Warga melihat tabloid Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) terbitan 2014 di Jombang, Jawa Timur, 13 Januari 2016. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan inti ajaran Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) adalah hendak menyatukan agama-agama Ibrahim, yakni Islam, Yahudi, dan Kristiani. ANTARA/Syaiful Arif
TEMPO.CO, Padang - Netizen Sumatera Barat dihebohkan video di jejaring YouTube dengan nama akun Gafatar DPD Sumatera Barat. Dalam video tersebut, terekam bagaimana organisasi masyarakat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) melakukan aksi bakti sosial.
Video berdurasi 04.04 menit tersebut diunggah pada 23 Oktober 2014. Dalam video itu, terlihat ormas Gafatar Bukittinggi sedang melakukan Gerakan Peduli Lingkungan dalam kegiatan gotong-royong di lokasi pariwisata Ngarai Sianok, Kota Bukittinggi.
Di dalam video itu juga dinyatakan Gafatar berdiri pada 14 Agustus 2011 yang diprakarsai 52 orang perwakilan se-Nusantara di Jakarta. Saat ini ormas tersebut sudah ada di 34 provinsi di Indonesia. Di Sumatera Barat, Gafatar memiliki delapan dewan pimpinan kabupaten dan kota, di antaranya di Kota Padang, Padang Pariaman, Pariangan, Bukittinggi, Solok, Pesisir Selatan, Mentawai, dan Agam.
Pada video lainnya, dengan judul Gafatar Sumbar Januari 2015, pengurus DPD Gafatar Sumatera Barat terlihat beraudiensi dengan Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat Chaerul Amir dan Kepala Stasiun TVRI Sumatera Barat.
Kepala Kepolisian Resor Padang Komisaris Besar Wisnu Andayana mengatakan belum ada laporan kehilangan anggota keluarga akibat bergabung dengan Gafatar di Kota Padang. Namun, jajaran intel polres tetap menyelidiki ormas ini.
"Belum ada, sedang kita selidiki. Tapi ini salah satu tugas pokok kejaksaan dan Kesbangppol dalam mengawasi aliran kepercayaan," ujar Wisnu.