TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa politikus senior Partai Persatuan Pembangunan sowan ke rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Selasa malam, 26 Januari 2016. Mereka meminta agar Kalla hadir dalam penutupan muktamar islah partai berlambang Ka'bah itu. Salah satu politikus senior yang hadir, Bachtiar Chamsyah, mengatakan rencananya muktamar itu akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo. "Kemudian ditutup oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla," kata Bachtiar setelah menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di rumah dinas Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 26 Januari 2016. Muktamar islah partainya, kata Bachtiar, paling lambat akan dilaksanakan pada Juli 2016. Tenggat itu diambil sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPP. Walaupun sudah ada batas waktu, dia menyerahkan waktu pasti penyelenggaraan muktamar kepada penyelenggara.
Mahkamah partai juga telah menunjuk pengurus PPP hasil Muktamar Bandung sebagai penyelenggara. Namun, mereka meminta agar penyelenggara menggandeng kedua pihak yang selama ini berkonflik, yaitu kubu Romahurmuziy dan Djan Faridz. "Mereka sama-sama pengurus hasil Muktamar Bandung."
Bachtiar mengklaim kedua kubu menyambut baik ajakan muktamar islah. Beberapa hal yang selama ini menjadi ganjalan rekonsiliasi akan diselesaikan dengan duduk bersama. Saat ini muktamar islah merupakan solusi terbaik untuk menyelesaikan kemelut partai berlambang Ka'bah itu.
Mengenai wacana untuk mendukung pemerintah seusai muktamar, Bachtiar mengatakan sejak awal partainya tak pernah melepaskan diri dari pemerintahan. Di sisi lain, PPP juga menyampaikan kritik saat pemerintah dianggap melakukan kesalahan. "Sejak zaman Presiden Soeharto kan kami begitu."
Fadhil Arief dan Al Haris Kompak Datangi DPP PPP untuk Pilkada 2024
22 Mei 2024
Fadhil Arief dan Al Haris Kompak Datangi DPP PPP untuk Pilkada 2024
Gubernur Jambi, Al Haris dan Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief, kompak mendatangi kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) di Jakarta, pada Rabu, 22 Mei 2024.