Ratusan Gafatar Samarinda Dipulangkan Hari Ini

Reporter

Editor

Zed abidien

Sabtu, 30 Januari 2016 09:26 WIB

Anak dari warga eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dievakuasi turun dari KRI Teluk Bone 511 saat merapat di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, 28 Januari 2016. Pemerintah telah meminjam dua tempat, yakni Wisma Haji Pondok Gede dan Taman Wiladhatika Cibubur untuk menampung sementara eks anggota Gafatar yang dipulangkan dari Kalimantan Barat. Mereka akan ditampung di kedua tempat tersebut selama tiga hari. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Samarinda - Sebanyak 109 orang eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang kini berada di Kelurahan Tanah Merah, Kota Samarinda, Kalimantan Timur hari ini dipulangkan ke daerah asalnya. Warga ini dipulangkan ke tiga tujuan yakni, Jakarta, Semarang dan Makassar lewat Bandara Sepinggan dan Pelabuhan Semayang Balikpapan.

“Pagi ini kami pulangkan seluruhnya eks Gafatar yang bermukim di Samarinda,” kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kota Samarinda, Syahhruddin saat ditemui di Balikpapan, Sabtu 30 Januari 2016.

Syahhruddin mengungkapkan eks Gafatar ini sudah enam bulan bermukim di Tana Merah Kecamatan Samarinda Utara dengan bercocok tanam di wilayah tersebut. Mereka datang secara bergelombang menguasai secara resmi kawasan yang berada di perbatasan Samarinda ini. “Bertanam padi, jagung, singkong hingga buah naga,” ungkapnya.

Kawasan eks Gafatar ini, lanjut Syahhruddin terbilang terisolir dari wilayah Samarinda lainnya. Kawasannya memang minim sarana prasarana, seperti fasilitas umum seperti jalanan, sekolah dan tempat ibadah. “Dari lokasi jalan raya harus berjalan kaki sejauh 2 kilometer untuk mencapai wilayah ini,” ujarnya.

Provinsi Kalimantan Timur memutuskan agar seluruh warga eks Gafatar ini dipulangkan ke daerah asalnya masing masing. Warga eks Gafatar ini akhirnya dipulangkan ke daerah asalnya di Jakarta, Semarang dan Makassar. “Kami kumpulkan seluruhnya di asrama Embarkasi Haji Balikpapan dan masing masing dipulangkan menggunakan pesawat dan kapal laut,” ungkapnya.

Pemkot Samarida memberlakukan perlakukan ketat pengamanan dengan mengandeng unsur TNI/Polri hingga tiba ke lokasi asal. Pengawalan ketat dilaksanakan sejak keberangkatan dari Samarinda – Embarkasi Haji Balikpapan – Bandara Sepinggan – Pelabuhan Semayang hingga daerah asal. “Kami tidak ingin kecolongan saja,” tegasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupten Kutai Kartanegara sudah memulangkan sebanyak 235 eks Gafatar Karang Jaya, Kecamatan Samboja dari wilayah Kaltim. Seluruhnya eks Gafatar ini dipulangkan menumpang transportasi laut dengan tujuan Makassar.

Hingga kini, eks Gafatar di Kaltim masih koopeatif dengan bersedia dipulangkan ke daerah asalnya. Pemkab Kukar mendata setidaknya ada 400 warga eks Gafatar tersebar di sejumlah area pedalaman kabupaten terkaya Indonesia. yakni Kota Bangun, Tenggarong, Sembulu dan Samboja.

SG WIBISONO

Berita terkait

Pemimpin Sekte Kelaparan di Kenya Didakwa Terorisme, Sebabkan 429 Pengikut Tewas

17 Januari 2024

Pemimpin Sekte Kelaparan di Kenya Didakwa Terorisme, Sebabkan 429 Pengikut Tewas

Paul Mackenzie, pemimpin aliran sesat sekte kelaparan di Kenya akan didakwa melakukan pembunuhan dan terorisme atas kematian lebih dari 400 orang

Baca Selengkapnya

Jumlah Titik Panas di Kaltim Tambah saat Wilayah Lain Mulai Hujan

31 Oktober 2023

Jumlah Titik Panas di Kaltim Tambah saat Wilayah Lain Mulai Hujan

BMKG Stasiun Balikpapan mendeteksi sebanyak 462 titik panas tersebar di Provinsi Kalimantan Timur, sehingga semua pihak diminta waspada.

Baca Selengkapnya

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

26 Juni 2023

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

Berikut profil Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang, dan Gafatar yang didirikan Ahmad Musadeq. Apa persamaan dan perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

26 Juni 2023

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

Mantan pengurus Al Zaytun, Ken Setiawan menyebut pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang berkaitan dengan pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq. Soal NII?

Baca Selengkapnya

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

25 Juni 2023

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

Fatwa MUI untuk kelompok dan orang yang pernah mendapatkan fatwa aliran sesat. Di antaranya, Ahmadiyah dan Gafatar.

Baca Selengkapnya

10 Indikator MUI untuk Keluarkan Fatwa Sesat, Apakah Ponpes Al Zaytun Masuk Kategorinya?

25 Juni 2023

10 Indikator MUI untuk Keluarkan Fatwa Sesat, Apakah Ponpes Al Zaytun Masuk Kategorinya?

MUI menetapkan 10 indikator untuk memberikan fatwa sesat, apakah Ponpes Al Zaytun masuk dalam kategorinya? Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Respons Kemenag soal Kontroversi Ponpes Al Zaytun: Bakal Bekukan Jika Terbukti Sesat dan Bantah Bantuan Miliaran

23 Juni 2023

Respons Kemenag soal Kontroversi Ponpes Al Zaytun: Bakal Bekukan Jika Terbukti Sesat dan Bantah Bantuan Miliaran

Kemenag buka suara soal kontroversi Ponpes Al Zaytun. Pihaknya menyebut bakal bekukan jika terbukti sesat dan bantah bantuan miliaran.

Baca Selengkapnya

Kemenag Bakal Bekukan Izin Pesantren Al Zaytun Jika Tebukti Sesat

23 Juni 2023

Kemenag Bakal Bekukan Izin Pesantren Al Zaytun Jika Tebukti Sesat

Pondok pesantren di Indramayu, Al Zaytun, dituding menyebarkan ajaran sesat hingga berujung demonstrasi penolakan dari masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya

MUI Pernah Mengkaji Kontroversi Ponpes Al Zaytun pada 2002: Begini Temuannya

21 Juni 2023

MUI Pernah Mengkaji Kontroversi Ponpes Al Zaytun pada 2002: Begini Temuannya

Pada 2002, MUI sebenarnya telah mengkaji sejumlah kontroversi Ponpes Al Zaytun, Indramayu, ini.

Baca Selengkapnya

5 Makanan Khas Kota Samarinda yang Patut Dicoba

7 Juni 2023

5 Makanan Khas Kota Samarinda yang Patut Dicoba

Makanan khas kawasan Kota Samarinda merupakan perpaduan cita rasa Indonesia dan budaya lokal yang kaya.

Baca Selengkapnya