TEMPO.CO, Kupang - Warga Kelurahan Oesapa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur dikagetkan dengan ditemukan dua buah bom mortil aktif di tempat penampungan besi tua di daerah itu, Kamis, 14 Januari 2016.
Kedua mortil yang bentuknya menyerupai peluru ini diduga merupakan peninggalan perang dunia kedua, karena kondisinya sudah berkarat. Bom aktif itu ditimbang warga yang tak dikenal di tempat penampungan besi tua.
Curiga dengan bentuknya yang menyerupai peluru berukuran besar, seorang warga bernama Joni yang melihat benda itu langsung melaporkannya ke pkepolisian terdekat.
Mendapat laporan itu, Tim penjinak bom Brimobda Polda NTT datang ke lokasi dan mengevakuasi dua bom aktif tersebut."Pas liat benda itu, ada pak satu yang lapor langsung pos polisi terdekat. Terus polisi datang dan langsung telepon polisi Brimob," kata Joni.
Setelah diperiksa Wanteror Gegana Brimobda NTT memastikan bahwa bom tersebut masih aktif, karena dilihat dari bentuk dan kondisinya, kedua mortil masih sangat utuh. Sehingga kedua benda mematikan ini langsung dibawah ke Mako Brimob untuk diamankan.
Kepala unit I Gagana Wanteror Brimobda NTT, Inspektur dua Sigit Apriyanto mengatakan bom yang ditemukan seperti mortir yang diduga merupakan benda peninggalan perang dunia kedua. "Kemungkinan masih aktif soalnya tidak terlalu rusak juga masih agak utuh," katanya.
Dia mengaku belum mengetahui jenis bom yang ditemukan itu, dan buatan negara mana. Karena pihaknya baru akan melakukan pemeriksaan setelah diamankan di Mako Brimobda NTT. "Untuk jenisnya, kami masih bawa ke kantor dulu, sampai di sana baru diselidiki baru tau termasuk jenis apa dan buatan mana," ujarnya.
Temuan mortil yang tepat berada di jalan utama ini sempat membuat kemacetan panjang, karena warga yang melintas maupun warga sekitar terus berdatangan untuk melihat langsung serta mengabadikannya dengan telephon genggam bom tersebut.