Terpilih Lagi, Jaja Ahmad Jayus Harus Perbaiki Kinerja  

Selasa, 26 Januari 2016 17:13 WIB

Calon Komisioner Komisi Yudisial (KY) Jaja Ahmad Jayus mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR RI, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 21 Januari 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Pemantau Peradilan memberikan catatan bagi inkumben Jaja Ahmad Jayus, yang kembali terpilih sebagai pemimpin Komisi Yudisial periode 2015-2020. Ketua Divisi Riset Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia Dio Ashar Wicaksono mengatakan Jaja harus memperbaiki kinerja yang selama lima tahun lalu kurang berkontribusi terhadap perkembangan lembaga pengawasan hakim tersebut. "Kami berharap pada periode sekarang kinerjanya jauh lebih baik," katanya melalui pesan pendek, Selasa, 26 Januari 2016.

MaPPI, bersama koalisi, menjadi salah satu pemantau selama seleksi calon pemimpin Komisi Yudisial. Mereka sempat memberikan sejumlah dokumen sebagai laporan masyarakat kepada panitia seleksi tentang rekam jejak sejumlah nama calon, termasuk Jaja. Koalisi mencatat Jaja dinilai kurang bekerja sebagai Ketua Bidang Advokasi dan Sumber Daya Manusia selama lima tahun. Jaja dituding mengabaikan sejumlah gejolak di karyawan internal. "Sebelumnya memang dianggap kurang maksimal kerjanya."

Dalam laporan masyarakat yang lain, Jaja dituding sebagai pemimpin Komisi Yudisial yang cari aman dan ogah berpolemik dalam pengambilan keputusan pada rapat atau pleno. Panitia sempat mencecarnya dalam tes wawancara dengan dugaan tak memiliki jiwa kepemimpinan karena menghindari konflik. "Untuk menghindari konflik, benar. Tapi itu untuk mengedepankan keseimbangan," kata Jaja dalam tes wawancara. "Saya ada debat saat panel pemeriksaan."

Toh, panitia tetap mengajukan nama Jaja setelah Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat menolak dua calon dari kategori akademikus, yakni mantan hakim konstitusi Harjono dan dosen FH Universitas Indonesia, Wiwiek Awiati. Selain Lektor Kepala Fakultas Hukum Universitas Pasudan tersebut, panitia mengajukan mantan Dekan FH Universitas Muhammadiyah Solo Aidul Fitriciada Azhari.

Koalisi tak memberikan catatan mengenai Aidul. Toh, selama seleksi, Aidul sempat dicecar soal independensi akibat terlalu dekat dengan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto. Aidul dilaporkan pernah menulis buku biografi tentang Wiranto saat menjabat Panglima Angkatan Bersenjata. Aidul juga dilaporkan sempat mendesak Rektor Universitas Gajah Mada Pratikno menerima Wiranto dalam program doktoral. "Saya memang menulis, tapi saya jamin independen," ujarnya saat tes wawancara. "Saya tak pernah memaksa masuk Wiranto ke UGM."

FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait

Miko Ginting Mundur dari Juru Bicara KY, Ini Alasannya

6 Januari 2024

Miko Ginting Mundur dari Juru Bicara KY, Ini Alasannya

Miko Susanto Ginting menyampaikan dirinya resmi berhenti menjabat sebagai juru bicara Komisi Yudisial (KY) per 1 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Komisi Yudisial Diminta Pantau Persidangan Tipikor di Banjarmasin

22 April 2022

Komisi Yudisial Diminta Pantau Persidangan Tipikor di Banjarmasin

Berharap Majelis Hakim tidak dapat diintervensi oleh pihak-pihak yang beritikad jahat

Baca Selengkapnya

Komisi III DPR Akan Gelar Uji Kelayakan Calon Komisioner KY Mulai Besok

30 November 2020

Komisi III DPR Akan Gelar Uji Kelayakan Calon Komisioner KY Mulai Besok

Herman Hery, mengatakan Komisi III DPR mulai menggelar uji kelayakan dan kepatutan calon anggota Komisi Yudisial (KY) mulai Selasa 1 Desember 2020

Baca Selengkapnya

Pansel Anggota Komisi Yudisial Perpanjang Lagi Masa Pendaftaran

21 Mei 2020

Pansel Anggota Komisi Yudisial Perpanjang Lagi Masa Pendaftaran

Jumlah pendaftar melalui website setneg.go.id belum juga memenuhi kuota, lantas Pansel Komisi Yudisial kembali memperpanjang masa pendaftaran.

Baca Selengkapnya

Ini 10 Daerah Terbanyak Pelaporan Hakim Diduga Langgar Etik

2 November 2019

Ini 10 Daerah Terbanyak Pelaporan Hakim Diduga Langgar Etik

Hampir separuh dari laporan yang masuk Komisi Yudisial dikirimkan melalui surat (pos).

Baca Selengkapnya

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

29 Juni 2019

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

Thamrin City di Jakarta Pusat, rupanya bukan hanya tempat pusat belanja atau mal tapi di atas atapnya terdapat kompleks perumahan mewah dua lantai.

Baca Selengkapnya

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

6 Desember 2018

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

Lurah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Samsul Ma'arif, mengatakan korban crane ambruk bakal memperoleh ganti rugi dari kontraktor.

Baca Selengkapnya

Disebut Pungli untuk Tenis, 64 Ketua Pengadilan Mengadu ke Polisi

17 September 2018

Disebut Pungli untuk Tenis, 64 Ketua Pengadilan Mengadu ke Polisi

Komisioner KY ungkap keluhan hakim soal pungli untuk kejuaraan tenis di Bali. Para Ketua Pengadilan membantah dan adukan sang komisioner.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

Petugas hingga saat ini pun belum bisa memperkirakan berapa jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

Hingga berita ini diturunkan petugas masih mengatasi kebakaran itu dan belum ada laporan tentang korban jiwa.

Baca Selengkapnya