Buku Ajaran Radikal, Menteri Anies Minta Penerbit Teliti  

Reporter

Selasa, 26 Januari 2016 17:12 WIB

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan resmikan pembukaan Kongres Kesenian Indonesia (KKI) III di Grand Royal Hotel Panghegar, Bandung (02/12/2015). kebudayaanindonesia.net KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan meminta para penerbit lebih teliti dalam meloloskan buku pelajaran. Ini terkait dengan maraknya buku pelajaran untuk anak-anak yang mengandung materi radikalisme.

Selain penerbit, Menteri Anies juga meminta pengguna, dalam hal ini guru dan orang tua, lebih waspada. "Sebetulnya ada tiga lapis pengawasan, yaitu penerbit, pengguna, kemudian juga dari pemerintah," kata Anies di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 26 Januari 2016. ‎

Adapun GP Ansor menemukan sejumlah buku pelajaran tingkat taman kanak-kanak berjudul Anak Islam Suka Membaca yang isinya memuat unsur radikalisme. Buku tersebut beredar di kawasan Depok, Jawa Barat. Dalam buku itu terdapat kalimat yang mengarahkan anak-anak pada tindakan radikalisme, di antaranya sabotase, pengeboman, sahid di medan jihad, hingga bantai kiai.‎ (Baca: Penerbit Ini Mengaku Mencetak Buku Ajaran Radikal)

Anies mengklaim pemerintah memberikan perhatian khusus mengenai peredaran buku berbau radikal. Dia mencontohkan, Desember 2015, pemerintah mendapat laporan. Sebulan kemudian, mereka memutuskan melarang peredaran buku tersebut. ‎

Sebuah buku, kata Anies, disusun berdasarkan silabus yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan. Penerbit harus menyesuaikan isi buku dengan silabus yang ada. Jika tak sesuai, Kementerian berhak memberikan peringatan kepada penerbit. ‎"Kalau melanggar akan dilarang. Artinya, semua pendidikan tidak boleh menggunakannya," tuturnya. (Baca: Ini Penjelasan Penulis Buku TK yang Berisi Kata Bom & Syahid)

Sebaliknya, jika masih ada sekolah yang menggunakan, izinnya akan dicabut. Guru yang tetap memanfaatkan buku tersebut pun akan mendapat sanksi. Walaupun bukunya dilarang, Anies mengatakan bahwa Kementerian tak berhak memasukkan penerbit dalam daftar hitam.

"Sebaiknya berikan pertanyaan moral kepada penulis dan penerbit. Bila anak yang diajar adalah anak Anda, apakah Anda juga tetap mengajarkannya?" ucap Menteri Anies.

FAIZ NASHRILLAH

Berita terkait

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

2 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

3 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

3 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

4 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

4 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

5 hari lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

5 hari lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

5 hari lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

5 hari lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

Ketum NasDem Surya Paloh tak menghadiri acara silaturahmi Timnas AMIN di kediaman Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

6 hari lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya