Santoso Belum Berhasil Tertangkap, Ini Kendalanya

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 19 Januari 2016 23:01 WIB

Anggota Polisi membawa anggota kelompok teroris Santoso yang tewas saat baku tembak dengan anggota Brimob dan Densus 88 di Desa Sakina Jaya, Parig, Sulawesi Tengah,3 April 2015. Polisi menduga sekitar 10 orang kelompok teroris Santoso terlibat baku tembak dengan aparat. ANTARA /Fiqman Sunandar

TEMPO.CO, Makassar - Operasi Tinombala untuk menumpas teroris belum berhasil menangkap bos teroris di Poso yakni Santoso alias Abu Wardah. Pemerintah dan kepolisian berdalih menemui beberapa kendala. Pertama, sulit dan luasnya medan pencarian yang meliputi daerah pegunungan. Kelompok teroris itu pun terus melakukan perlawanan dengan teknik semacam gerilya.

Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Sudarto, mengatakan luas dan rimbunnya hutan di areal pegunungan menyulitkan aparat keamanan untuk memburu kelompok militan tersebut. "Luasnya wilayah hutan menjadi kendala dan daerahnya memang cukup sulit. Tapi, aparat keamanan tentunya tidak akan menyerah," kata Sudarto, di Markas Komando Daerah Militer VII/Wirabuana, Selasa, 19 Januari 2016.

Kendala kedua, Sudarto mengatakan kelompok teroris Poso masih mendapatkan bantuan dari masyarakat setempat. Hal itulah yang membuat gerakan mereka terus hidup dan mampu bertahan di dalam hutan. Kendala ketiga, menurutnya yakni masih adanya pasokan senjata dari luar daerah maupun luar negeri yang mesti diantisipasi aparat keamanan. "Kami mengharapkan Santoso segera ditangkap," ujarnya.

Sudarto menambahkan kelompok Santoso di Poso sebenarnya sudah tidak terlalu banyak. "Paling 20-30 orang," ucapnya. Dengan operasi Tinombala yang terus dilancarkan, pemerintah mengharapkan Santoso dan semua anak buahnya segera ditangkap. Disinggung adanya satu orang yang tewas dalam baku tembak antara aparat keamanan dengan kelompok teroris di Poso, Sudarto memastikan bukan Santoso.

"Infonya sudah diidentifikasi, tapi saya belum terima laporan dari polisi. Yang pasti bukan Santoso, tapi anak buahnya," tutur dia. Kendati Poso diidentikkan sebagai basis kelompok teroris, Sudarto mengatakan situasi dan kamtibmas di wilayahnya tidaklah begitu mencekam. Ia mengklaim pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah cukup tinggi.

Kepala Biro Operasional Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Komisaris Besar Herry Nahak, mengakui adanya tiga kendala perburuan Santoso. Khusus medan diakuinya menjadi hambatan, tapi tidak membuat pihaknya menyerah. Adapun, untuk suplai logistik dari masyarakat ke kelompok teroris, pihaknya terus mengimbau masyarakat untuk menghentikan bantuan. Namun, terkadang masyarakat setempat takut karena diintimidasi kelompok teroris.

Herry menambahkan untuk permasalahan pasokan senjata dari luar daerah maupun luar negeri, pihaknya mengklaim sudah berulangkali mengungkapnya. Namun, jaringan kelompok teroris itu terus berusaha dengan pelbagai cara. Herry mensinyalir jaringan kelompok teroris itu mendapat pasokan senjata melalui jalur laut memanfaatkan perahu-perahu kecil. "Jalurnya melalui Manado," tuturnya.

Dalam Operasi Tinombala sejak 10 Januari, satu teroris tewas saat baku tembak antara aparat keamanan dengan kelompok teroris yang dipimpin Santoso di Pegunungan Tineba, Jumat, 15 Januari 2016. Namun, identitasnya belum dirilis oleh kepolisian. Koorps Bhayangkara belum memastikan, apakah orang itu Santoso alias Abu Wardah atau bukan. Santoso selama ini disebut-sebut sebagai pemimpin Mujahidin Indonesia Timur, kelompok teroris di Indonesia bagian timur.

TRI YARI KURNIAWAN

Berita terkait

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

12 jam lalu

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

Wacana perpanjangan usia pensiun polisi dinilai tidak sesuai dengan tujuan revisi undang-undang Kepolisian.

Baca Selengkapnya

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

1 hari lalu

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Jadi Kader Partai Aceh, Niat Maju Pilkada 2024 untuk Calon Bupati Aceh Tamiang

1 hari lalu

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Jadi Kader Partai Aceh, Niat Maju Pilkada 2024 untuk Calon Bupati Aceh Tamiang

Usai pensiun sebagai Wakapolda Aceh, Armia Fahmi akan aktif sebagai kader Partai Aceh. Bahkan, ia akan maju sebagai calon Bupati Aceh Tamiang.

Baca Selengkapnya

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

1 hari lalu

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

Naskah akademik itu menilai batas usia pensiun 58 tahun berbanding terbalik dengan meningkatnya keahlian anggota Polri seiring penambahan usia.

Baca Selengkapnya

Begini Modus Penyelundupan Benih Lobster dari Pengemasan hingga Pengiriman

1 hari lalu

Begini Modus Penyelundupan Benih Lobster dari Pengemasan hingga Pengiriman

Sindikat penjual benur atau benih lobster ilegal memiliki cara khusus dalam penyelundupan benur ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Jadi Korban Begal Hingga Jari Nyaris Putus, Satrio Mukhti Calon Siswa Bintara Diangkat Jadi Anggota Polri

1 hari lalu

Jadi Korban Begal Hingga Jari Nyaris Putus, Satrio Mukhti Calon Siswa Bintara Diangkat Jadi Anggota Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengangkat Satrio Mukhti, 18 tahun calon siswa Bintara korban begal menjadi anggota Polri.

Baca Selengkapnya

Jelang KTT World Water Forum ke-10 di Bali, Garuda Wisnu Kencana Tutup hingga Polri Lakukan Ini

1 hari lalu

Jelang KTT World Water Forum ke-10 di Bali, Garuda Wisnu Kencana Tutup hingga Polri Lakukan Ini

KTT World Water Forum di Bali digelar mulai Sabtu besok. Sebanyak 8 kepala negara dan 105 menteri dijadwalkan hadir.

Baca Selengkapnya

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

2 hari lalu

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

Buron kartel narkoba Meksiko itu akan dibawa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pengamanan World Water Forum di Bali, Polri Aktifkan Commad Center 91

2 hari lalu

Pengamanan World Water Forum di Bali, Polri Aktifkan Commad Center 91

Ada lima klaster yang menjadi objek pengamanan selama KTT World Water Forum, yaitu Nusa Dua Utara, Nusa Dua Selatan, Jimbaran, Kuta, dan Sanur.

Baca Selengkapnya