Dua Siswi Ini Menolak Takut Melawan Penjambret, Hasilnya...
Editor
Zacharias wuragil brasta k
Senin, 18 Januari 2016 20:48 WIB
TEMPO.CO, Bangkalan - Nilam dan Asmiati, keduanya berusia 16 tahun, benar-benar pemberani. Dua siswi Sekolah Menengah Atas 1 Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, ini nekat melawan penjambret yang merampas telepon seluler milik Asmiati. Dibantu warga, dua tersangka penjambret, masing-masing ST dan FR, akhirnya berhasil ditangkap.
Kepala Kepolisian Sektor Kamal Ajun Komisaris Puguh Suatmojo mengisahkan, penjambretan yang menimpa dua warga Desa Kebun, Kecamatan Kamal, itu terjadi pada Senin pagi, 18 Januari 2016. "Sekitar pukul 06.30 WIB," katanya.
Saat itu, Nilam dan Asmiati berboncengan hendak berangkat sekolah. Sesampainya di sekitar Pelabuhan Kamal, sepeda motor yang dikemudikan Nilam ditabrak dua pemuda. Setelah korban jatuh, kedua pemuda, yakni ST dan FR, bukannya menolong, malah merampas ponsel milik Asmiati lantas kabur.
Tak terima, Nilam dan Asmiati bangkit dan kemudian mengejar para pelaku. Sesampainya di depan Markas Koramil Kamal, pelaku penjambretan memperlambat laju sepeda motornya karena banyak anak-anak sekolah melintas. Saat itulah, Nilam balik menabrak sepeda motor penjambret.
Nilam dan Asmiati lalu turun hendak menuntut balik ponsel yang dirampas sambil meneriaki keduanya maling. Teriakan itu, tutur Puguh, didengar warga sekitar, yang langsung memukuli para pelaku.
FR melawan. Dia mengambil sebilah pisau yang diselipkan di pinggangnya. Sabetannya sempat mengenai seorang warga bernama Hairul Saleh, 43 tahun. "Karena pegang pisau, warga berhenti memukuli dan berlarian menjauh dari tersangka," tuturnya.
Tak ada warga yang berani mendekat. Beruntung, seorang polisi yang hendak mengantar anaknya ke sekolah berhasil melumpuhkan FR, yang sedang menggenggam pisau. "Para pelaku akhirnya diamankan dan saat ini sudah ditahan," ujarnya.
Adapun Hairul menuturkan pagi itu dirinya hendak mengantarkan anaknya ke sekolah. Tepat di depan sekolah, ia melihat dua perempuan sedang tarik-menarik dengan penjambret. "Saya tolong mereka, saya sempat bergumul dengan salah satu pelaku FR," katanya.
Namun nahas bagi Hairul, dia sempat disangka sebagai anggota kawanan penjambret oleh warga lainnya, sehingga sempat dipukuli. "Warga baru berhenti memukuli setelah saya buka helm dan bilang mereka berdua penjambretnya," katanya.
Selain dua tersangka, polisi mengamankan sebilah pisau, ponsel rampasan, dan sepeda motor yang digunakan pelaku.
MUSTHOFA BISRI