Tolak Reklamasi Benoa, Warga Kuta Kirim Surat ke Jokowi

Reporter

Minggu, 17 Januari 2016 18:29 WIB

Robi 'Navicula' saat tampil di panggung 'Kuta Bergerak, Selamatkan Ibu Pertiwi' di Pantai Kuta, 17 Januari 2016. TEMPO/BRAM SETIAWAN

TEMPO.CO, Kuta - Koordinator Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi (ForBALI) I Wayan ‘Gendo’ Suardana mengapresiasi deklarasi warga Kuta untuk menolak reklamasi Teluk Benoa. Deklarasi bertema "Kuta Bergerak, Selamatkan Ibu Pertiwi" ini bagi Gendo merupakan gebrakan untuk menambah daya gedor perjuangan menolak reklamasi Teluk Benoa yang sudah berjalan tiga tahun.

Gendo mengatakan penolakan reklamasi Teluk Benoa oleh warga Kuta ini bergerak secara kelembagaan, yakni 14 banjar adat, 14 kepala lingkungan, juga ada lembaga pemberdayaan masyarakat.

"Mereka semua sudah membuat surat penolakan yang akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo, yang akan kami teruskan. Jadi, surat resmi penolakan bukan lagi individu, tapi ini sudah kelembagaan hasil paruman (rapat) di banjar-banjar,” kata Gendo di Pantai Kuta, Bali, Minggu, 17 Januari 2016.

Menurut Gendo, adanya gerakan Kuta Bergerak, Selamatkan Ibu Pertiwi untuk menolak reklamasi Teluk Benoa merupakan bukti nyata, bahwa penolakan reklamasi sangat banyak jumlahnya. Karena itu, ia berharap Joko Widodo sebagai Presiden bersedia mencabut Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2014.

“Penolakan reklamasi mayoritas, karena penolakan ini dilakukan di banyak wilayah secara resmi di banjar-banjar dan desa adat. Kalau ada klaim dari investor, bahwa mayoritas masyarakat mendukung (reklamasi), mana mesa, banjar, dan seka teruna yang proreklamasi? Enggak ada satu pun,” tuturnya.

Gendo menegaskan, deklarasi warga Kuta ini telah melewati proses resmi seperti rapat adat. Masyarakat berkumpul di dalam setiap rapat menyatakan penolakan mereka. "Ini real suara rakyat tidak bisa dimanipulasi. Mereka yang mengaku proreklamasi hanya klaim individu-individu,” ujarnya.

BRAM SETIAWAN

Berita terkait

Capres Abaikan Isu Krisis Ekologi, Walhi Siapkan Pertemuan Rakyat

27 Februari 2019

Capres Abaikan Isu Krisis Ekologi, Walhi Siapkan Pertemuan Rakyat

Walhi menyebut capres maupun caleg jarang mengangkat kerusakan lingkungan dan dampaknya pada kampanye.

Baca Selengkapnya

20 Hektare Hutan Pangrango Rusak Akibat Perburuan Cacing Sonari  

17 Mei 2017

20 Hektare Hutan Pangrango Rusak Akibat Perburuan Cacing Sonari  

Demi mendapatkan hasil cacing secara maksimal, tidak jarang kelompok pemburu itu menebang pohon. Pemburu telah menebang sedikitnya 300 pohon.

Baca Selengkapnya

Penyanyi Dangdut Tommy Ali Mangkir dari Panggilan Penyidik Kejati

20 April 2017

Penyanyi Dangdut Tommy Ali Mangkir dari Panggilan Penyidik Kejati

Tommy Ali membantah ada panggilan dari penyidik Kejati Babel terkait pengerukan muara sungai jelitik Sungailiat.

Baca Selengkapnya

Kepala TN Karimunjawa Akui Tongkang Rusak Terumbu Karang

21 Maret 2017

Kepala TN Karimunjawa Akui Tongkang Rusak Terumbu Karang

Tongkang berada di kawasan konservasi, sehingga termasuk pelangaran pidana. Namun, pihak Taman Nasional Karimunjawa tidak berwenang menindak.

Baca Selengkapnya

Kapal Tongkang Merusak Terumbu Karang Taman Nasional Karimunjawa

21 Maret 2017

Kapal Tongkang Merusak Terumbu Karang Taman Nasional Karimunjawa

Lembaga swadaya masyarakat Alam Karimun mencatat, sudah lima kali tongkang menabrak terumbu karang.

Baca Selengkapnya

Perairan Rusak Karena Tambang, Ini Aksi Menteri Susi

21 Maret 2017

Perairan Rusak Karena Tambang, Ini Aksi Menteri Susi

Susi Pudjiastuti mengingatkan perusahaan tambang di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, untuk menjaga lingkungan agar tak merusak ekosistem laut.

Baca Selengkapnya

Kapal Pesiar Inggris Hancurkan Terumbu Karang Raja Ampat  

12 Maret 2017

Kapal Pesiar Inggris Hancurkan Terumbu Karang Raja Ampat  

Kapal milik operator tur Inggris sepanjang 90 meter menghancurkan terumbu karang Raja Ampat seluas 1.600 meter persegi.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Kawasan Hutan, 33 Perusahaan Sawit Dilaporkan

16 Januari 2017

Eksploitasi Kawasan Hutan, 33 Perusahaan Sawit Dilaporkan

Ada dua dugaan pelanggaran aturan pemerintah, yakni undang-undang perkebunan dan undang-undang pencegahan kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Legislator Pertanyakan Larangan Reklamasi untuk Hotelnya  

23 September 2016

Legislator Pertanyakan Larangan Reklamasi untuk Hotelnya  

Reklamasi yang dilakukan PT Kaluka Indah Permai sudah dilakukan di Jorong Kaluku, Nagari Singkarak, sejak Juli lalu. "Kenapa hanya saya yang dilarang?"

Baca Selengkapnya

Reklamasi Singkarak oleh Perusahaan Legislator Dihentikan  

23 September 2016

Reklamasi Singkarak oleh Perusahaan Legislator Dihentikan  

Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi menyatakan Danau Singkarak merupakan kawasan penyediaan energi dan pariwisata serta habitat ikan bilis.

Baca Selengkapnya