Tanah Bandara, Kubu Anglingkusumo dan Paku Alam X Beda Pendapat  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 12 Januari 2016 03:59 WIB

Pekerja menyelesaikan pemasangan simbol Paku Alam X pada pintu gerbang Pura Pakualaman dalam persiapan menyambut hari pengukuhan Paku Alam X, Yogyakarta, 6 Januari 2016. KBPH Prabu Suryodilogo akan dilantik menjadi Raja Puro Pakualaman X menggantikan Paku Alam IX yang mangkat pada November 2015. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Yogyakarta - Internal Kadipaten Pakualaman tengah membahas alternatif lain berkaitan dengan penggunaan tanah Pakualaman untuk calon bandar udara di pesisir selatan Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo.

Dari lahan seluas 650 hektare untuk bandara tersebut, terdapat tanah milik Pakualaman seluas 170 hektare. Lahan-lahan tersebut akan dibeli PT Angkasa Pura (Persero) I selaku pemrakarsa, yang nilainya berdasarkan hasil penghitungan appraisal independen.

Adapun kubu Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Anglingkusumo, yang berseberangan dengan kubu Paku Alam X, mengeluarkan somasi yang berisi penolakan penjualan tanah Pakualaman tersebut.

“Dan tanah (Pakualaman yang digunakan untuk bandara) itu tak boleh disewakan. Ada aturannya, harus dilepas untuk pembangunan,” kata Penghageng Pambudaya Kadipaten Pakualaman Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Kusumo Parasto saat ditemui di depan Kantor Wakil Gubernur DIY di Kepatihan Yogyakarta, Senin, 11 Januari 2016.

Kusumo mengacu pada UU Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. Alternatif adanya tukar guling dengan menukar tanah Pakualaman dengan lahan di lokasi lain, menurut Kusumo, juga tengah dipikirkan meskipun ada kendala sulitnya mencari lahan dengan luas yang sama di daerah lain.

Sedangkan kemungkinan Pakualaman menjadi penanam saham di bandara tersebut sehingga tidak perlu menjual tanahnya, menurut Kusumo, justru nantinya merugikan Pakualaman. Hal ini disebabkan oleh tanah Pakualaman semakin lama menjadi aset yang bisa habis, sedangkan bandara semakin berkembang.

“Yang bagus itu disewakan, tapi kan enggak boleh. Nanti saja, wong didol (dijual) saja belum,” kata Kusumo.

Internal Pakualaman juga tengah membahas konsep peruntukan uang dari hasil penjualan tanah untuk bandara. Apabila uang tersebut digunakan untuk membeli lahan baru, menurut Kusumo, nilainya tak sebanding lantaran harga tanah sudah membubung tinggi.

Rencananya, uang tersebut akan dikelola lembaga khusus di Pakualaman. Pengelolaannya adalah dengan menggunakan uang tersebut untuk kegiatan yang berkaitan dengan kesinambungan interaksi antara kadipaten dan masyarakat. Kusumo mencontohkan, dengan membeli bibit tanaman unggul, kemudian ditanam, dan dikelola masyarakat, yang hasilnya dibagi dengan sistem bagi hasil.

“Karena enggak mungkin (uangnya) dibagi-bagi kepada internal Pakualaman. Keturunan Paku Alam V berapa, VI berapa, dan seterusnya,” kata Kusumo.

Sementara itu, menantu Anglingkusumo, KPH Wirayudha, menegaskan jika tidak bisa tukar guling, Paku Alam X tidak bisa memaksakan tanah Pakualaman tersebut diserahkan untuk pembangunan bandara. Hal ini mengingat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY telah menjelaskan kawasan pantai selatan di Temon tersebut rawan Tsunami.

“Mengapa harus dipaksakan untuk bandara? Tanah Pakualaman itu sedikit, nanti bisa habis,” kata Wirayudha. “Itu tanah trah. Harus dipertanggungjawabkan. Harus ada transparansinya.”

Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X tak mempersoalkan adanya pertentangan penggunaan tanah Pakualaman untuk bandara. Sultan menyerahkannya ke pengadilan.

“Orang bisa menang atau tidak, yang membuktikan kan pengadilan,” kata Sultan.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

51 menit lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

13 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

23 jam lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

1 hari lalu

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

Penutupan operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga Kamis, 2 Mei 2024 akibat dampak sebaran abu vulkanik Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

1 hari lalu

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

Bandara Internasional Al Maktoum akan menggantikan Bandara Internasional Dubai yang masih beroperasi saat ini

Baca Selengkapnya

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

1 hari lalu

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

Anggota DPR RI mengkritik langkah pemerintah menurunkan status sejumlah bandara internasional. Dianggap minim kajian.

Baca Selengkapnya

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

1 hari lalu

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

Keputusan menurunkan status bandara di Palembang dinilai berdampak negatif terhadap pertumbuhan industri parawisata di Sumsel.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

Gibran mengatakan turunnya status Bandara Adi Soemarmo tidak akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Solo.

Baca Selengkapnya

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

2 hari lalu

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya