Ada Opsi Eks Gafatar Bisa Transmigrasi ke Kalimantan

Reporter

Senin, 25 Januari 2016 15:55 WIB

Relawan Tagana memasak untuk kebutuhan konsumsi mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di penampungan sementara Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, 25 Januari 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Boyolali – Ada dua program yang disiapkan pemerintah setelah memulangkan para pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dari Kalimantan Barat. “Pertama, reintegrasi atau dikembalikan. Kedua, reunifikasi atau dikumpulkan jadi satu,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono pada Senin, 25 Januari 2016.

Menurut Sri Puryono, dua program tersebut sebagai solusi bagi para pengikut Gafatar yang pada umumnya sudah tidak memiliki tempat tinggal di kampung halamannya. Sebab, sebagian atau seluruh harta mereka telah dijual sebelum ikut hijrah atau eksodus Gafatar ke Kalimantan Barat. “Masak nggak punya rumah tapi nggak mau dicarikan tempat tinggal (di Pulau Jawa),” kata Sri Puryono


Baca juga: Eks Anggota Gafatar di Panti Sosial Tolak Temui Keluarganya


Dalam program jangka panjang, Sri berujar, pemerintah akan mencarikan lahan bagi para pengikut Gafatar. “Bisa dengan transmigrasi atau permukiman terpadu. Kalau transmigrasi, Bu Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansamenawarkan ke Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur. Tapi teknisnya mereka tidak dikelompokkan,” ujar Sri.

Pemerintah, kata Sri, kini juga sedang mengupayakan pengembalian harta benda milik para pengikut Gafatar yang masih tertinggal di Kalimantan Barat. Dia menceritakan ada seorang pengikut Gafatar dari Kabupaten Sleman, DIY, yang mengaku sudah mendapat ganti rugi dari pemerintah daerah (Kabupaten Mewampah, Kalimantan Barat) sebesar Rp 1,7 juta. Uang tersebut sebagai pengganti tanaman yang belum sempat dipanen karena pengikut Gafatar tersebut harus dipulangkan ke Jawa.

“Kalau soal aset tanahnya, itu urusan (Pemerintah Provinsi) Kalimantan Barat. Urusan kami di sini hanya menerima. <i>Didandani ben apik</i> (Diperbaiki biar bagus), biar bisa bergabung dengan kita sekalian,” kata Sri.



Pengikut Gafatar asal Kabupaten Banjarnegara, Karini, mengaku sudah sekitar 1,5 tahun hidup dan bertani di Mewampah, Kalimantan Barat. “Dulu saya tertarik pada konsep pertaniannya. Sampai di sana ternyata sudah banyak orang. Langsung saja berbaur,” kata perempuan berumur sekitar 35 tahun yang dipulangkan bersama suami dan satu anaknya menggunakan pesawat dari Pontianak.

Karini dan keluarganya termasuk dalam rombongan 77 pengikut Gafatar yang tiba di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, pada Minggu malam, 24 Januari 2016. Karini mengaku tidak tahu alasan kenapa pemerintah memaksa keluarganya pulang ke Jawa. “Karena semuanya pulang, kami ikut saja,” kata Karini.

Simak juga: Tren Baru dari Syahrini: Nge-Gym Pakai Mahkota


DINDA LEO LISTY


Video Terkait:



Advertising
Advertising


Berita terkait

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

8 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

14 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

56 hari lalu

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

27 Februari 2024

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

Bawaslu menyebut petugas pengawas Pemilu asal Papua Tengah itu dilaporkan hilang sejak 11 Februari lalu.

Baca Selengkapnya

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

3 Februari 2024

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

Tanggal 3 Februari hari apa? Hari ini diperingati sebagai hari cincin pernikahan, hari orang hilang, hingga hari perawan suyapa.

Baca Selengkapnya

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

17 Januari 2024

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

KontraS menyampaikan bahwa pihaknya sedang berusaha untuk memulihkan akun X Aksi Kamisan @aksikamisan.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang

1 Januari 2024

Kebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang

Hampir 60 ribu pengunjung datang ke Kebun BInatang Ragunan pada hari terakhir 2023, namun puncak kunjungan diperkirakan terjadi hari ini.

Baca Selengkapnya

Polsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang

5 Desember 2023

Polsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang

Kapolsek Duren Sawit mengatakan mayat di Kalimalang telah dievakuasi ke RSCM untuk pengecekan identitas.

Baca Selengkapnya

Upaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama

27 November 2023

Upaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama

Temuan mayat manusia tinggal tengkorak dan beberapa tulang itu sudah terjadi sejak 23 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari

15 November 2023

Penemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari

Sebelum mayat korban ditemukan mengambang di Kali Angke, keluarga korban sempat melaporkan SB sebagai orang hilang.

Baca Selengkapnya