Ini Doktrin Musadeq kepada Penganut Gafatar

Reporter

Rabu, 13 Januari 2016 19:42 WIB

Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). gafatar.or.id

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Agama, Abdul Jamil Wahab, mengatakan ajaran Gerakan Fajar Nusantara tak ubahnya Al Qiyadah Al Islamiyah. Kedua organisasi itu memiliki doktrin yang sama lantaran didirikan oleh Ahmad Musadeq. "Keduanya punya inti ajaran yang sama," ujarnya, Rabu, 13 Januari 2015.

Baca: Pengurus Gafatar Divonis 4 Tahun Penjara

Menurut penelitian Balitbang, kata Jamil, ajaran agama tak diketahui seluruh pengikut Gafatar. Para pengikut organisasi ini umumnya mengenal Gafatar sebagai organisasi yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan. "Hanya pengikut di jajaran pengurus yang mengetahui ajaran tersebut. Mereka dilantik setelah mengucapkan persaksian di hadapan Musadeq," katanya.

Prosesi pelantikan pengurus diawali dengan wejangan Musadeq sebagai representasi roh kudus. Dalam wejangan itu, kata Jamil, Musadeq menyampaikan inti ajaran Millah Abraham yang mengajak setiap penganutnya menganut ajaran Ibrahim. Musadeq juga menyangkal status Muhammad sebagai nabi terakhir dan mengklaim dirinya sebagai Messiah baru.

Kepada para pengikutnya, kata Jamil, Musadeq mengatakan tugas kenabian Muhammad dianggap selesai setelah peradaban Islam hancur akibat perang salib di abad ke-13. Karena itu, para pengikutnya diajak berjuang menegakkan kembali norma agama (din). "Mereka meyakini, saat ini adalah fase penanamam aqidah sehingga tidak diperlukan ibadah ," katanya.

Baca: Dokter Rica Ditemukan di Kalimantan

Akibat doktrin tersebut, kata Jamil, ibadah salat maupun puasa tak lagi dibutuhkan. Sebab, "Konsep ibadah itu hanya ada dalam agama, sementara yang diperlukan saat ini adalah perjuangan untuk "din", menegakkan aturan manusia secara holistik. Tugas para pengikutnya hanyalah membangun peradaban baru persis ketika Ibrahim diutus ke bumi," ujarnya.

Ajaran Millah Abraham meyakini peradaban agama baru akan lahir lewat sejumlah tahapan. Fase pertama, yang mereka sebut dengan istilah keimanan siri, adalah periode ketika keyakinan didakwahkan secara sembunyi-sembunyi. Adapun metode dakwah secara terbuka dimulai sejak 2007. Fase ini mereka sebut dengan istilah periode jihar.

Para penganut ajaran Millah Abraham juga meyakini 2014 sebagai periode ketika keyakinan diperlakukan secara buruk oleh para penguasa. Akhir dari periodisasi itu adalah saat Musadeq menyerukan para pengikutnya untuk melakukan hijrah. "Mereka sudah menyiapkan lahan baru di Kalimantan Tengah sebagai lahan pertanian dan perkebunan," kata Jamil.




RIKY FERDIANTO

Berita terkait

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

26 Juni 2023

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

Berikut profil Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang, dan Gafatar yang didirikan Ahmad Musadeq. Apa persamaan dan perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

26 Juni 2023

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

Mantan pengurus Al Zaytun, Ken Setiawan menyebut pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang berkaitan dengan pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq. Soal NII?

Baca Selengkapnya

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

25 Juni 2023

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

Fatwa MUI untuk kelompok dan orang yang pernah mendapatkan fatwa aliran sesat. Di antaranya, Ahmadiyah dan Gafatar.

Baca Selengkapnya

Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

14 Januari 2019

Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

Sejak warga Gafatar meninggalkan kawasan itu, warga lokal pun enggan tinggal di Desa Penisir sehingga penampakan pemukiman tersebut mirip Kota Hantu.

Baca Selengkapnya

Ahli Hukum: Tak Ada Bukti Eks Petinggi Gafatar Makar

23 Februari 2017

Ahli Hukum: Tak Ada Bukti Eks Petinggi Gafatar Makar

Ahli hukum UI menyatakan tak ada alat bukti yang menunjukkan eks petinggi Gafatar berlatih militer dan berencana membeli senjata.

Baca Selengkapnya

Eks Petinggi Gafatar Disebut Tak Penuhi Syarat Lakukan Makar

22 Februari 2017

Eks Petinggi Gafatar Disebut Tak Penuhi Syarat Lakukan Makar

Eva berujar jaksa tidak dapat mengajukan alat bukti untuk membuktikan adanya perbuatan, kemampuan, dan niat para terdakwa untuk makar.

Baca Selengkapnya

Pelanggaran Kebebasan Berkeyakinan Terbanyak Menimpa Gafatar  

29 Januari 2017

Pelanggaran Kebebasan Berkeyakinan Terbanyak Menimpa Gafatar  

Pelanggaran kebebasan berkeyakinan terhadap Gafatar dimulai dari isu orang hilang. Lalu, polisi menyatakan mereka terlibat paham yang melanggar hukum.

Baca Selengkapnya

Wakil Bupati Gafatar Divonis 2 Tahun Penjara

17 Oktober 2016

Wakil Bupati Gafatar Divonis 2 Tahun Penjara

Sigit menjadi koordinator anggota Gafatar untuk berhijrah ke Kalimantan demi ketahanan pangan dan kehidupan yang lebih baik.

Baca Selengkapnya

Dianggap Kriminal, Eks Gafatar Mengaku Dipersulit Urus E-KTP

3 Oktober 2016

Dianggap Kriminal, Eks Gafatar Mengaku Dipersulit Urus E-KTP

Mereka sulit mengurus surat berkelakuan baik karena eks anggota Gafatar itu dianggap pernah melakukan tindakan kriminal.

Baca Selengkapnya

Pengacara Eks Gafatar Bantah Penculikan Dokter Rica  

31 Agustus 2016

Pengacara Eks Gafatar Bantah Penculikan Dokter Rica  

Pengacara mengatakan dokter Rica tidak merasa diculik, tapi pergi atas kemauan sendiri.

Baca Selengkapnya