Koalisi Sipil Kecam Malaysia Deportasi Aktivis HAM Indonesia

Reporter

Kamis, 7 Januari 2016 17:16 WIB

Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak menghadiri KTT ASEAN ke-27 di Kuala Lumpur, Malaysia, 21 November 2015. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Masyarakat Sipil Indonesia untuk Komunitas ASEAN mengecam tindakan keras pemerintah Malaysia yang mendeportasi aktivis demokrasi dan hak asasi manusia dari INFID, Mugiyanto Sipin, saat akan menjadi narasumber dalam seminar “People’s Movement Can Bring Change” dalam rangkaian acara Yellow Mania di Kuala Lumpur Malaysia, Kamis, 7 Januari 2016.

Anggota Koalisi masyarakat sipil Daniel Awigra, mengatakan seharusnya Mugiyanto menjadi pembicara kunci pada sesi “People’s Movement Can Bring Change” bersama dengan Maria Chin Abdullah dari Bersih 2.0 dalam rangkaian acara Yellow Mania, 6-10 Januari 2016 di Malaysia. "Sangat disayangkan, setibanya di Kuala Lumpur International Airport (KLIA) pagi ini, Mugi justru tidak diperkenankan masuk Malaysia dan justru dideportasi ke Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulisnya.


Menurut Daniel, pencekalan dan deportasi ini sangat bertentangan dan mencederai Komunitas ASEAN yang lahir di Malaysia. Daniel berujar, tindakan Malaysia menderportasi Mugiyanto telah melawan kesepakatan kerja sama politik dan keamanan di dalam dokumen Visi ASEAN 2025. "Padahal kebebasan berekspresi juga dijamin dalam Deklarasi HAM ASEAN (2012), pasal 23," ucapnya.

Tidak hanya itu, kata Daniel, koalisi juga menilai pemerintah ASEAN di bawah kepemimpinan Malaysia pada 2015 telah gagal memberi sinyal yang meyakinkan publik luas bahwa ASEAN tengah berbenah diri dengan menjadikan ASEAN sebagai komunitas yang berorientasi dan berpusat pada rakyat. "Hal ini semakin memperlemah keyakinan publilk akan kesiapan ASEAN dalam menjadi sebuah komunitas," katanya.

Lebih lanjut Daniel menurturkan, di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Najib Razak, apa yang dilakukan Malaysia mirip seperti apa yang dilakukan pemerintah Soeharto saat Orde Baru mencekal para aktivis. "Oleh karena itu kami akan tetap terhadap gerakan masyarakat sipil di Malaysia yang gigih memperjuangkan Malaysia yang bebas dari korupsi dan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia," ujarnya.

ABDUL AZIS

Berita terkait

Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

22 jam lalu

Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

PT Pertamina Trans Kontinental memulai operasional kapal Transko Moloko miliknya di perairan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

1 hari lalu

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

Lebih dari 20 orang yang diyakini anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) telah ditangkap polisi Malaysia.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

1 hari lalu

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Alasan Bea Cukai menahan 9 supercar milik pengusaha Malaysia, Kenneth Koh

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

1 hari lalu

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

PM Lawrence Wong pada Kamis mulai bekerja, sehari setelah dilantik sebagai perdana menteri keempat Singapura.

Baca Selengkapnya

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

1 hari lalu

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Pengusaha Malaysia merasa kehilangan 9 mobil mewahnya yang ditahan Bea Cukai di Gudang Soewarna, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno-Hatta

Baca Selengkapnya

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

2 hari lalu

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

Sebelumnya Oktober lalu, Fahmi memperingatkan tindakan tegas terhadap Meta dan Facebook dan medsos jika mereka memblokir kontennya

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Minta Pengusaha Malaysia Kenneth Koh Lunasi Denda Rp11,8 M Bila Mau 9 Mobil Mewahnya Kembali

2 hari lalu

Bea Cukai Minta Pengusaha Malaysia Kenneth Koh Lunasi Denda Rp11,8 M Bila Mau 9 Mobil Mewahnya Kembali

Bea Cukai menyatakan pengusaha asal Malaysia, Kenneth Koh. cukup melunasi denda yang kini mencapai Rp11,8 miliar bila ingin 9 mobil mewahnya kembali.

Baca Selengkapnya

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

2 hari lalu

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

Bulan Mei dikenang sebagai penanda lahirnya Reformasi. Namun, bagi sebagian masyarakat, bulan ini dikenang dengan duka mendalam dari kasus penculikan.

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

2 hari lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya