TEMPO.CO, Samarinda - Sebanyak 109 orang eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang kini berada di Kelurahan Tanah Merah, Kota Samarinda, Kalimantan Timur hari ini dipulangkan ke daerah asalnya. Warga ini dipulangkan ke tiga tujuan yakni, Jakarta, Semarang dan Makassar lewat Bandara Sepinggan dan Pelabuhan Semayang Balikpapan.
“Pagi ini kami pulangkan seluruhnya eks Gafatar yang bermukim di Samarinda,” kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kota Samarinda, Syahhruddin saat ditemui di Balikpapan, Sabtu 30 Januari 2016.
Syahhruddin mengungkapkan eks Gafatar ini sudah enam bulan bermukim di Tana Merah Kecamatan Samarinda Utara dengan bercocok tanam di wilayah tersebut. Mereka datang secara bergelombang menguasai secara resmi kawasan yang berada di perbatasan Samarinda ini. “Bertanam padi, jagung, singkong hingga buah naga,” ungkapnya.
Kawasan eks Gafatar ini, lanjut Syahhruddin terbilang terisolir dari wilayah Samarinda lainnya. Kawasannya memang minim sarana prasarana, seperti fasilitas umum seperti jalanan, sekolah dan tempat ibadah. “Dari lokasi jalan raya harus berjalan kaki sejauh 2 kilometer untuk mencapai wilayah ini,” ujarnya.
Provinsi Kalimantan Timur memutuskan agar seluruh warga eks Gafatar ini dipulangkan ke daerah asalnya masing masing. Warga eks Gafatar ini akhirnya dipulangkan ke daerah asalnya di Jakarta, Semarang dan Makassar. “Kami kumpulkan seluruhnya di asrama Embarkasi Haji Balikpapan dan masing masing dipulangkan menggunakan pesawat dan kapal laut,” ungkapnya.
Pemkot Samarida memberlakukan perlakukan ketat pengamanan dengan mengandeng unsur TNI/Polri hingga tiba ke lokasi asal. Pengawalan ketat dilaksanakan sejak keberangkatan dari Samarinda – Embarkasi Haji Balikpapan – Bandara Sepinggan – Pelabuhan Semayang hingga daerah asal. “Kami tidak ingin kecolongan saja,” tegasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupten Kutai Kartanegara sudah memulangkan sebanyak 235 eks Gafatar Karang Jaya, Kecamatan Samboja dari wilayah Kaltim. Seluruhnya eks Gafatar ini dipulangkan menumpang transportasi laut dengan tujuan Makassar.
Hingga kini, eks Gafatar di Kaltim masih koopeatif dengan bersedia dipulangkan ke daerah asalnya. Pemkab Kukar mendata setidaknya ada 400 warga eks Gafatar tersebar di sejumlah area pedalaman kabupaten terkaya Indonesia. yakni Kota Bangun, Tenggarong, Sembulu dan Samboja.
SG WIBISONO
Berita terkait
Pemimpin Sekte Kelaparan di Kenya Didakwa Terorisme, Sebabkan 429 Pengikut Tewas
17 Januari 2024
Paul Mackenzie, pemimpin aliran sesat sekte kelaparan di Kenya akan didakwa melakukan pembunuhan dan terorisme atas kematian lebih dari 400 orang
Baca SelengkapnyaJumlah Titik Panas di Kaltim Tambah saat Wilayah Lain Mulai Hujan
31 Oktober 2023
BMKG Stasiun Balikpapan mendeteksi sebanyak 462 titik panas tersebar di Provinsi Kalimantan Timur, sehingga semua pihak diminta waspada.
Baca SelengkapnyaDisebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya
26 Juni 2023
Berikut profil Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang, dan Gafatar yang didirikan Ahmad Musadeq. Apa persamaan dan perbedaannya?
Baca SelengkapnyaHubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq
26 Juni 2023
Mantan pengurus Al Zaytun, Ken Setiawan menyebut pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang berkaitan dengan pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq. Soal NII?
Baca SelengkapnyaDeretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar
25 Juni 2023
Fatwa MUI untuk kelompok dan orang yang pernah mendapatkan fatwa aliran sesat. Di antaranya, Ahmadiyah dan Gafatar.
Baca Selengkapnya10 Indikator MUI untuk Keluarkan Fatwa Sesat, Apakah Ponpes Al Zaytun Masuk Kategorinya?
25 Juni 2023
MUI menetapkan 10 indikator untuk memberikan fatwa sesat, apakah Ponpes Al Zaytun masuk dalam kategorinya? Simak selengkapnya.
Baca SelengkapnyaRespons Kemenag soal Kontroversi Ponpes Al Zaytun: Bakal Bekukan Jika Terbukti Sesat dan Bantah Bantuan Miliaran
23 Juni 2023
Kemenag buka suara soal kontroversi Ponpes Al Zaytun. Pihaknya menyebut bakal bekukan jika terbukti sesat dan bantah bantuan miliaran.
Baca SelengkapnyaKemenag Bakal Bekukan Izin Pesantren Al Zaytun Jika Tebukti Sesat
23 Juni 2023
Pondok pesantren di Indramayu, Al Zaytun, dituding menyebarkan ajaran sesat hingga berujung demonstrasi penolakan dari masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaMUI Pernah Mengkaji Kontroversi Ponpes Al Zaytun pada 2002: Begini Temuannya
21 Juni 2023
Pada 2002, MUI sebenarnya telah mengkaji sejumlah kontroversi Ponpes Al Zaytun, Indramayu, ini.
Baca Selengkapnya5 Makanan Khas Kota Samarinda yang Patut Dicoba
7 Juni 2023
Makanan khas kawasan Kota Samarinda merupakan perpaduan cita rasa Indonesia dan budaya lokal yang kaya.
Baca Selengkapnya