Tersangka Perekrut Dokter Rica Bungkam Soal Gafatar  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 26 Januari 2016 23:02 WIB

Petugas membawa wanita berinisal V (tengah) yang diduga perekrut dr. Rica setibanya di Polda Yogyakarta, 11 Januari 2015. Gafatar diperbincangkan setelah dikaitkan dengan hilangnya dokter Rica Tri Handayani di Yogyakarta sejak 30 Desember 2015. Dokter muda tersebut akhirnya ditemukan polisi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dan dibawa kembali ke Yogyakarta pada Senin, 11 Januari 2016. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Sleman - Dua tersangka perikrut dokter Rica Tri Handayani yang ikut eksodus ke Kalimantan Barat masih bungkam soal Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Namun, dari temuan polisi di kamp-kamp mereka ada buku-buku yang mengarah ke ideologi yang mereka anut.

Dua tersangka perekrut Rica adalah Eko Purnomo dan Veni Orinanda. Pasangan suami istri itu merupakan sepupu dokter cantik asal Lampung itu. Mereka diketahui pernah aktif di organisasi Gafatar.

"Ada beberapa buku terkait ajaran Mesiah, Millah Abraham. Silakan saudara cari informasi itu. Kami sama, juga mencarari," kata Komisaris Besar Hudit Wahyudi, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa, 26 Januari 2016.

Namun, secara logika, mereka yang ikut eksodus itu membentuk kelompok di kamp-kamp mereka di Kalimantan. Mengapa jika mereka hanya ingin bertani tetapi membentuk suatu kelompok yang secara eksklusif tidak berbaur dengan masyarakat.

"Itulah yang harus dipahami, tetapi itu belum merupakan tindakan hukum, kalau mereka kembali ke keyakinan awal itu yang diharapkan," kata Hudit.

Soal data-data yang ditemukan di komputer jinjing dan flashdisk milik tersangka, polisi belum mau mengungkapkan. Padahal diduga dalam penyimpanan data itu ada struktur organisasi yang mengarah ke pembentukan negara baru.

Bahkan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti sudah menyatakan, gerakan itu akan mendirikan negara baru. Polisi terus melakukan penyelidikan dalam hal gerakan ini.

Yang perlu diwaspadai, kata Hudit, mengapa mereka berada dalam suatu kelompok dan membentuk komunitas tersendiri. Juga ada Kartu Keluarga Gafatar.

"Mereka murni bertani atau hanya kedok saja. Jawabannya nanti kalau penyelidikan sudah selesai. Masih dalam penyelidikan, kita tunggu tanggal mainnya," kata dia.

MUH SYAIFULLAH


Berita terkait

Sekolah di Sleman dan Bantul Yogyakarta Wajib Lapor Dinas jika Ingin Gelar Study Tour

3 hari lalu

Sekolah di Sleman dan Bantul Yogyakarta Wajib Lapor Dinas jika Ingin Gelar Study Tour

Setelah melapor ke Dinas Pendidikan, laporan akan diteruskan ke Dinas Perhubungan untuk pengecekan kendaraan yang digunakan dalam study tour.

Baca Selengkapnya

Sepuluh Tahun Tak Dapatkan Hak Milik, Penghuni Apartemen Malioboro City Sleman Protes

5 hari lalu

Sepuluh Tahun Tak Dapatkan Hak Milik, Penghuni Apartemen Malioboro City Sleman Protes

Warga penghuni Apartemen Malioboro City Yogyakarta di Sleman minta Pemerintah Sleman turun tangan selesaikan kasus mereka.

Baca Selengkapnya

Erina Gudono Dijagokan Gerindra Jadi Calon Bupati Sleman, Ini Profil Kabupaten Sleman

13 Maret 2024

Erina Gudono Dijagokan Gerindra Jadi Calon Bupati Sleman, Ini Profil Kabupaten Sleman

Kabupaten Sleman adalah wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain panorama, Kabupaten Sleman juga kaya akan warisan budaya yang menakjubkan.

Baca Selengkapnya

Jika Erina Gudono Maju Pilkada 2024, Bisakah Ulangi Sukses Menantu Jokowi Lainnya, Bobby Nasution Wali Kota Medan?

12 Maret 2024

Jika Erina Gudono Maju Pilkada 2024, Bisakah Ulangi Sukses Menantu Jokowi Lainnya, Bobby Nasution Wali Kota Medan?

Erina Gudono, istri Kaesang sebagai salah satu kandidat calon Bupati Sleman dalam Pilkada 2024 dari Partai Gerindra. Ulangi menantu Jokowi di Medan?

Baca Selengkapnya

Calendar of Event Sleman, Labuhan Merapi dan Sleman Temple Run Masih Jadi Andalan

25 Januari 2024

Calendar of Event Sleman, Labuhan Merapi dan Sleman Temple Run Masih Jadi Andalan

Kabupaten Sleman akan menggelar 120-an event sepanjang 2024, dari MICE, musik, budaya, sampai olahraga dan keagamaan.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Sekte Kelaparan di Kenya Didakwa Terorisme, Sebabkan 429 Pengikut Tewas

17 Januari 2024

Pemimpin Sekte Kelaparan di Kenya Didakwa Terorisme, Sebabkan 429 Pengikut Tewas

Paul Mackenzie, pemimpin aliran sesat sekte kelaparan di Kenya akan didakwa melakukan pembunuhan dan terorisme atas kematian lebih dari 400 orang

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Kafe Tempat Kongko Anak Muda di Yogyakarta

14 Agustus 2023

Rekomendasi 5 Kafe Tempat Kongko Anak Muda di Yogyakarta

Beragam jenis dan kelas kafe tumbuh menjamur di Yogyakarta. berikut 5 kafe yang tren di Kota Pelajar ini tepat untuk kongko anak muda. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Rumah Mahasiswa Diduga Korban Mutilasi di Yogyakarta Ramai Dikunjungi Pelayat, Orang Tua Syok

16 Juli 2023

Rumah Mahasiswa Diduga Korban Mutilasi di Yogyakarta Ramai Dikunjungi Pelayat, Orang Tua Syok

Kedua orang tua korban mutilasi di Yogyakarta masih syok.

Baca Selengkapnya

Korban Mutilasi di Yogyakarta Mahasiswa Asal Pangkalpinang, Keluarga Pasrah Tunggu Tes DNA Keluar

16 Juli 2023

Korban Mutilasi di Yogyakarta Mahasiswa Asal Pangkalpinang, Keluarga Pasrah Tunggu Tes DNA Keluar

Meski belum mendapat kepastian dari polisi, keluarga di Kota Pangkalpinang 99 persen yakin korban mutilasi adalah Redho.

Baca Selengkapnya

Tangkap Pelaku Mutilasi Mahasiswa di Sleman, Polisi Konfirmasi Laporan Orang Hilang di Bantul

16 Juli 2023

Tangkap Pelaku Mutilasi Mahasiswa di Sleman, Polisi Konfirmasi Laporan Orang Hilang di Bantul

Korban mutilasi ditengarai mahasiswa UMY yang dilaporkan hilang sejak 11 Juli lalu.

Baca Selengkapnya