Soal KTP Eks Pengikut Gafatar, Begini Solusi Bupati Jombang  

Reporter

Senin, 25 Januari 2016 19:54 WIB

Warga mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tiba di Blitar, Jawa Timur, 25 Januari 2016. Sebanyak 24 warga eks-Gafatar tersebut selanjutnya dipulangkan ke kampung halaman mereka di Blitar. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jombang – Status kependudukan eks pengikut ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang sudah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kalimantan akan dikembalikan menjadi warga daerah asal. Pemerintah Kabupaten Jombang dan Mojokerto, Jawa Timur, akan membantu warga eks Gafatar untuk mengurus admistrasi kependudukan yang baru.

“Soal status kependudukan, kami akan kordinasi dengan sana (Kalimantan). Kami akan bantu dan permudah untuk mengurus kembali status kependudukannya,” kata Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko saat mendatangi lokasi penampungan eks Gafatar yang tiba di Jombang, Senin, 25 Januari 2016.

Baca: Ini Doktrin Musadeq kepada Penganut Gafatar

Sebanyak 19 orang eks pengikut Gafatar asal Jombang ditampung di asrama Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Jombang. Mereka berasal dari empat keluarga yang terdiri dari sembilan orang dewasa, lima anak-anak, dan lima balita.

Nyono mengatakan Pemerintah Kabupaten Jombang melalui camat dan kepala desa setempat akan mendampingi mereka kembali ke desa masing-masing dan bisa diterima masyarakat dengan baik. “Kita harus memberikan pengertian pada masyarakat bahwa mereka ini korban dan saudara kita juga. Mereka ini tidak tahu menahu,” kata Nyono.

Hal yang sama juga dilakukan Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Penjabat Bupati Mojokerto Ardy Prasetyawan mengatakan pihaknya akan berkordinasi dengan kabupaten yang mengeluarkan KTP untuk warga Mojokerto eks Gafatar yang pindah ke Kalimantan. “Kami akan bantu urusan administrasinya sampai clear,” katanya.

Baca: Mantan Gafatar Ditawari Program Transmigrasi

Sebanyak 23 orang warga Kabupaten Mojokerto eks pengikut Gafatar telah tiba di Mojokerto dan ditampung di Panti Wredha Majapahit. Sebanyak 23 orang itu berasal dari enam keluarga berasal dari Kecamatan Puri, Mojoanyar, Mojosari, dan Pacet. Empat diantaranya masih balita.

“Sementara mereka kami tempatkan di penampungan sampai ada kepastian apakah mereka masih punya tempat tinggal dan masyarakat bisa menerima mereka,” katanya.

Ardy mengatakan selain 23 orang tersebut, masih ada sekitar empat keluarga asal Kabupaten Mojokerto eks pengikut Gafatar yang belum dipulangkan dari Kalimantan. “Kami masih menunggu informasi dari pemerintah pusat dan provinsi, kami berharap bisa segera kembali,” katanya.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Mojokerto Nanang Subagyo mengatakan ada dua keluarga yang resmi mengajukan pindah status kependudukan dari Mojokerto ke Kalimantan. “Catatan kami ada dua keluarga yang resmi pindah sedangkan yang lainnya tidak mengajukan surat pindah,” katanya.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

26 Juni 2023

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

Berikut profil Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang, dan Gafatar yang didirikan Ahmad Musadeq. Apa persamaan dan perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

26 Juni 2023

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

Mantan pengurus Al Zaytun, Ken Setiawan menyebut pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang berkaitan dengan pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq. Soal NII?

Baca Selengkapnya

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

25 Juni 2023

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

Fatwa MUI untuk kelompok dan orang yang pernah mendapatkan fatwa aliran sesat. Di antaranya, Ahmadiyah dan Gafatar.

Baca Selengkapnya

Info Mudik Lebaran 2022: Ini Titik Rawan Kecelakaan dan Kemacetan di Jombang

27 April 2022

Info Mudik Lebaran 2022: Ini Titik Rawan Kecelakaan dan Kemacetan di Jombang

Simak selengkapnya soal titik rawan kecelakaan dan kemacetan di Kabupaten Jombang selama mudik Lebaran 2022 di artikel ini:

Baca Selengkapnya

DPR Gelar Rapat Dengar Pendapat dengan Bupati Jombang

22 Februari 2022

DPR Gelar Rapat Dengar Pendapat dengan Bupati Jombang

Rapat dengan bupati membahas posisi strategis Kabupaten Jombang.

Baca Selengkapnya

Dua Anak Meninggal Usai Vaksinasi Covid-19, Simak Kesimpulan Komnas KIPI

2 Januari 2022

Dua Anak Meninggal Usai Vaksinasi Covid-19, Simak Kesimpulan Komnas KIPI

Komnas KIPI mengungkap menerima laporan 363 kejadian ikutan serius pasca-vaksinasi Covid-19 dari seluruh provinsi di Indonesia hingga 30 November 2021

Baca Selengkapnya

Pesantren Tebuireng Pulangkan 4.000-an Santri untuk Cegah Corona

27 Maret 2020

Pesantren Tebuireng Pulangkan 4.000-an Santri untuk Cegah Corona

Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, memulangkan sekitar 4.000 santri untuk mencegah penularan Corona.

Baca Selengkapnya

Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

14 Januari 2019

Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

Sejak warga Gafatar meninggalkan kawasan itu, warga lokal pun enggan tinggal di Desa Penisir sehingga penampakan pemukiman tersebut mirip Kota Hantu.

Baca Selengkapnya

Alasan Jokowi Dirikan Bank Wakaf Mikro di Pondok Pesantren

18 Desember 2018

Alasan Jokowi Dirikan Bank Wakaf Mikro di Pondok Pesantren

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan tiga Bank Wakaf Mikro sekaligus di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Bikin Kuis di Pesantren Darul Ulum, Jokowi: Jangan Minta Sepeda

18 Desember 2018

Bikin Kuis di Pesantren Darul Ulum, Jokowi: Jangan Minta Sepeda

Aturan KPU tentang kampanye, kata Jokowi, harus dijalankan. "Nanti kalau sudah pilpres baru boleh lagi ngasih sepeda."

Baca Selengkapnya