Puluhan Granat Aktif Lawas Ditemukan di Asrama Polisi

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Minggu, 17 Januari 2016 18:32 WIB

Tim Gegana Brimob Polda Banten mengamankan benda diduga bom di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, 15 Juli 2015. Tiga buah benda yang diduga bom tersebut ditemukan di toilet serta area dekat parkir kendaraan Pelabuhan Merak, Banten. Tempo/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Sukabumi - Tim Gegana Satuan Brigade Mobile Kepolisian Daerah Jawa Barat, mengamankan puluhan granat aktif serta amunisi dan senjata api dari gudang di Kompleks Asrama Polisi Cipelang, Jalan Ahmad Sanusi, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu 16 Januari 2016. Sejumlah bahan peledak yang ditemukan di tempat itu berdaya ledak tinggi (high explosive).

Asrama polisi itu akan dibangun Kantor Satlantas Polres Sukabumi Kota. “Saat dilakukan pembersihan, personel kami menemukan sebuah ruangan berukuran sekitar 1x2 meter persegi di mana di tempat itu tersimpan sejumlah bahan peledak seperti granat, amunisi, pelontar, dan lainnya," kata Wakil Kepala Polres Sukabumi Kota Komisaris Imron Ermawan kepada wartawan, Sabtu 16 Januari 2016 malam.

Polres Sukabumi Kota segera berkoordinasi dengan Polda Jabar yang selanjutnya mengirimkan personel Gegana Satuan Brimob dengan kekuatan 11 orang. Hingga Sabtu malam Tim Gegana Satuan Brimob Polda Jabar mengamankan sebanyak 97 buah granat offensive, dua buah ranjau antipersonel dan dua buah ranjau air, 25 ribu butir amunisi berbagai kaliber serta satu pucuk senjata laras panjang dan enam pucuk senjata genggam. "Meskipun sudah tersimpan hampir sekitar 20-30 tahun, tapi bahan peledaknya masih aktif," tegas Imron.

Berbagai bahan peledak, amunisi, dan senjata api itu merupakan produksi tahun 1940-an hingga 1950-an. Para penghuni Asrama Polisi Cipelang yang diperkirakan berjumlah 30 orang diungsikan sementara ke tempat lain. “Bahan peledak tersebut masih aktif dan bisa membahayakan ketika jatuh ke tangan orang yang tak bertanggung jawab,” ujar Kepala Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jabar Ajun Komisaris Besar Widodo.

Hingga Ahad 17 Januari 2016, Tim Gegana Satuan Brimob Polda Jabar masih melakukan penyisiran karena dikhawatirkan masih ada ruangan lain yang dijadikan tempat penyimpanan bahan peledak maupun amunisi. Kemungkinan bahan peledak dan amunisi sudah tersimpan di gudang tersebut lebih dari 20-30 tahun. Alasannya, karena gembok yang mengunci pintu gudang tersebut sudah tidak diproduksi lagi dan di dalam gudang tersebut terdapat tulisan berejaan lama.

Menurut Widodo, granat itu biasanya dipakai untuk latihan. Kemungkinan tahun produksinya sekitar 1954. Kalau ranjau usianya lebih tua lagi. Kami perkirakan itu diproduksi sekitar 1940-an. Malahan mungkin sebelum kemerdekaan sudah digunakan. “Semua jenis itu kemungkinan digunakan TNI atau Polri bahkan oleh para pejuang," ujar Widodo.

DEDEN ABDUL AZIZ

Berita terkait

Wakil Ketua DPR Minta TNI Evaluasi Sistem Pergudangan Amunisi

28 hari lalu

Wakil Ketua DPR Minta TNI Evaluasi Sistem Pergudangan Amunisi

Wakil Ketua DPR RI, Lodewijk F. Paulus, menyerukan kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengevaluasi sistem pergudangan amunisi.

Baca Selengkapnya

TNI AD Klaim Warga Sekitar Tak Tahu Lokasi Keberadaan Gudang Peluru

28 hari lalu

TNI AD Klaim Warga Sekitar Tak Tahu Lokasi Keberadaan Gudang Peluru

TNI AD mengklaim, warga sekitar lokasi ledakan gudmurah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat tak mengetahui keberadaan magasin itu.

Baca Selengkapnya

7 Rumah di Sekitar Ledakan Gudang Peluru TNI AD Belum Bisa Ditinggali karena Masih Sterilisasi

28 hari lalu

7 Rumah di Sekitar Ledakan Gudang Peluru TNI AD Belum Bisa Ditinggali karena Masih Sterilisasi

Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan rumah warga yang rusak akibat ledakan gudmurah masih dalam proses sterilisasi.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Cara Menangani Amunisi Kedaluwarsa?

29 hari lalu

Bagaimana Cara Menangani Amunisi Kedaluwarsa?

Untuk amunisi yang sudah rusak berat atau kadaluarsa, pemeliharaan dilakukan dengan tahap penyingkiran amunisi.

Baca Selengkapnya

Ketahui Umur Simpan Amunisi dan Cara Penyimpanannya

29 hari lalu

Ketahui Umur Simpan Amunisi dan Cara Penyimpanannya

Umur simpan amunisi sebagian besar bergantung pada kondisi penyimpanannya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

29 hari lalu

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

Selain spesifikasi laptop Huawei Matebook D14 terbaru dan 5 catatan para guru atas polemik ekskul Pramuka, ada juga soal ledakan amunisi kedaluwarsa.

Baca Selengkapnya

Mengapa Amunisi Kedaluwarsa Lebih Rentan Meledak?

30 hari lalu

Mengapa Amunisi Kedaluwarsa Lebih Rentan Meledak?

Penyebab ledakan amunisi kedaluwarsa ditengarai karena terjadi gesekan antar amunisi sehingga menimbulkan asap dan menyebabkan ledakan.

Baca Selengkapnya

Ledakan Amunisi Usang di Gudang Enam

31 hari lalu

Ledakan Amunisi Usang di Gudang Enam

Sebanyak 65 ton peluru dan granat di gudang amunisi milik Kodam Jaya TNI Angkatan Darat di Desa Ciangsana, meledak pada Sabtu malam lalu.

Baca Selengkapnya

Soal Dugaan Kelalaian Ledakan Gudang Peluru, Pangdam Jaya: KSAD Bilang Akan Diinvestigasi

31 hari lalu

Soal Dugaan Kelalaian Ledakan Gudang Peluru, Pangdam Jaya: KSAD Bilang Akan Diinvestigasi

Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan menolak menjelaskan pendalaman atas dugaan kelalaian yang menyebabkan terjadi ledakan gudang amunisi.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru TNI, Pangdam Jaya: Kami Masih Lakukan Pembersihan

31 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru TNI, Pangdam Jaya: Kami Masih Lakukan Pembersihan

Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan, mengatakan area ledakan gudang peluru sudah kembali aman.

Baca Selengkapnya