Begini Rio Capella dan Sisca Berdebat Soal Duit dari Evy

Reporter

Editor

Anton Septian

Rabu, 27 Januari 2016 16:52 WIB

Teman mantan Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella, Fransisca Insani Rahesti alias sisca berjalan saat berada di ruang tunggu gedung KPK sebelum menjalani pemeriksaan, Jakarta, 29 Oktober 2015. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Nada suara mantan Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat Patrice Rio Capella meninggi saat mengikuti sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Rabu, 27 Desember 2016. Berulang kali alisnya bertaut. "Sakit jiwa ini," katanya sambil menggelengkan kepala.

Rio hadir ke pengadilan menjadi saksi untuk terdakwa Gubernur Sumatera Utara nonaktif, Gatot Pudjo Nugroho, dan istrinya, Evy Susanti. Dalam ruang yang sama, hadir Fransisca Insani Rahesti, atau Sisca, sebagai saksi. Ia adalah kawan Rio yang memberikan uang suap dari Evy untuk Rio. Rio kesal mendengar kesaksian Sisca yang berbeda dengannya.

Keduanya sengaja dihadirkan atas permintaan Majelis Hakim. "Kami minta kedua saksi dihadirkan untuk mengkonfirmasi," kata Ketua Hakim Sinung Hermawan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Rabu, 27 Januari 2016. Saat keduanya menjadi saksi secara terpisah, Rio dan Sisca memberikan keterangan yang berbeda.

Rio menyatakan tidak pernah meminta uang kepada Sisca maupun Evy. Saat menerima uang senilai Rp 200 juta, Rio menanyakan tujuan pemberian. "Itu uang kopi-kopi," kata Rio menirukan ucapan Sisca.

Namun Sisca membantah. Menurut dia, Rio meminta bayaran untuk membantu Gatot memperbaiki hubungannya dengan Wakil Gubernur Sumatera Utara yang berasal dari NasDem. Ia juga mengatakan bahwa istilah "uang ngopi-ngopi" dicetuskan Rio saat mantan anggota DPR itu memberikan Rp 50 juta kepadanya. "Ini kan uang ngopi-ngopi," kata Sisca menirukan ucapan Rio saat ia menolak pemberian Rio.

Keterangan kembali berbeda saat Rio menjelaskan alasannya memberikan uang Rp 50 juta kepada Sisca. "Sisca bercerita mengenai sekolah anaknya," kata Rio. Ia bermaksud membantu kawan kuliahnya tersebut.

Namun Sisca menyatakan tak ada pembicaraan mengenai sekolah. Rio memberikan uang begitu saja. "Ini kan bukan apa-apa. Ini dari aku. Aku kan bukan korupsi," katanya menirukan Rio.

Keduanya kembali berdebat mengenai lalu lintas uang Rp 200 juta yang diterima Rio. Rio menyatakan pada akhir Mei 2015, ia berusaha mengembalikan uang kepada Sisca. Namun hingga Juni uang tak sampai ke Sisca. Supir Rio yang diperintahkan mengembalikan uang tak bisa menghubungi Sisca.

Usai KPK menangkap tangan rekan Sisca sesama pengacara, Rio kembali berusaha mengembalikan uang. Namun Sisca mengembalikan kembali uang tersebut tanpa sepengetahuan Rio. "Disimpan di jok depan mobil saya," katanya.

Sisca kembali membantah. Menurut dia, Rio sengaja menyiapkan uang untuk dikembalikan ke Sisca setelah ada operasi tangkap tangan. "Saya siapkan uangnya besok," kata Sisca menirukan ucapan Rio saat mereka bertemu di sebuah restoran tak berapa lama usai penangkapan.

Rio meradang mendengar jawaban Sisca yang berlawanan dengannya. "Ini kacau balau. Lain kemarin, lain sekarang. Saya saja pelakunya bingung," katanya dalam nada tinggi.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Pemilu 2024, 15 Mantan Narapidana Korupsi Masuk DCS DPR dan DPD RI

27 Agustus 2023

Pemilu 2024, 15 Mantan Narapidana Korupsi Masuk DCS DPR dan DPD RI

Sebanyak 15 mantan narapidana kasus korupsi masuk ke DCS DPR dan DPD RI untuk Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Siap Usut Pihak yang Terlibat Kasus Jaksa Pinangki Tapi Tak Ditindaklanjuti

17 September 2020

KPK Siap Usut Pihak yang Terlibat Kasus Jaksa Pinangki Tapi Tak Ditindaklanjuti

Nawawi Pomolango mengatakan KPK dapat menangani pihak-pihak yang diduga terlibat kasus Djoko Tjandra dan jaksa Pinangki Sirna namun belum diusut.

Baca Selengkapnya

Kritik NasDem, Patrice Rio Capella Dituding Gabung PDIP

10 November 2019

Kritik NasDem, Patrice Rio Capella Dituding Gabung PDIP

Bendum NasDem berusaha mendekat untuk mengajak bicara Patrice Rio Capella tapi tak digubris. Istri Rio Caleg PDIP.

Baca Selengkapnya

Patrice Rio Capella Kritik NasDem, Bendahara Umum Meradang

10 November 2019

Patrice Rio Capella Kritik NasDem, Bendahara Umum Meradang

Bendahara Umum NasDem Ahmad Ali menilai Patrice Rio Capella tak pantas mengritik NasDem karena dia sudah pindah partai.

Baca Selengkapnya

Rio Capella: Apa Partai NasDem menuduh Jokowi Tak Pancasilais?

10 November 2019

Rio Capella: Apa Partai NasDem menuduh Jokowi Tak Pancasilais?

Patrice Rio Capella menyebut pernyataan Ketua Umum NasDem Surya Paloh di pembukaan kongres mengejutkan.

Baca Selengkapnya

Patrice Rio Capella Sebut NasDem Kini Jadi Restoran Politik

10 November 2019

Patrice Rio Capella Sebut NasDem Kini Jadi Restoran Politik

Patrice Rio Capella menyebut Partai Nasdem sudah melenceng jauh dari tujuan awal didirikan pada 26 Juli 2011.

Baca Selengkapnya

Gatot Pujo Nugroho Kembali ke Sukamiskin

1 Agustus 2017

Gatot Pujo Nugroho Kembali ke Sukamiskin

Sebelumnya Gatot menghuni Lapas Kelas 1 A Tanjung Gusta Medan.

Baca Selengkapnya

Merasa Didiskriminasi, OC. Kaligis Ajukan Peninjauan Kembali  

6 Maret 2017

Merasa Didiskriminasi, OC. Kaligis Ajukan Peninjauan Kembali  

Menurut OC Kaligis, vonis 10 tahun bui yang ia dapatkan tak lepas dari peran hakim Artidjo Alkostar.

Baca Selengkapnya

Vonis 10 Tahun Bui, OC Kaligis Ajukan Peninjauan Kembali

27 Februari 2017

Vonis 10 Tahun Bui, OC Kaligis Ajukan Peninjauan Kembali

OC Kaligis menilai vonis 10 tahun penjara yang dijatuhkan majelis hakim Mahkamah Agung kepadanya tidak adil.

Baca Selengkapnya

Laode Apresiasi MA, OC Kaligis Divonis Kasasi 10 Tahun Bui  

11 Agustus 2016

Laode Apresiasi MA, OC Kaligis Divonis Kasasi 10 Tahun Bui  

Laode berharap putusan ini bisa dijadikan pelajaran bagi pengacara lain.

Baca Selengkapnya