Eks Anggota Gafatar Pulang, Begini Solusinya Kata Risma

Reporter

Minggu, 24 Januari 2016 18:33 WIB

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. TEMPO/ Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya terpilih, Tri Rismaharini, sudah menyiapkan solusi yang harus dilakukan kabupaten atau kota dalam mengantisipasi kepulangan warga eks anggota Gafatar ke daerah masing-masing. Salah satu cara yang efektif, menurut Risma, adalah memetakan warga yang fanatik dan yang hanya ikut-ikutan karena iming-iming ekonomi.

“Jadi itu harus dipetakan dulu, pelajari dulu tipe masing-masing,” katanya kepada wartawan dalam acara peresmian Kampung Maspati, Surabaya, Minggu, 24 Januari 2015.

Menurut Risma, meskipun belum dilantik sebagai Wali Kota Surabaya, namun ia mengaku terus memantau perkembangan bekas anggota Gafatar sejak di Kalimantan Barat hingga dipulangkan dan ditampung di Asrama Transito Dinas Transmigrasi dan Kependudukan Jawa Timur di Jalan Margorejo Nomor 74 Surabaya. “Saya selalu memantau perkembangannya dari media maupun dari teman-temannya yang ada di Pemerintah Kota Surabaya,” katanya.

Adapun yang paling mendesak ditolong, kata dia, adalah warga yang memiliki tipe hanya ikut-ikutan karena iming-iming ekonomi itu karena hanya menjadi korban dari Gafatar ini.

Sedangkan bagi warga yang tidak bisa menerima keluarganya yang bergabung dengan Gafatar, Risma mengaku, keluarganya bisa didekati supaya luluh. “Itu tugas saya nanti,” ucapnya.

Baca juga: Wahid Institute Minta MUI Buat Fatwa Melindungi Eks Anggota Gafatar

Bagi Risma, warga eks anggota Gafatar yang telah dipulangkan dan ditampung itu memiliki hak untuk diterima kembali di keluarga masing-masing karena sudah selayaknya manusia mengampuninya. “Gusti Allah saja mengampuni, masak kita sebagai manusia tidak bisa mengampuni?” tuturnya.

Sedangkan bagi warga eks anggota Gafatar yang sudah tidak memiliki harta benda dan rumahnya sudah dijual, Pemerintah Kota Surabaya bisa menggunakan rumah susun untuk menjadi tempat tinggal mereka. “Namun nanti penempatannya tidak boleh dikumpulkan, harus disebar,” katanya.

Risma mengimbau, apabila ada warga eks anggota Gafatar yang ingin pulang ke keluarganya di luar kota, harus dipastikan lebih dulu keluarga yang ada di luar kota itu bisa menerimanya atau tidak. Dia berujar, itu termasuk lingkungannya sudah bisa menerima atau tidak, sehingga ketika pulang sudah nyaman. “Mengatasi masalah semacam ini tidak bisa secara global, ditampung jadi satu di sebuah tempat, karena ini harus ada komunikasi pribadi,” katanya.

MOHAMMAD SYARRAFAH

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

3 jam lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

3 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

6 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

7 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

8 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

21 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

42 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

51 hari lalu

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

27 Februari 2024

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

Bawaslu menyebut petugas pengawas Pemilu asal Papua Tengah itu dilaporkan hilang sejak 11 Februari lalu.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya