TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah Malaysia mengusulkan pertemuan darurat Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk menyelesaikan krisis kartun Nabi Muhammad. Gagasan itu muncul setelah Denmark meminta bantuan negeri jiran yang saat ini mengepalai organisasi itu. Menteri Luar Negeri Malaysia Syed Hamid Albar mengungkapkan, usulan itu telah disampaikan kepada Sekretaris Jenderal OKI Ekmeleddin Ihsanoglu. “Kemungkinan bulan ini di Jeddah (Arab Saudi),” katanya saat dihubungi Tempo melalui telepon selulernya, Senin (13/2).Denmark, beberapa pekan terakhir, menghadapi protes disertai kekerasan dari berbeagai negara muslim di penjuru dunia terkait pemuatan kartun Nabi Muhammad di surat kabar Jyllands-Posten, September tahun lalu. Mereka terpaksa menarik pulang para staf diplomatiknya dari Indonesia, Iran, dan Suriah. Kopenhagen juga meminta warganya segera meninggalkan sejumlah negara Muslim. Albar mengatakan, Menteri Luar Negeri Denmark Per Stig Moeller telah menelepon dirinya selama sekitar 20 menit pada Jumat pekan lalu. Moeller meminta bantuan Kuala Lumpur untuk membantu menenangkan situasi yang terus bergejolak. Dia menambahkan, pertemuan darurat OKI nanti akan terdiri atas dua kamar, yakni pada tingkat menteri luar negeri dan tingkat kepala negara atau pemerintahan. Pada tingkat menteri luar negeri, pertemuan akan dihadiri Menteri Luar Negeri Abdullah Gul (Turki), Menteri Luar Negeri Hassanov Sadhov (Azerbaijan), dan Menteri Luar Negeri Abu Bakar Abdallah al-Kurbi (Yaman). Tingkat kepala negara akan dihadiri Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi (Malaysia), Shaikh Hamad bin Khalifa at-Thani (Qatar), Presiden Abdoulaye Wade (Senegal), dan Raja Abdullah bin Abdul Aziz (Arab Saudi). Perkembangan lain, Denmark kian menantang karena pihak penerbit berencana memasukkan 12 gambar kartun itu ke dalam buku sekolah. Mereka juga berencana mengabadikan gambar itu di Mediemuseum. “Sangatlah penting bagi generasi mendatang mengetahui soal gambar-gambar ini,” kata Petter Mollerup, kepala seksi akademik pada penerbitan Gyldendal. (afp/Faisal Assegaf)