Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, memberikan keterangan kepada awak media, di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta, 28 Oktober 2015. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) harus dijelaskan arah gerakannya ke arah mana, karena sepengalamannya, ia pernah bertemu dengan Gafatar di daerah bencana. "Mereka memberikan layanan kesehatan pada mereka yang terdampak bencana," kata Khofifah saat ditemui di kantornya, pada Rabu 13 Januari 2016.
Khofifah mengatakan, posisi ideologi dan posisi layanan dari organisasi ini harus diverifikasi oleh pemerintah. Jika memang berencana untuk merubah struktur pemerintahan dan ideologi, maka menurutnya ada mekanisme tersendiri untuk menanganinya.
"Saya rasa ada mekanisme yang bisa diberlakukan untuk organisasi seperti itu," ujarnya. Ia juga menghimbau kepada masyarakat kalau ingin bergabung dengan satu kelompok harus bisa dipastikan jika kelompok itu adalah kelompok yang positif.
"Pastikan akan bergerak pada upaya bangun produktivitas bangsa," kata Khofifah. Markas Besar Polri sudah mengatakan bahwa organisasi Gafatar ini memiliki modus merekrut anggotanya dengan mengajarkan asas kasih sayang dan anti kekerasan.
Polri juga mengatakan bahwa mereka memiliki cita-cita untuk membangun peradaban baru, dan memiliki ideologi untuk menyatukan ajaran agama yang ada di dunia. Contohnya meski anggotanya beragama Islam namun tak diwajibkan oleh salat dan puasa.
Organisasi Gafatar dituduh sebagai dalang dari hilangnya sejumlah orang, termasuk seorang dokter bernama Rica Tri Handayani di Yogyakarta, sejak 30 Desember 2015. Dokter muda tersebut akhirnya ditemukan di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pada Senin 11 Januari 2016.