Terduga Teroris Ditangkap, Ayah Ini Minta Klarifikasi Polisi  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Jumat, 29 Januari 2016 08:02 WIB

Terduga teroris jaringan Poso berinisial A alias Harum (kiri) dan C alias Fatahilla (kanan) dikawal ketat polisi saat memasuki Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, 26 Januari 2016. ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang

TEMPO.CO, Malang - Pasangan Suyitno dan Ngatemi meminta aparat kepolisian segera mengklarifikasi identitas terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror di Kelurahan Tampamia Radda, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Senin, 25 Januari 2016.

Polisi telah menangkap Yayan Joko Wahyudi alias Ardie alias Awie bersama Chandra, 32 tahun. Mereka disebut-sebut sebagai anak buah Santoso alias Abu Wardah, buronan teroris nomor satu di Indonesia. Yayan dan Chandra disangka sebagai pembantai dua anggota Kepolisian Resor Poso dengan cara dimutilasi di Taman Jeka pada 2011.

Kepala Kepolisian Resor Luwu Ajun Komisaris Besar Adex Yudiswan menyebut Yayan sebagai warga Dusun Gobet RT 07/RW 02, Desa Pondokagung, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Nama lengkap Yayan dan alamat tempat tinggal yang diumumkan polisi dibenarkan Suyitno, Kepala Urusan Pembangunan Desa Pondokagung, yang juga ayah kandung Yayan.

“Nama, usia, dan alamat Yayan yang ditangkap polisi di Luwu itu persis dengan identitas anak pertama saya. Tapi setelah kami perhatikan, foto wajah Yayan yang ditangkap itu sama sekali beda dengan Yayan anak kami yang di Kalimantan. Tadi malam kami masih berkomunikasi dengan dia,” kata Suyitno di rumahnya, Kamis siang, 28 Januari 2016.

Suyitno, 52 tahun, mengaku memiliki tiga anak dan Yayan merupakan anak pertama. Menurut dia, kemungkinan Yayan yang ditangkap Densus 88 di Kabupaten Luwu menyalahgunakan identitas putra pertamanya berdasarkan kartu tanda penduduk (KTP) yang hilang di Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, pada 2014.

Setelah kehilangan dompet berisi, antara lain KTP dan kartu ATM BRI, Suyitno menyuruh Yayan mengurus surat bukti kehilangan barang di Markas Kepolisian Palaran. Suyitno menguruskan pembuatan KTP yang baru di Malang.

“Jadi kami sangat mengharapkan ada klarifikasi dari Kepolisian soal identitas Yayan yang ditangkap di Luwu, bagaimana caranya ia punya identitas yang sama dengan Yayan anak kami,” kata Suyitno.

Suyitno mengajukan tiga alibi anaknya tak terlibat dalam aksi terorisme. Pertama, saat kejadian, Yayan sedang bekerja di Palaran. Ia bekerja sebagai teknisi sebuah perusahaan pertambangan.

Kedua, saat terjadi pembantaian dua polisi di Poso pada 2011, Yayan berada di Malang. Pria kelahiran 26 Juni 1991 ini menamatkan studi di SMK Dwija Bhakti, Jombang, pada 2008. Ia sempat menganggur cukup lama sampai akhirnya berangkat ke Kalimantan Timur pada akhir 2012 dan bekerja di sebuah perusahaan tambang batu bara di sana.

Ketiga, menurut Suyitno, setelah penangkapan dua terduga teroris di Kabupaten Luwu itu, suasana Desa Pondokagung pasti ramai didatangi banyak aparat keamanan.

“Kalau memang itu anak saya, sebelum ada penangkapan, pasti saya sudah ditanya-tanyai aparat keamanan, khususnya aparat intelijen. Tapi lihat sendiri, suasana desa kami tetap tenang,” kata Suyitno.




ABDI PURMONO


Berita terkait

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

11 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

11 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor Melanda Kota Palopo dan Kabupaten Luwu

36 hari lalu

Banjir dan Longsor Melanda Kota Palopo dan Kabupaten Luwu

Hujan lebat yang berbarengan dengan pasang air laut menyebabkan banjir pada, 29 Maret 2024 yang merendam 9 desa di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

BPNB Catat 4 Orang Meninggal Akibat Longsor di Kabupaten Luwu

26 Februari 2024

BPNB Catat 4 Orang Meninggal Akibat Longsor di Kabupaten Luwu

Material longsor dari sisi bukit menerjang pengendara kendaraan yang sedang melintas jalan tersebut.

Baca Selengkapnya

Video Viral Detik-detik Tanah Longsor Terjang Pengguna Jalan di Luwu, Sedikitnya 4 Orang Tewas

26 Februari 2024

Video Viral Detik-detik Tanah Longsor Terjang Pengguna Jalan di Luwu, Sedikitnya 4 Orang Tewas

Video viral di media sosial detik-detik tanah longsor menerjang sejumlah pengguna jalan di Desa Bonglo, Bastem Utara, Kabupaten Luwu, Senin pagi.

Baca Selengkapnya

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

31 Maret 2022

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

BNPT menangkap 16 orang terduga teroris yang disebut berafiliasi dengan NII.

Baca Selengkapnya

Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

21 Maret 2022

Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

Kepala Densus 88 menyatakan pihaknya menggunakan paradigma baru dengan menempatkan pelaku terorisme sebagai korban.

Baca Selengkapnya

Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

21 Maret 2022

Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

Densus 88 menyatakan aksi terorisme di Indonesia dalam dua tahun terakhir menurun setelah mereka melakukan penangkapan secara masif.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

15 Juni 2021

Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

Camat Bogor Utara Marse Hendra Saputra membenarkan telah telah terjadi penangkapan terduga teroris di wilayahnya pada Senin, 14 Juni 2021.

Baca Selengkapnya