Teror Thamrin, Tiga Korban Masih Dirawat di Rumah Sakit

Reporter

Editor

Pruwanto

Senin, 25 Januari 2016 14:18 WIB

Petugas memindahkan jenazah korban bom Thamrin asal Kanada, Amir Aouli Taher ke mobil ambulan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta, 21 Januari 2016. Jasad tersebut diambil dengan diwakili kedutaan besar Kanada. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Pusat Dokter Kesehatan (Dokkes) Mabes Polri, Komisaris Besar Budiyono mencatat tiga korban teror Thamrin masih dirawat di rumah sakit. "Tiga orang tersebut terdiri atas dua polisi dan satu warga sipil," tutur Budiyono di Kantor Humas Mabes Polri, Senin, 25 Januari 2016.

Dua polisi yang dirawat adalah Ajun Inspektur Satu Denny dan Ajun Inspektur Budiono. Mereka bertugas sebagai polisi lalu lintas di Polda Metro Jaya. Sedangkan warga sipil bernama Anggun masih menjalani perawatan di kakinya akibat ledakan bom Thamrin.

Budiyono membeberkan Denny menderita luka parah di tubuhnya. Kata dia, jaringan otot dan kulit Denny rusak akibat serpihan bom. Saat ini dia dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. Budiono masih dirawat intensif di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat.

Satu warga sipil yang masih dirawat adalah Anggun. Ia dirawat di RSCM akibat luka-luka di bagian kakinya. Saat ini dia masih menjalani terapi pemulihan traumatik dan terapi jaringan otot.

Kata Budiyono, sebelumnya total korban akibat teror bom Thamrin mencapai 35 orang. Sebanyak 8 warga dilaporkan meninggal. Adapun 7 warga meninggal di lokasi kejadian dan seorang lainnya meninggal di rumah sakit.

Sebagian besar jenazah telah diambil oleh keluarga masing-masing. Termasuk korban warga negara asing asal Kanada yang telah dijemput keluarganya. Tersisa empat jenazah yang diduga sebagai pelaku teror bom Thamrin.

Keempat jenazah tersebut telah diotopsi dan diidentifikasi. Sayangnya, Budiyono enggan membeberkan dengan alasan jenazah masih diperlukan oleh tim penyidik. Padahal masing-masing keluarganya sudah ada yang datang untuk meminta jenazah dipulangkan.

Total korban yang menjalani perawatan sebanyak 27 orang. Tiga warga masih dirawat intensif, sedangkan sisanya diperbolehkan pulang dan masih menjalani rawat jalan. "Semua biaya ditanggung oleh pemerintah."

AVIT HIDAYAT

Video Bom Thamrin:



Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

3 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

4 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

4 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya