Ridwan Kamil Berikan Rapor Merah Pengelolaan Pasar

Reporter

Selasa, 12 Januari 2016 21:44 WIB

Konsumen membeli daging ayam dengan harganya yang naik kembali menjadi Rp 42.000 per kg, tiga jam sebelum para pedagang ayam mogok berjualan di Pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat, 20 Agustus 2015. Sejumlah pedagang ayam di daerah Jawa Barat sepakat mogok berdagang beberapa hari setelah harga ayam terus meroket sepanjang Agustus. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku kecewa dengan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perusahaan Daerah Pasar Bermartabat Kota Bandung. Dia pun memberikan rapor merah kepada perusahaan yang khusus mengurusi pasar tradisional ini. "Yang rapornya hijau dalam kacamata saya PD Kebersihan dan PD BPR. PDAM raportnya kuning kalau PD Pasar raportnya merah," kata Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Selasa, 12 Januari 2015.

Ridwan Kamil menambahkan, PD Pasar Bermartabat yang seharusnya menjadi mata pendapatan Pemkot Bandung terbilang buruk karena pendapatannya minim. "Pendapatannya rugi Rp. 5 miliar untuk seorang PD Pasar yang properti base tidak masuk akal. Karena bukan pelayanan dasar. Kalau rugi karena mengurus sampah dan mengurus air masih masuk akal," tuturnya.

Selain itu, pria yang akrab disapa Emil ini menilai PD Pasar Bermartabat juga terbilang buruk dalam pengelolaan aset yang berakibat mandeknya proyek revitalisasi pasar modern. "Pengelolaan aset yang tidak berkembang. Itu juga kritikan saya," akunya.

Ditemui terpisah, Direktur Utama PD Pasar Bermartabat Rinal Siswadi membantah jika PD Pasar merugi hingga Rp 5 miliar seperti yang diungkapkan Ridwan Kamil. "Mungkin laporan sementara yang tersampaikan terdahulu. Tidak ada kerugian," tuturnya.

Rinal menjelaskan, pada tahun 2014, audit dari kantor akuntan publik PD Pasar Bermartabat menghasilkan laba mencapai Rp. 1,3 miliar. Sementara tahun sebelumnya yakni 2013, laba mencapai Rp. 1,48 miliar. "Untuk tahun 2015 target kami PD Pasar Bermartabat WTP karena asetnya sudah disertivikasi," tuturnya.

Menanggapi tudingan lambatnya proyek revitalisasi pasar tradisional menjadi pasar modern di Kota Bandung, Rinal mengaku masih banyak aset-aset yang diberikan Pemkot Bandung pada penyertaan modal yang tidak bersertifikat. "Keterlambatan revitalisasi pasar kami harus menyesuiakan aspek legalitas dari sisi aset. Pada saat sudah ada lampu hijau dari BPN ini sertifikat untuk beberapa objek lokasi pasar yang prioritas direvitalisasi kami lakukan lelang konstruksi," katanya.

Dari 40 aset yang diserahkan kepada PD Pasar Bermartabat, baru 13 aset yang memiliki sertifikat hak penggunaan lahan (HPL). "Kelengkapan dokumen aset yang diserahkan dari Pemkot Bandung ke PD Pasar Bermartabat pada penyertaan modal tidak utuh dan tidak lengkap. Kami saudah mengajukan pada 2013 dimohonkan ke BPN. Menjadi bagian kehati-hatian PD Pasar untuk melaksanakan investasi revitalisasi pasar. Kalau legalitas belum lengkap perizinan terhambat," ujarnya.

PUTRA PRIMA PERDANA

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

5 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

15 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

20 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

25 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

51 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

58 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

59 hari lalu

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.

Baca Selengkapnya