Pelemparan Mortir ke Rumah Gubernur Sulsel, Polisi Cek CCTV

Reporter

Jumat, 8 Januari 2016 21:11 WIB

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Makassar - Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar, Komisaris Besar Rusdi Hartono, menyatakan pihaknya terus mengusut teror mortir di dekat Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan. Kepolisian mencari petunjuk berupa rekaman kamera pengawas alias Closed Circuit Television di sekitar lokasi kejadian. Dari situ, pihaknya mengharapkan dapat mengidentifikasi pelaku pelemparan mortir bekas bikinan PT Pindad itu.

"Kami sedang berusaha mengumpulkan segala informasi maupun petunjuk tentang kejadian tersebut. Kami akan menelusuri apakah ada CCTV di sekitar area rumah gubernur. Sejauh ini, ya kami belum menemukan CCTV yang bisa membantu," kata Rusdi, saat ditemui di Kantor Sekolah Polisi Negara Batua, Jalan Urip Sumihardjo, Makassar, Jumat, 8 Januari.

Rusdi menerangkan pihaknya baru memeriksa seorang saksi yakni MS, orang yang menemukan mortir itu. Keterangannya maupun hasil olah tempat kejadian perkara sedang didalami. Berdasarkan hasil pemeriksaan, MS mengaku mendapati mortir itu saat melintas di belakang rumah gubernur, tepatnya di dekat lapangan tenis, Rabu, 6 Januari, dini hari. Pelaku pelemparan mengendarai mobil Toyota Avanza warna hitam. Temuan itu dilaporkan ke Markas Detasemen Polisi Militer.

Kepolisian dilanjutkan Rusdi terus berkoordinasi dengan Komando Daerah Militer VII/Wirabuana. Toh, pihak TNI juga melakukan olah tempat kejadian perkara. Hingga kini, barang bukti berupa granat mortir tipe M-50 itu pun masih diamankan di bagian Peralatan Kodam. Rusdi mengatakan pihaknya akan berkoordinasi terkait penyitaan barang bukti tersebut.

Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, mengatakan pihaknya memback-up penyelidikan teror mortir di rumah dinas gubernur. Sesuai perintah Kapolda, pengusutan kasus itu melibatkan satu tim khusus yang terdiri dari tim inafis, tim laboratorium forensik, direktorat reserse kriminal umum dan tim penjinak bahan peledak.

Barung menuturkan terdapat dua saksi yang sudah diperiksa terkait kejadian itu. Kepolisian enggan membeberkan identitasnya. Barung mengatakan pihaknya berusaha maksimal guna mengungkap teror mortir tersebut. Soal motif teror mortir itu, pihaknya enggan berspekulasi, apakah berkaitan aksi teroris, ulah orang iseng atau bermuatan politik. "Itu masih penyelidikan," tutur dia.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Sulawesi Selatan, Iqbal Suhaeb, mengatakan aksi pelemparan mortir oleh orang tidak dikenal itu memang luput dari rekaman CCTV. Musababnya, kejadian itu terjadi di luar kompleks alias di jalanan. Adapun, kamera pengawas hanya berada di area rumah dinas orang nomor satu di Sulawesi Selatan itu. "Kejadian itu tidak terekam karena berada di luar jangkauan CCTV," katanya.

Iqbal menerangkan hanya dua CCTV yang mengarah ke jalanan, tepatnya di pintu depan dan pintu belakang. Masalahnya, pelemparan mortir tersebut terjadi di dekat lapangan tenis yang berada di sudut kompleks, antara Jalan Sungai Saddang-Jalan Sungai Tangka. Sejauh ini, Iqbal menambahkan kepolisian juga belum mengajukan permintaan rekaman kamera pengawas itu.

Dimintai konfirmasi secara terpisah, juru bicara Kodam VII/Wirabuana, Kolonel I Made Sutia, enggan berkomentar banyak terkait kelanjutan penyelidikan teror mortir itu. Musababnya, domain utama pengusutan menjadi ranah kepolisian. "Silahkan koordinasi ke Polda ya," ucapnya singkat. Sebelumnya, pihak Kodam menyatakan siap membantu penyelidikan perkara itu.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, TNI-Polri memastikan mortir itu sudah tidak aktif. Mortir itu adalah barang militer lama yang sudah tidak digunakan lagi di jajaran TNI. Saat ditemukan, kondisi mortir tersebut tersisa bagian badan dan bagian atas. Adapun, isi alias bahan peledaknya sudah kosong. Mortir itu buatan PT Pindad pada 1985.

TRI YARI KURNIAWAN

Berita terkait

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

1 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Buka Kemungkinan Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal Kebocoran BAP

2 hari lalu

Jaksa KPK Buka Kemungkinan Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal Kebocoran BAP

Jaksa KPK mengatakan bisa saja menghadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal kebocaran BAP

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

2 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

Syahrul Yasin Limpo saat menjabat Menteri Pertanian kerap meminta pegawai Kementan untuk membayar berbagai tagihan, termasuk untuk kacamata.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Kementan Keluar Uang Rp 3 Juta per Hari untuk Makan Online dan Laundry di Rumah Dinas SYL

2 hari lalu

Saksi Ungkap Kementan Keluar Uang Rp 3 Juta per Hari untuk Makan Online dan Laundry di Rumah Dinas SYL

Saksi mengungkapkan Kementan kerap keluar uang Rp 3 juta per hari untuk keperluan makan online dan laundry di rumah dinas SYL.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

2 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

3 hari lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

4 hari lalu

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

Sebaiknya, kata IM57, persidangan SYL dan Firli Bahuri itu berjalan bersamaan sehingga masalah pemerasan ini bisa saling terkonfirmasi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Uang Judi Online Tembus Rp 327 Triliun, Syahrul Yasin Limpo dan Uang Hanan Supangkat yang Disita KPK

6 hari lalu

Top 3 Hukum: Uang Judi Online Tembus Rp 327 Triliun, Syahrul Yasin Limpo dan Uang Hanan Supangkat yang Disita KPK

Nilai agregat perputaran uang dari judi online di Indonesia pada tahun 2023, menurut catatan PPATK, mencapai Rp327 triliun.

Baca Selengkapnya

Pihak Syahrul Yasin Limpo Belum Bahas Dugaan Uang Hanan Supangkat yang Disita KPK Berhubungan dengan NasDem

7 hari lalu

Pihak Syahrul Yasin Limpo Belum Bahas Dugaan Uang Hanan Supangkat yang Disita KPK Berhubungan dengan NasDem

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan kliennya belum ada membahas soal penggeledahan KPK di rumah Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

7 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya