Muhammadiyah Jateng Siap Menerima Eks Gafatar  

Reporter

Kamis, 28 Januari 2016 23:03 WIB

Marinir TNI AL menggendong anak warga eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) saat turun dari KRI Teluk Bone 511 di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, 28 Januari 2016. Sebanyak 824 warga eks Gafatar dipulangkan dari Pontianak ke Jakarta, untuk kemudian dikembalikan ke daerah masing-masing. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Semarang - Muhammadiyah Jawa Tengah, menyatakan siap menerima mantan anggota organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Organisasi umat Islam yang dirikan di Yogyakarta sejak 100 tahun silam lebih itu siap membimbing kembali mantan anggota Gafatar yang kembali di kampung halaman masing-masing.

“Dengan tangan terbuka kami siap menerima saudara eks Gafatar untuk dibimbing kembali ke jalan yang benar,” kata Ketua Majelis Hikmah Dan Kebijakan Publik Pimpinan Muhammadiyah Jawa Tengah, Khafid Sirodtuddin, Kamis, 28 Januari 2016.

Menurut Khafid, majelis yang ia pimpin telah meminta pimpinan Muhammadiyah tingkat kabupaten dan kota hingga kelurahan, membimbing para mantan Gafatar, sesuai qaidah tabligh di lingkungan Muhammadiyah. “Dakwah Muhammadiyah, menggembirakan menyenangkan, mencerahkan dan rahmatalnlil alamiin,” kata Khafid.

Sebelumnya Ketua Muhammadiyah Jawa Tengah, Tafsir, menilai organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) cenderung sosialis humanis. Pendapat itu dia sampaikan usai menemui mantan anggota Gafatar di asrama haji Donohudan, Boyolali. “Gafatar sosialis humanis, orientasi ekonomisi sosial pemberdayaan pertanian,” kata Tafsir.

Menurut dia, kegiatan yang dilakukan mantan anggota Gafatar, saat membuat permukiman baru di Kalimantan, mengutamakan etika universal sebagai landasan moral. “Mereka tidak membunuh, mencuri, berzina, dusta, bahkan tak merokok,” kata dia.

Tafsir yang juga bertugas di Universitas Negeri Islam Walisongo Semarang, juga sebagai pendamping para mantan Gafatar, mengakui selama di Kalimantan selatan mereka membentuk komunitas yang mengandalkan pertanian, hidup gotong royong, dengan prinsip perilaku bersih.

Dari hasil komunikasi dan menjadi pendamping mantan anggota Gafatar, dia tak menemukan pengakuan berorganisasi secara struktur. Aktivitas ngumpul bareng belum terungkap. Bahkan mereka paling lama menetap di Kalimnatan selatan tiga tahun dan hitungan bulan. “Mantan Gafatar juga tak mengenal Ahmad Musadek. Mereka rakyat yang merindukan mesianis dan mendambakan komunitas ideal baik dan kompak,” katanya.

EDI FAISOL

Berita terkait

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

26 Juni 2023

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

Berikut profil Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang, dan Gafatar yang didirikan Ahmad Musadeq. Apa persamaan dan perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

26 Juni 2023

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

Mantan pengurus Al Zaytun, Ken Setiawan menyebut pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang berkaitan dengan pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq. Soal NII?

Baca Selengkapnya

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

25 Juni 2023

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

Fatwa MUI untuk kelompok dan orang yang pernah mendapatkan fatwa aliran sesat. Di antaranya, Ahmadiyah dan Gafatar.

Baca Selengkapnya

Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

14 Januari 2019

Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

Sejak warga Gafatar meninggalkan kawasan itu, warga lokal pun enggan tinggal di Desa Penisir sehingga penampakan pemukiman tersebut mirip Kota Hantu.

Baca Selengkapnya

Ahli Hukum: Tak Ada Bukti Eks Petinggi Gafatar Makar

23 Februari 2017

Ahli Hukum: Tak Ada Bukti Eks Petinggi Gafatar Makar

Ahli hukum UI menyatakan tak ada alat bukti yang menunjukkan eks petinggi Gafatar berlatih militer dan berencana membeli senjata.

Baca Selengkapnya

Eks Petinggi Gafatar Disebut Tak Penuhi Syarat Lakukan Makar

22 Februari 2017

Eks Petinggi Gafatar Disebut Tak Penuhi Syarat Lakukan Makar

Eva berujar jaksa tidak dapat mengajukan alat bukti untuk membuktikan adanya perbuatan, kemampuan, dan niat para terdakwa untuk makar.

Baca Selengkapnya

Pelanggaran Kebebasan Berkeyakinan Terbanyak Menimpa Gafatar  

29 Januari 2017

Pelanggaran Kebebasan Berkeyakinan Terbanyak Menimpa Gafatar  

Pelanggaran kebebasan berkeyakinan terhadap Gafatar dimulai dari isu orang hilang. Lalu, polisi menyatakan mereka terlibat paham yang melanggar hukum.

Baca Selengkapnya

Wakil Bupati Gafatar Divonis 2 Tahun Penjara

17 Oktober 2016

Wakil Bupati Gafatar Divonis 2 Tahun Penjara

Sigit menjadi koordinator anggota Gafatar untuk berhijrah ke Kalimantan demi ketahanan pangan dan kehidupan yang lebih baik.

Baca Selengkapnya

Dianggap Kriminal, Eks Gafatar Mengaku Dipersulit Urus E-KTP

3 Oktober 2016

Dianggap Kriminal, Eks Gafatar Mengaku Dipersulit Urus E-KTP

Mereka sulit mengurus surat berkelakuan baik karena eks anggota Gafatar itu dianggap pernah melakukan tindakan kriminal.

Baca Selengkapnya

Pengacara Eks Gafatar Bantah Penculikan Dokter Rica  

31 Agustus 2016

Pengacara Eks Gafatar Bantah Penculikan Dokter Rica  

Pengacara mengatakan dokter Rica tidak merasa diculik, tapi pergi atas kemauan sendiri.

Baca Selengkapnya