Sepasang Kukang Sitaan Dilepas di Gunung Sawal, Ciamis

Reporter

Rabu, 20 Januari 2016 13:36 WIB

Kukang Nycticebus Kayan (Sumber: WildBorneo.com.my)

TEMPO.CO, Ciamis - Pusat rehabilitasi primata Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah III Ciamis kembali melepasliarkan sepasang kukang Jawa (Nycticebus javanicus) ke habitatnya di Suaka Margasatwa Gunung Sawal, Ciamis, Jawa Barat, Rabu, 20 Januari 2016.

Dua kukang tersebut merupakan bukti hasil sitaan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat dan Kepolisian Resor Kota Tasikmalaya pada 2013. Sepasang hewan ini sebelumnya dititipkan di pusat rehabilitasi YIARI Ciapus, Bogor, Jawa Barat.

Manajer Operasional YIARI Aris Hidayat mengatakan kukang ini pernah dilepasliarkan di Gunung Syawal, tapi terpantau sakit. Oleh tim monitoring, hewan tersebut dibawa kembali ke pusat rehabilitasi YIARI. Saat ini kedua kukang telah selesai menjalani pemulihan dan rehabilitasi. “Siap dilepas kembali ke habitatnya,” ujar Aris di sela pelepasliaran kukang di kaki Gunung Sawal.

Dia menjelaskan, selama rehabilitasi, kukang dikenalkan beberapa jenis pakan di hutan. Selain itu, kukang ditempatkan dalam kandang berukuran besar yang menyerupai habitat alaminya.

Hasil pemeriksaan tim medis dan observasi, Aris menjelaskan, kondisi kukang sudah sehat, tidak membawa penyakit, dan perilakunya liar, sehingga lolos seleksi untuk kembali dilepaskan ke habitatnya.

Menurut Aris, kukang korban perdagangan dan pemeliharaan yang masuk pusat rehabilitasi YIARI belum tentu bisa langsung dilepasliarkan. Dia menuturkan kukang harus lebih dulu menjalani proses pemeriksaan medis, masa karantina, dan rehabilitasi dalam jangka waktu tertentu.

“Setelah lolos seleksi untuk dilepasliarkan, baik dari sisi perilaku maupun kesehatan, barulah kukang dipindahkan ke habitat alaminya untuk menjalani masa habituasi dan pelepasliaran. Setelah dilepas, kukang tetap dipantau tim untuk mengetahui perkembangan perilakunya di alam,” ucap Aris.

Supervisor Survey Release Monitoring YIARI Robithotul Huda mengatakan proses translokasi atau pemindahan kukang ke kandang habituasi merupakan tahapan pralepas-liar sebelum benar-benar dilepas ke habitatnya. Kandang habituasi atau rumah sementara kukang berada di habitat Gunung Sawal.

“Bentuknya berupa lahan bundar terbuka dikelilingi fiber plastic. Di dalamnya tumbuh berbagai jenis pepohonan hijau untuk pakan dan tempat tidur kukang. Selama sekitar satu bulan, kukang dibiarkan beradaptasi dengan habitat dan pakan alaminya,” ujar Robithotul.

CANDRA NUGRAHA




Berita terkait

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

21 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

33 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

38 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

38 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

40 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

50 hari lalu

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

59 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

29 Februari 2024

Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

Sebelumnya, BKSDA Aceh menemukan seekor gajah sumatera yang mati di Kabupaten Pidie Jaya.

Baca Selengkapnya

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

28 Februari 2024

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

26 Februari 2024

Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

Sebelum peristiwa dua warga diduga tewas diterkam, berulang kali laporan diterima perihal penampakan harimau.

Baca Selengkapnya