihak, seperti masyarakat hingga pemerintah daerah, bersama menghentikan perdagangan satwa liar, terlebih yang dilindungi undang-undang.

Menurut Rinda Aunilah Sirait, koordinator Profauna perwakilan Jawa Barat, trend satwa liar yang dipelihara dan diperdagangkan berubah. Jika owa, lutung, elang, macan, dulu digemari pejabat sipil maupun militer di rumah atau instansi. Kini dengan maraknya perdagangan online, kukang menjadi primata yang populer dipelihara warga. "Dianggap lucu, dipelihara anak muda. Jadi pet (hewan peliharaan) karena bisa dibelai, padahal dia mengeluarkan racun dari ketiaknya," ujar Rinda.

Profauna mencatat, pada 2015 permintaan kukang di Pasar Jatinegara dan Pramuka di Jakarta, per minggu rata-rata terhitung banyak. "Dari satu pedagang saja seminggu bisa 25-40 ekor kukang," ujar Rinda.

Selain kukang yang terus diburu, primata lain seperti Simakobu (simias concolor) di Pagai, lepas pantai barat Sumatera, populasinya telah menyusut 73-90 persen dalam 10 tahun akibat perburuan dan kerusakan hutan. Adapun orang utan Sumatera pada 2015 diprediksi Profauna tersisa sekitar 6 ribu ekor.

Menjelang Hari Primata, Profauna Jawa Barat berkampanye pendidikan ke beberapa sekolah dari TK sampai SMA, komunitas, serta organisasi wartawan. Mereka menyerukan publik agar menghentikan perburuan dan perdagangan satwa primata, serta tidak menjadikan sebagai hewan peliharaan.

Hewan dilindungi jenis kukang menjadi incaran favorit dalam perdagangan satwa liar jenis primata. Badan Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat (BKSDA Jabar) dan organisasi Profauna mencatat kukang sebagai primata yang paling banyak diperjual belikan di pasar hewan, hasil sitaan, maupun transaksi online.

Kepala Bidang Teknis BKSDA Jabar, Munarto mengatakan, perdagangan satwa liar yang dilindungi di wilayah Jawa Barat didominasi lewat transaksi online. Beberapa pelaku perdagangan yang tertangkap diproses hukum dan dikenai sanksi penjara oleh pengadilan sekitar 1 tahun 8 bulan hingga 2,5 tahun. "Mengecewakan kawan-kawan, tapi begitulah. Kami begitu diputus tidak bisa melanjutkan banding, biaya tidak ada," kata Munarto.

Misalnya pada kasus penjual kukang sebanyak 70 ekor yang dihukum 1 tahun lebih pada 2013. Catatan lain, BKSDA Jabar pernah menyergap rencana pengiriman kukang dari Sumatera ke Jawa Barat sebanyak 360 ekor dari tiga kali operasi. "Belakangan kasusnya menurun, tapi di online masih ada. Agak repot menelusurinya, mereka sudah canggih juga," katanya.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

5 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

32 hari lalu

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

38 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

58 hari lalu

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

59 hari lalu

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia sangat penting. sebab kehidupan manusia tidak akan terlepas dari binatang. lalu apa yang harus dilakukan?

Baca Selengkapnya

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

28 Februari 2024

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Khatib Masjid Aceh Dibekali Fatwa Larangan Perburuan Satwa Liar

27 Februari 2024

Khatib Masjid Aceh Dibekali Fatwa Larangan Perburuan Satwa Liar

Sebanyak 35 khatib masjid di Aceh diberi bekal pengetahuan soal larangan berburu satwa liar dan satwa dilindungi.

Baca Selengkapnya

Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

18 Februari 2024

Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

Kematian beruntun lima harimau di Medan Zoo menuai kecaman organisasi global perlindungan satwa liar. Kebun binatang dinilai sebagai penjara satwa.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Penguin Kecil Bikin Penerbangan di Bandara Wellington Selandia Baru Delay

26 Januari 2024

Penguin Kecil Bikin Penerbangan di Bandara Wellington Selandia Baru Delay

Penguin kecil ini merasa tidak nyaman karena suhu yang panas, akan dilepas ke alam liar setelah perawatan di kebun binatang.

Baca Selengkapnya