Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Johan Budi usai berdiskusi di Istana Merdeka, Jakarta, 12 Januari 2016. Johan Budi terakhir menjabat Plt pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2015. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah mengapresiasi keputusan Presiden Joko Widodo memilih Johan Budi sebagai juru bicara kepresidenan. Menurut dia, Johan Budi memiliki pengalaman yang baik saat menjadi juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Tidak bisa kita pungkiri bahwa Pak Johan Budi adalah jubir terbaik yang pernah kita lihat, terutama saat beliau memimpin KPK," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 13 Januari 2016. (Baca juga: JohanBudi dan Asal Muasal Panggilan Jokowi)
Menurut Fahri, dengan penunjukan tersebut tim Jokowi di bidang komunikasi menjadi lebih lengkap. Dia berharap Jokowi akan lebih sering berbicara kepada publik melalui jubir-jubirnya. "Dibagi saja tugasnya. Mungkin urusan politik dan keamanan Pak Johan Budi sangat bagus. Untuk isu ekonomi, di sekitar Pak Jokowi harus lebih banyak lagi jubir," katanya. (Baca juga: Jadi Jubir Presiden, Johan Tak Beri Tahu Istrinya)
Dengan semakin banyaknya jubir, kata Fahri, program-program yang dilakukan pemerintah Jokowi-JK bisa semakin terang benderang. "Istana harus banyak berbicara kepada masyarakat. Bikin briefing rutin setiap hari. Berikan briefing itu kepada media supaya media juga tahu apa yang dibuat Istana," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera itu. (Baca juga : Ini Alasan JohanBudi Terima Tawaran Jokowi Jadi Jubir)
Menurut Fahri, dengan adanya briefing rutin, DPR akan mendapatkan dampak yang positif. "Yang banyak diberitakan kan biasanya yang paling banyak masalahnya. Ini kan DPR terus yang babak belur karena tiap hari bikin briefing. Sesekali Pak Johan Budi ikut babak belur jugalah dengan banyak bicara," katanya bercanda. (Baca juga : JohanBudi Jadi Jubir Presiden, Jokowi Senang)